Gangguan makan merupakan kegagalan control diri yang berhubungan dengan makanan yang dikonsumsi, baik terlalu banyak makan ataupun tidak makan sama skali. Utamanya para wanita yang ingin memiliki bentuk fisik sesuai standart yang ditetapkan di masyarakat, yakni wanita langsing. Standart tersebut membuat para wanita meningkatkan pencitraan diri mereka dengan mencegah kegemukan.
Salah satu gangguan makan adalah anoreksia nervosa. Dalam hal ini seringkali penderita anorksia nervosa menetapkan standart yang tinggi untuk bentuk tubuh yang langsing, hingga melebihi standart yang ada. Pada umumnya seseorang menginginkan tubuh yang langsing dalam batas yang masih wajar, namun dalam hal ini penderita anoreksia nervosa melihat tubuh mereka yang sudah benar-benar sangat kurus merupakan suatu ketakukan mengenai penampilan yang tidak sempurna. Tak jarang dari penderita anorekcia nervosa membiarkan tubuh mereka kurus kerontang, meskipun begitu mereka masih merapa bahwa kegemukan masih menjangkiti mereka. Pencitraan diri orang dengan penderita anoreksia nervosa sangatlah di nomorsatukan, kerana mereka sangat mengutamakan penampilan. Gangguan makan lain yang masih karena masalah makan yakni bulimia nervosa. Tidak jauh berbeda dengan anoreksia nervosa, dalam bulimia nervosa, penderitanya seringkali tidak dapat mengontol untuk memakan makanan dalam jumlah banyak, namun setelah itu berusaha dengan ekstream memuntahkan makanan yang telah di makan. Dengan cara merogoh kerongkongan ataupun dengan cara mengkosumsi obat-obatan yang ditujukan agar gambaran bentuk fisik tidak terlihat gemuk. Hal-hal tersebut masih berkaitan erat dengan obesitas. Jika anoreksia nervosa dan bulimia nervosa mengupayakan agar gambaran bentuk fisik tidak gemuk, obesitas justru merupakan kelebihan berat badan. Jiks Seseorang yang seharusnya memiliki batas normal dalam kategori berat badan, dalam obesitas berat badan yang dimiliki sudah melebihi ambang batas normal yang dapat di ukur. Orang-orang dengan obesitas tentu tidak dapat mengontrol pola makan mereka sehingga menyebabkan kelebihan berat badan.
Dalam topic lain ada yang disebut gangguan seksual. Gangguan seksual yang merupakan kesalahan dalam mepresepsikan diri, keslahan dalam berperilaku, dan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas seksual. Gangguan seksual melipui gangguan identitas gender, parafilia, dan disfungsi seksual. Ganggguan identitas gender merupakan konflik yang terjadi dalam diri seseorang antara perasaan dan bentuk anatomi yang dimiliki. Jika yang terjadi pada orang normal adalah kesesuaian perasan seseorang sesuai anatomi yang dimiliki, maka orang dengan gangguan identitas gender memiliki presepsi yang berkebalikan dengan anatomi yang dimiiki. Identitas gender tidak hanya sebatas pelebelan mengenai tomby dan banci, tetapi sudah mengarah kepada bentuk perilaku yang menolak adanya hal-hal yang mendukung anatomi yang dimilikinya. Kedua yakni parafilia, merupakan gangguan seksual yang memiliki hasrat seksual terhadap hal-hal yang tidak wajar, seperti dengan objek atau benda hingga hasrat seksual dengan tingkah laku yang menyimpang. Tingkah laku menyimpang disini seperti kepuasan seksual yang didapat dengan jalan kekerasa, ataupun dengan jalan disakiti dan lain sebagainya. Seseorang dengan parafilia sudah memiliki standart yang berbeda dan tidak wajar mengenai pemenuhan hasrat seksualnya. Adapun disfungsi seksual merupakan ketidakmampuan dalam melakukan hubungan seksual. Seseorang dengan disfungsi seksual tidak mampu mencapai puncak kenikmatan dalam hubungan seksual. Dalam hal ini seperti ejakulisi dini, impotensi, dan lain sebagainya. Hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis bagi seseorang, baik yang bertujuan untuk memiliki keturunan ataupun untuk sekedar kenikmatan dan kepuasaan.
Gangguan makan dan gangguan seksual merupakan anggota bagian dari abnormalitas. Keduanya berkaitan erat dengan kebutuhan biologis yang harus terpenuhi. Namun, perilaku-perilaku yang dalam batas ketidakwajaran juga sangat tidak baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H