Mohon tunggu...
Dinda Suci Permatasari
Dinda Suci Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Saya mahasiswa pendidikan masyarakat yang tertarik dengan pendidikan non formal, kegiatan sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orang Dewasa Belajar

18 Mei 2022   12:58 Diperbarui: 18 Mei 2022   13:18 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akan tetapi, berbeda dengan artikel diatas dimana pendidikan orang dewasa membutuhkan pendidik, sebenarnya orang dewasa merupakan individu yang dapat mengarahkan dirinya sendiri, maka orang dewasa sebenarnya dapat belajar secara mandiri tanpa seorang pendidik. 

Dilansir dari artikel "Independent Adult Learning" yang ditulis oleh Brookfield pada tahun 1981 bahwa lebih dari lima juta orang dewasa (total 16,9 % dari sampel penelitian) belajar secara mandiri.

 Banyak orang dewasa yang belajar pada instansi pendidikan baik formal maupun non formal, tetapi nyatanya banyak dari orang dewasa merasa pembelajaran secara mandiri ini lebih dianggap lebih relevan dengan keadaan mereka. Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa banyaknya orang dewasa yang belajar mandiri dapat menjadi ancaman bagi lembaga-lembaga pendidikan orang dewasa. 

Maka jalan keluar yang diambil adalah dengan memberikan pengakuan atau semacam sertifikat dari hasil pembelajaran orang dewasa yang tentunya harus didukung oleh lembaga-lembaga pendidikan.

Baik itu belajar secara mandiri maupun dibantu dengan adanya pendidik, orang dewasa dapat menggunakan berbagai media sebagai alat untuk belajar. Pada zaman modern ini media belajar semakin berkembang dan variatif dimana hal tersebut akan sangat membantu orang dewasa dalam belajar, salah satunya menggunakan dunia virtual sebagai alat untuk belajar. 

Sejalan dengan artikel "A Study Of Adult Learning in a Virtual World" yang ditulis oleh Mancuso, dkk pada tahun 2010 bahwa dunia virtual

harus dipelajari sebagai konstruksi baru dengan perhatian khusus pada bagaimana konstruksi baru ini dapat mengubah teori dan praktik dasar pendidikan orang dewasa. Mengingat popularitas dunia virtual yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari, penelitian dalam artikel tersebut menyoroti pentingnya menggunakan dunia virtual untuk mengembangkan pembelajaran orang dewasa situs dalam dunia virtual. 

Orang dewasa dapat menggunakan dunia virtual sebagai cara untuk mencari dan membangun kolaborasi lintas disiplin ilmu. Selain itu, adapun hambatan dari penggunaan dunia virtual sebagai media belajar, yaitu gangguan dalam teknologi mengurangi efektivitas, kecanduan dunia virtual, kurva belajar untuk "pemula", dan masalah pendanaan untuk usaha kecil.

Berbagai konsep pembelajaran orang dewasa telah dipaparkan, tetapi ada satu hal yang lebih penting yaitu motivasi belajar dari orang dewasa itu sendiri. Kenapa motivasi?

Tanpa adanya motivasi kegiatan belajar orang dewasa tidak akan terjadi. Kehadiran motivasi ini sebenarnya dipengaruhi oleh apa? Dalam artikel berjudul "Adults' Learning Motivation: Expectancy Of Success, Value, And The Role Of Affective Memories" yang ditulis oleh Julia dan Christian pada tahun 2018 dilakukan sebuah penelitian apakah harapan keberhasilan (harapan untuk sukses), 

nilai (prinsip yang dimiliki seseorang) dan ingatan afektif (ingatan yang berkaitan dengan sikap dan nilai) dapat mempengaruhi motivasi belajar orang dewasa? Hasilnya menunjukan bahwa ingatan afektif mungkin tidak penting dalam hal mempengaruhi harapan keberhasilan terhadap motivasi belajar orang dewasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun