Mohon tunggu...
Dinda Salwa
Dinda Salwa Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tiga Prinsip Utama dalam Mengembangkan Retorika Komunikasi Global

28 Mei 2024   14:59 Diperbarui: 28 Mei 2024   15:05 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syamsul Yakin dan Dinda Salwa Salsabila
Dosen Retorika UIN Syarif hidayatullah Jakarta

Untuk mengembangkan retorika dalam komunikasi verbal, baik secara lisan maupun tulisan, ada tiga hal utama yang harus diperhatikan. Pertama, penggunaan bahasa baku atau standar sangat penting. Bahasa baku adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan umumnya digunakan dalam situasi formal.

Namun, perlu diperhatikan bahwa bahasa asing dapat digunakan sebagai selingan dalam komunikasi, baik lisan maupun tulisan, untuk meningkatkan kepercayaan audiens. Bahasa gaul atau bahasa daerah juga kadang-kadang dapat digunakan satu atau dua kali untuk membuat audiens lebih dekat dengan pembicara dan menciptakan humor sebagai pemecah kebekuan.

Kedua, informasi yang disampaikan harus didasarkan pada data. Data adalah fakta yang belum diolah, sedangkan fakta adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia, nyata dan ada. Data dapat berupa simbol, angka, dan kata-kata.

Berbasis data berarti materi atau tema yang disampaikan berdasarkan fakta yang dapat diverifikasi bersama.

Ketiga, riset adalah proses penelitian yang dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisisnya, dan membuat kesimpulan. Hasil riset yang dapat dikutip, misalnya, mencakup jumlah penduduk Indonesia, perbandingan laki-laki dan perempuan, tingkat pendidikan, pendapatan per kapita, dan sebagainya.

Inilah cara mengembangkan bahasa komunikasi yang dapat dipelajari secara teori dan dipraktikkan secara berulang-ulang hingga terbiasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun