Mohon tunggu...
Dinda Ruliana Dewi
Dinda Ruliana Dewi Mohon Tunggu... Bankir - Mahasiswa UIN MALIKI Malang

jangan lupa dibaca ya dan di share sebanyak banyaknyaa

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mari Kita Belajar dari Kisahnya

7 April 2022   21:16 Diperbarui: 7 April 2022   21:31 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum guys...

Gimana kabari kalian semuanyaa? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat ya guys... aamiin

Semoga yang berpuasa dikuatkan sampai berbuka nanti ya guys...

Oh iya kali ini aku ingin berbagi kisah inspiratif nih guys...

Sebelumnya kita kenalan dulu ya guys dengan bapak ini yaitu dengan bapak Sugito. Beliau ini adalah seorang kakek yang sudah cukup tua. Namun beliau tidak memiliki keluarga, beliau terkadang hidup Bersama saudara perempuannya yang berada di daerah Wagir  jauh dari pusat kota. 

Beliau setiap harinya mengendarai sepeda ontel dengan tumpukan berbagai kardus. Sebelumnya pertama kali aku melihat beliau duduk di trotoar tepat di depan UM dengan menyalakan api kecil untuk membakar kayu. Beliau duduk sendirian di sana dan kemudian saya coba samperin beliau.

Pak Sugito menceritakan kisah hidupnya,dahulu beliau sering sebenarnya bekerja di kuli bangunan namun pekerjaan ini sifatnya tidak tetap dan menjadikan pak Sugito harus mencari kardus di pinggiran jalan. Beliau sering menyebutnya "leles kardus di pinggir embong". Jalan yang harus ditempuh pak Sugito dari rumah menuju ke pusat kota pun terlihat sangat jauh,bisa membutuhkan waktu selama kurang lebih 30 sampai 45 menit. 

Beliau mengayuh sepeda nya dengan membawa tumpukan kardus yang berada di depan maupun di boncengan belakang sepeda. Dengan berpakaian yang sedikit rusuh memakai hem putih bergaris dan celana panjang yang robek didaerah lutunya. Sepertinya beliau belum membersihkan badannya kemarin.

Saya mencoba berbincang bincang dengannya dengan sedikit sungkan sebennarnya karena ini bukan hal biasa dimana kita harus mendalami kehidupan seseorang yang terlihat kurang sopan. Namun dengan adanya ini saya bisa belajar banyak juga mengenai beliau. Beliau menyadari untuk hidup sendiri saja beliau masih kekurangan apalagi untuk berkeluarga. 

Dengan kondisi ini pak Sugito memutuskan untuk tidak berkeluarga karena takut menjadi beban di keluarganya itu . kemana mana pun beliau sendirian Bersama dengan sepeda yang dipenuhi kardus itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun