Mohon tunggu...
Dinda Sintya Ayunda
Dinda Sintya Ayunda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi Universitas Airlangga'24

Mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi Universitas Airlangga'24

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Nanomedicine dalam Menavigasi Masa Depan Pengobatan dengan Teknologi Nano

23 Desember 2024   23:45 Diperbarui: 23 Desember 2024   23:35 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nanomedicine dalam Menavigasi Masa Depan Pengobatan dengan Teknologi Nano

Nanomedicine adalah sebuah cabang dari nanoteknologi yang telah memperkenalkan revolusi besar dalam dunia medis dengan cara menawarkan potensi terobosan dalam diagnosis, terapi, dan pemantauan kesehatan. Dengan memanfaatkan material dan teknologi pada skala nanometer, nanomedicine dapat menyediakan solusi yang lebih tepat sasaran dan efektif dibandingkan dari metode konvensional. Dalam konteks ini, karya-karya terkenal dari ilmuwan seperti Ulrich (Uli) Wiesner, Rachel McKendry, dan Silvia Giordani memainkan peran penting dalam mendorong batasan-batasan yang ada dan mengarahkan nanomedicine menuju aplikasi klinis yang lebih luas.

Ulrich Wiesner, seorang profesor di Universitas Cornell, telah mengarahkan perhatian dan penelitiannya pada pengembangan nanomaterial multifungsi yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk nanomedicine. Wiesner memulai karier akademisnya dengan studi di bidang kimia fisika di University of Mainz dan UC Irvine sebelum memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 1991 dari Max-Planck-Institute for Polymer Research (MPI-P), Mainz. Penelitiannyya awalnya berfokus pada penyimpanan informasi holografik dalam kristal cair polimer, yang memberinya dasar yang kuat dalam memahami material pada tingkat nano. Selanjutnya, Wiesner memperdalam penelitiannya pada kopolimer blok dan ionomer kopolimer blok, yang memperkuat fondasinya dalam pengembangan nanomaterial.

Sejak bergabung dengan Universitas Cornell pada tahun 1999, Wiesner telah memfokuskan penelitian pada nanomaterial yang dirancang untuk aplikasi dalam konversi dan penyimpanan energi, pemurnian air, dan nanomedicine. Khususnya, kontribusinya dalam pengembangan nanomaterial untuk terapi kanker melalui MSKCC-Cornell Center for Translation of Cancer Nanomedicine (MCTCN) telah memberikan dampak signifikan. Nanoteknologi kanker yang dikembangkan dalam pusat ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas terapi dengan memanfaatkan nanopartikel yang dapat menargetkan sel kanker secara spesifik, mengurangi efek samping, dan meningkatkan hasil pengobatan. [1]

Dalam dimensi lain dari nanomedicine, Profesor Rachel McKendry dari University College London (UCL) telah berfokus pada diagnosis penyakit dini melalui teknologi kuantum dan pembelajaran mendalam. McKendry, yang juga Direktur EPSRC Digital Health Hub for Antimicrobial Resistance dan Co-Director dari Q-BIOMED Quantum Biomedical Sensing Research Hub, telah memimpin pengembangan teknologi baru yang berpotensi mendeteksi penyakit pada tahap awal dengan akurasi yang lebih tinggi. Penelitiannya melibatkan kolaborasi dengan berbagai mitra internasional dan institusi kesehatan terkemuka, yang memungkinkan integrasi teknologi digital dan biomedis untuk memperbaiki diagnosis dan perawatan. [2]

Sementara itu, Silvia Giordani, seorang Profesor Nanomaterial di Dublin City University, telah berkontribusi pada nanomedicine melalui pengembangan sistem penghantaran obat berbasis nanopartikel karbon untuk terapi kanker. Giordani, yang memiliki latar belakang yang kuat dalam kimia dan nanoteknologi, berfokus pada desain, sintesis, dan karakterisasi nanomaterial cerdas yang dapat meningkatkan efektivitas terapi dan mengurangi efek samping. Penelitian Giordani pada sistem penghantaran obat menunjukkan bagaimana nanoteknologi dapat dioptimalkan untuk aplikasi klinis, menawarkan cara baru untuk merancang terapi yang lebih efisien. [3]

Secara keseluruhan, nanomedicine membawa berbagai inovasi yang menjanjikan dalam bidang kedokteran. Dari peningkatan terapi kanker hingga pengembangan teknologi diagnosis yang lebih canggih, kontribusi para ilmuwan seperti Wiesner, McKendry, dan Giordani menunjukkan bagaimana nanoteknologi dapat digunakan untuk memperbaiki hasil kesehatan manusia. Walaupun tantangan seperti masalah keamanan dan regulasi tetap ada, kemajuan yang dicapai dalam nanomedicine memberikan harapan baru untuk pengobatan yang lebih efektif dan presisi tinggi di masa depan.

Dengan memanfaatkan kemampuan unik dari material pada skala nanometer, nanomedicine berpotensi untuk merevolusi cara kita mendekati diagnosis dan terapi medis. Penelitian dan inovasi dalam bidang ini terus berkembang, dan kita dapat mengharapkan bahwa nanomedicine akan memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas perawatan kesehatan di seluruh dunia.

DAFTAR PUSTAKA

[1]"Ulrich Wiesner," www.elsevier.com. Diakses: 6 September 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://www.elsevier.com/events/conferences/people/ulrich-wiesner

[2]"Rachel McKendry," www.elsevier.com. Diakses: 6 September 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://www.elsevier.com/events/conferences/people/rachel-mckendry

[3]"Conference - International Conference on Diamond and Carbon Materials - Silvia Giordani," www.elsevier.com. Diakses: 6 September 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://www.elsevier.com/events/conferences/people/silviagiordani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun