Mohon tunggu...
Dinda Rachmawati
Dinda Rachmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 PSDKU PGSD Kebumen Universitas Sebelas Maret

Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Sebelas Maret dengan hobi yang beragam. Saya suka menulis artikel, makalah, esai, cerita, dan lain lain. Saya juga suka berbicara di depan umum dan berbakat di bidang public speaking dan saya ingin terus mengasah skill dengan mengikuti organisasi dan komunitas public speaking. Saya juga ingin terus mengasah skill kepenulisan saya dengan mengikuti organisasi dan seminar terkait kepenulisan karya ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

BPOM Harus Bertindak Tegas Terkait Dugaan Zat Berbahaya pada Anggur Shine Muscat

30 Oktober 2024   09:15 Diperbarui: 30 Oktober 2024   09:48 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini, masyarakat dikejutkan oleh berita tentang dugaan zat berbahaya yang ditemukan pada anggur shine muscat. Diberitakan anggur shine muscat telah terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya yang melebihi tingkat yang diizinkan, yang ada di dalam anggur tersebut. Ditemukan bahwa kandungan pestisida pada anggur shine muscat telah melebihi batas. Otoritas Pangan Thailand mengungkapkan hasil uji laboratorium terhadap anggur muscat.

 “TCC membeli 24 sampel anggur populer dari berbagai lokasi termasuk dua dari toko daring, tujuh sampel dari toko buah dan pasar segar, serta 15 dari supermarket, pada tanggal 2 dan 3 Oktober. Harganya berkisar antara 100 (atau sekitar Rp 46 ribu) hingga 699 baht (atau sekitar Rp 300 ribu) per kilogram,” kata Prokchon Usap, koordinator Thai-PAN dikutip dari detikHealth.  

“Satu sampel mengandung Chlorpyrifos, bahan kimia berbahaya (Tipe 4) yang dilarang. Sedangkan 22 sampel lain mengandung 14 jenis residu beracun yang melebihi batas wajar (ditetapkan tidak lebih dari 0,01 mg/kg), demikian bunyi temuan Thai-PAN, dikutip dari The Nation.

Temuan ini tentunya memicu keprihatinan di kalangan konsumen yang selama ini menganggap anggur sebagai pilihan buah yang sehat dan berkualitas. Dalam konteks ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diharapkan dapat bertindak tegas dan transparan untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Pertama-tama, penting untuk memahami dampak dari dugaan kontaminasi ini.  Anggur Muscat, yang dikenal dengan rasa manis dan aromanya yang khas, sering dijadikan pilihan utama oleh konsumen. 

Jika terbukti mengandung zat berbahaya, ini tidak hanya berisiko bagi kesehatan individu, tetapi juga dapat merusak reputasi produk. Oleh karena itu, investigasi yang mendalam dan cepat dari BPOM sangat penting.

Kedua, transparansi dalam proses investigasi menjadi kunci. Masyarakat berhak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, termasuk bagaimana dan kapan dugaan zat berbahaya itu ditemukan. 

Informasi yang jelas dan akurat akan membantu mengurangi kecemasan publik dan meningkatkan kepercayaan terhadap lembaga pengawas. Jika BPOM dapat menunjukkan bahwa mereka mengutamakan keselamatan konsumen, ini akan memperkuat legitimasi mereka sebagai lembaga yang bertanggung jawab.

Namun, tindakan BPOM tidak boleh berhenti pada investigasi. Diperlukan upaya lanjutan untuk memastikan bahwa produk yang beredar di pasar telah memenuhi standar keamanan dan kualitas. 

Ini termasuk pengujian rutin terhadap produk pertanian dan pemberian sanksi tegas bagi pihak-pihak yang melanggar regulasi. Selain itu, edukasi kepada petani dan produsen tentang praktik pertanian yang aman juga sangat penting untuk mencegah terulangnya masalah serupa di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun