Mohon tunggu...
Dinda Salshabila Fortuna
Dinda Salshabila Fortuna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Available

-shining from within-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Conventional Media dan New Media

31 Maret 2021   22:52 Diperbarui: 31 Maret 2021   23:21 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Ahmad Dahlan akan menceritakan pengalaman pribadi saya dalam menggunakan media konvensional (conventional media) dan media baru (new media), serta perbedaan yang mencolok diantara keduanya.

Di era modern ini, informasi telah menjadi kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Upaya yang dapat dilakukan supaya kebutuhan akan informasi tersebut dapat terpenuhi, yaitu dengan cara menggunakan media massa itu sendiri sebagai instrumen untuk memperoleh informasi. Media massa merupakan alat yang digunakan untuk menyebarkan informasi kepada khalayak umum secara luas mengenai berbagai hal yang sedang terjadi di dunia.

Berbagai jenis media konvensional yang pernah saya gunakan, diantaranya ada surat kabar. Surat kabar merupakan salah satu bentuk media massa yang dicetak pada kertas buram berukuran besar atau biasa disebut dengan koran, didalamnya berisi berita-berita terkini yang dirangkum dalam berbagai topik bahasan yang menarik. 

Ketika itu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, setiap seminggu sekali terdapat kurir yang rutin  mengirimkan surat kabar ke rumah saya. Ketika surat kabar itu pun tiba, saya tidak sabar untuk membukanya mulai dari bagian per bagian di setiap sisi koran tersebut hingga akhirnya menemukan sesuatu hal yang menarik perhatian saya, seperti potongan cerita bergambar dan juga teka teki silang atau yang dikenal dengan sebutan TTS. 

Berbeda dengan orang tua saya yang lebih memilih membaca berita mengenai informasi-informasi terkini seputar kehidupan sekitar seperti kenaikan bahan bakar minyak atau yang biasa dikernal dengan sebutan BBM, berita kebakaran, kejahatan, kecelakaan, bencana alam, dan lain sebagainya. 

Adapun juga didalamnya tersisipkan kolom iklan seperti iklan penjualan rumah, anak hilang, iklan produk, dan lain sebagainya. Kolom iklan dapat digunakan sebagai media promosi iklan yang sangat efektif, dengan adanya pemasangan iklan bergambar bahkan berwarna akan sangat ampuh untuk menarik perhatian penikmat koran.

Jenis media konvensional selanjutnya yang pernah saya gunakan adalah radio. Radio merupakan salah satu jenis media massa yang berperan untuk menyampaikan pesan dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik, gelombang yang dihasilkan melintas dan merambat melalui udara. Radio dapat diakses secara mudah, didalamnya berisikan sebuah berita, informasi maupun hiburan kepada masyarakat dengan jangkaun yang luas. 

Dengan sifatnya yang auditori (untuk didengar) musik memegang peranan yang sangat penting karena pesan disampaikan dengan diiringi sebuah musik supaya dapat membangun suasana. 

Saya mulai menggunakan radio saat menempuh pendidikan di Sekolah Dasar, biasanya saya menggunakan radio untuk mendengarkan musik. Radio selalu dihidupkan saat pagi hari hingga menjelang malam hari biasa digunakan untuk menemani aktivitas dalam kehidupan sehari-hari seperti saat ibu memasak, mencuci, dan aktivitas-aktivitas lainnya. Radio sangat membantu dalam proses penyampaian informasi maupun sebagai hiburan karena hanya dengan mendengarkan kita dapat berimajinasi secara bebas.

Jenis media konvensional yang terakihir yang pernah saya gunakan adalah kaset. Kaset merupakan media penyimpanan data yang umumnya berupa lagu. Ketika saya menempuh jenjang pendidikan Sekolah Dasar saya suka mengoleksi kaset-kaset lagu dari penyanyi yang saya gemari pada masa itu, dan saya senang mendengarkannya sampai diputar berkali-kali. Adanya kaset dapat mempermudah kita dalam mendengarkan musik karena tidak perlu menunggu siaran lagu yang kita sukai terputar di radio, melainkan kita dapat langsung memutar lagu tersebut kapanpun kita ingin mendengarkannya.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat ini, media massa terus berkembang hingga menghadirkan adanya media baru, seperti internet. Hal itu menimbulkan persoalan terhadap eksistensi media konvensional, sehingga pengguna media tradisional perlahan mulai beralih ke media elektronik. New media merupakan gabungan dari seluruh media tradisional, dengan adanya bantuan internet kita dapat mengakses berita melalui platform-platform media baik kapanpun dan dimanapun kita berada. 

Banyak perhatian diberikan pada munculnya internet sebagai media berita yang baru, hal ini termasuk gagasan bahwa kita akan memiliki akses berita yang lebih beragam. Berita merupakan sajian yang diberikan oleh media massa, hal yang mendorong orang untuk mencari berita adalah kemampuan berita dalam menyajikan sebuah informasi yang menarik dan bermanfaat sehingga akan memberikan kepuasan bagi orang yang mengkonsumsinya.

Berbagai jenis media baru (new media) yang pernah saya gunakan, diantaranya ada Smartphone. Smartphone merupakan suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya. Perbedaan smartphone dengan teknologi lainnya ada di ukurannya yang lebih kecil dan mudah ditaruh di kantong celana maupun saku kemeja, sehingga tidak mempersulit penggunanya karena ukurannya yang sangat praktis. 

Saya mulai menggunakan smartphone pada usia 10 tahun, pada waktu itu gadget masih berupa tombol ketik, dan fitur-fitur didalamnya masih belum secanggih gadget pada masa sekarang ini. Mulai umur 12 saya beralih ke smartphone yang lebih canggih lagi berupa layar sentuh, didalamnya sudah berisikan fitur-fitur yang sangat mumpuni dan sangat mudah untuk mengoperasikannya dibantu dengan adanya fitur canggih seperti kamera yang sudah memiliki pixel lumayan tinggi dan juga kecepatan akses dalam jaringan 4G sangat mempermudah dalam memperoleh informasi.

Jenis media baru yang pernah saya gunakan adalah Laptop. Laptop adalah komputer jinjing yang dapat dibawa kemana-mana, bentuknya yang kecil akan lebih fleksibel dan praktis digunakan dibandingkan dengan komputer dekstop yang memakan banyak ruang dan daya listrik yang besar. Saya mulai menggunakan laptop pada usia 10 tahun, ketika itu saya hanya mengenakan laptop untuk bermain game, dan menonton hiburan di sosial media. Tetapi beranjak dewasa di usia 13 tahun saya sudah mulai menggunakan laptop untuk keperluan tugas seperti membuat presentasi, mengetik tugas, editing video, mendesain poster, bahkan laptop juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi sehingga dapat mempermudah dalam melakukan aktivitas.

Jenis media baru terakhir yang pernah saya gunakan terakhir adalah TV satelit. TV satelit adalah Televisi yang dipancarkan dengan cara yang mirip dengan komunikasi satelit, layanan televisi satelit menghasilkan jangkauan saluran dan layanan yang lebih luas. Saya mulai menggunakan televisi satelit saat berusia 12 tahun, karena tayangan televisi biasa yang sangat monoton saya berpindah ke televisi satelit untuk dapat menonton kartun-kartun maupun film yang tidak ditayangkan di televisi kabel. Dengan adanya televisi satelit dapat mempermudah tontonan apa saja yang ingin disaksikan sesuai dengan keinginan kita tanpa adanya gangguan iklan, sehingga waktu menonton bersama keluarga akan terasa lebih mengasyikkan.

Perbedaan yang sangat menonjol antara media konvensional dengan media baru di antaranya adalah dalam media konvensional masyarakat harus menunggu informasi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, masyarakat pun tidak terhubung dengan media antara pengguna yang satu dengan yang lainnya, dan feedbacknya tertunda tidak dapat tersampaikan secara langsung, tetapi informasi yang didapatkan oleh masyarakat dapat dipertanggungjawabkan keakuratan berita tersebut walaupun waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi tersebut memakan waktu yang relatif lebih lama. 

Sedangkan jika dalam media baru informasi yang didapat tidak formal, semua dapat menyampaikan aspirasinyatanpa adanya peraturan yang ketat, tetapi informasi tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, antara pengguna yang satu dengan yang lainnya dapat saling terhubung secara langsung sehingga feedback yang didapat akan diterima secara langsung juga, dan juga informasi yang didapatkan dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

Potensi positif media baru terhadap khalayak umum akan mempermudah para pengguna dalam memperoleh maupun menyampaikan informasi kepada pengguna lainnya dengan bantuan-bantuan media baru tersebut. Bagi saya media baru sangat membantu aktivitas pembelajaran yang sedang saya lakukan pada saat ini, dengan adanya media baru saya dapat mudah untuk belajar dan mendapatkan informasi melalui situs-situs internet. 

Selain untuk mendapatkan informasi, saya juga dapat menggunakan media baru seperti contoh sosial media yang banyak digandrungi oleh kaum-kaum milenial untuk mengekspresikan diri mereka masing-masing, saya mengambil contoh Instagram, di Instagram saya dapat berbagi kisah mengenai peristiwa-peristiwa penting yang sedang saya alami semasa hidup dengan membagikan momen penting tersebut melalui postingan foto. 

Selain untuk ajang tempat mengekspresikan diri, sosial media sudah mulai digunakan sebagai situs jual beli, dan lain sebagainya. Maka dari itu potensi positif media baru untuk kehidupan selanjutnya akan sangat menonjol dan penting sekali untuk dirasakan para pengguna media di seluruh dunia.

Dinda Salshabila Fortuna

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun