Mohon tunggu...
Dinda RizqiaMaulana
Dinda RizqiaMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosiologi Komunikasi dalam Peristiwa G-30 S-PKI

14 Juli 2024   22:23 Diperbarui: 14 Juli 2024   22:59 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragedi G30S PKI tidak lahir dalam ruang hampa. Peristiwa berdarah ini berakar dari kompleksitas faktor yang saling terkait, termasuk ideologi, politik, dan kekuasaan. Ketidakharmonisan hubungan antara TNI dan PKI semakin memanas di tengah situasi politik yang bergejolak. Desas-desus kesehatan Soekarno pun turut memperkeruh suasana, memicu spekulasi mengenai perebutan kekuasaan. Di tengah situasi yang tegang ini, G30S PKI meletus. Pemberontakan ini dilatarbelakangi oleh perpaduan ideologi yang kompleks, ketegangan politik yang memuncak, dan perebutan kekuasaan yang kian sengit.

Gerakan 30 September (G30S) mewarnai sejarah Indonesia dengan tragedi berdarah pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965. Kudeta ini menelan nyawa enam jenderal dan satu perwira pertama TNI, jenazah mereka dibuang ke dalam sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur.  Gerakan ini dipimpin oleh Letkol Untung Syamsuri, G30S/PKI bertujuan menggulingkan Presiden Sukarno dan mendirikan pemerintahan komunis. Aksi ini dilatarbelakangi perebutan kekuasaan antara PKI dan TNI, diwarnai ketegangan politik dan isu Dewan Revolusi yang dibentuk Sukarno.

Sosiologi Komunikasi: Membedah Peran Komunikasi dan Media 

Tragedi G30S/PKI menjadi lensa menarik untuk memahami sosiologi komunikasi, khususnya dalam konteks perebutan narasi dan kekuasaan. Berikut beberapa poin penting: 

1. Pengaruh Kekuasaan dalam Komunikasi: 

Kekuasaan menjadi kunci dalam memengaruhi arus informasi. Media massa, seperti radio dan televisi, dikuasai oleh pihak-pihak yang berkuasa untuk memanipulasi opini publik dan memperkuat argumen mereka. 

2. Hegemoni Media Massa:

Media massa menjadi alat propaganda untuk menyebarkan informasi yang menguntungkan pihak tertentu. G30S/PKI memanfaatkan media untuk menjustifikasi aksinya dan mendiskreditkan TNI. 

3. Interaksi Sosial melalui Media Massa:

Interaksi sosial diwarnai oleh narasi yang disebarkan melalui media massa. Masyarakat terpapar informasi yang bias dan terstruktur, membentuk realitas sosial sesuai kepentingan penguasa.

4.  Pengaruh Komunikasi pada Perilaku Masyarakat:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun