Mohon tunggu...
Dindarhmwt
Dindarhmwt Mohon Tunggu... -

give something for your around

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pendidikan Budi Pekerti Pelajar dan Hubungannya dengan Konseling

22 Desember 2014   05:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:45 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa bulan terakhir dunia akademik indonesia dihebohkan dengan sebuah berita mengenai penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa semester akhir salah satu Universitas islam ternama di Yogyakarta. Penelitian yang melibatkan Dharma Putra sebagai peneliti menuliskan bahwa 70% Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Sudah Tidak Perawan. Adanya data dan fakta yang disuguhkan tentunya membuat dunia akademik di Indonesia terguncang. Utamnya pihak kampus yang bersangkutan dan daerah istimewa Yogyakarta sendiri yang merupakan lokasi diamana penelitian tersebut berlangsung. Pihak peneliti yang merupakan observer yang mengaku terjun langsung dan bertemu dengan beberapa pihak yang terkait akan penelitian tersebut memberikan penguatan akan banyaknya mahasiswa yang sudah tidak perawan. Memang banyak kontroversi mengenai penelitian tersebut, ada yang menguatkan ada pula yang menyanggah dengan alasan bahwa prosentase yang diberikan peneliti dalam judul penelitiannya kurang akurat dan tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

Terlepas dari berbagai opini mengenai prosentase yang salah atau sifat penelitian yang tidak sesuai dengan prosedur, pemuda Indonesia memang sedang dijangkiti penyakit pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan bebas yang kian merambah kalangan muda mudi di Indonesia yang terus merangkak naik ke permukaan.

Banyak sekali berita yang tersebar mengenai pergaulan bebas di kalangan remaja dan tak jarang dari mereka yang berusia dibawah umur. Berita mengenai hal serupa datang dari siswi SMP di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam kasus ini tersebar video mesum berdurasi 5 menit 32 detik yang di unggah di YouTube, diunggah pada Rabu malam, 22 Oktober 2014 oleh akun dengan nama AA. Dan tentunya masih banyak lagi berita yang beredar mengenai pergaulan bebas yang kian merebak khususnya di kalangan pelajar dan akademisi di Indonesia.

Dewasa ini semakin banyak sumber akses informasi yang mampu dijangkau oleh masyarakat. Bahkan popularitas radio yang awalnya mendunia kini tengah digantikan oleh sumber informasi lain yang lebih canggih dan juga dapat dinikmati secara audio maupun visual oleh para penggunanya. Indonesia merupakan salah satu negara yang didalamnya akses informasi terbesar diperoleh melalui televisi, namun di abad ini mulai merambah pada dunia akses internet dan media sosial.

Dua hal diatas merupakan sinergi yang tak terpisahkan. Pergaulan bebas dan sumber informasi. Sumber-sumber tersebutlah yang seringkali dijadikan acuan untuk memperoleh informasi baik dalam maupun luar negeri. Terlepas dari itu semua, tanpa sadar informasi-informasi tersebut tidak hanya diserap oleh kalangan dewasa tetapi juga para anak muda khususnya anak-anak yang bahkan bisa menelan mentah-mentah informasi yang mereka dapatkan.

Lingkungan merupakan aspek utama bagi dunia tumbuh kembang. Sesuai yang diungkapkan  oleh Albert Bandura mengenai teorinya yakni social learning. Bandura beranggapan bahwa perilaku remaja sangat dipengurhi oleh faktor lingkungannya, dalam hal ini peran budaya dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan remaja. Remaja merupakan masa diamana mereka memerlukan contoh atau model untuk ditiru atau berimitasi pada model yang dipilih. Adanya Reinforcement atau penguatan juga merupakan hal yang menjadi motivasi bagi remaja untuk bertindak sesuai dengan beberapa hal yang diberikan penguatan. Dalam hal ini erat kaitannya dengan para model yang mereka jadikan contoh dalam bersikap dan berperilaku. Hilir mudik informasi yang didapat dari kaum liberalis yang menghalalkan dunia pergaulan bebas secara tidak langsung mampu memberikan dampak negative bagi para anak muda bangsa Indonesia. Sumber informasi yang seharusnya menjadi sarana untuk proses belajar dan menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat kini telah salah guna. Sumber informasi lebih banyak digunakan sebagai media memperoleh pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat negative yakni pergaulan bebas.

Hal ini berkaitan pula dengan perkembangan emosi remaja yang mendorong individu untuk melakukan perilaku yang emosional. Pengetahuan yang dangkal akan hal-hal yang berhubungan dengan seksual membuat individu melakukan kesalahan yang didorong oleh emosi mereka. Akibat lingkungan dan proses belajar yang salah tersebut mereka mampu melakukan hal-hal yang tidak patut mereka lakukan.

Informasi yang masuk memang tidak dapat dikambing hitamkan dan dijadikan factor utama sebagai pemecahan masalah. Di luar itu semua ada pendidikan yang harusnya lebih ditekankan kepada para anak muda bangsa Indonesia agar lebih mengerti akan pengetahuan yang berhubungan dengan seksualitas dan juga pendidikan yang menekankan nilai-nilai budi luhur yang kini mulai luntur. Nilai-nilai yang dulu selalu ditanamkan guna menjadikan sikap dan perilaku siswa yang berbudi pekerti yang baik kini hampir pudar. Dewasa ini sangat jarang sekali orang yang memiliki dedikasi tinggi untuk bersiteguh mencerdaskan kehidupan anak muda bangsa tanpa memandang atau mengukur dengan materi yang didapatkan. Silih berganti para guru datang hanya untuk menyampaikan mata pelajaran yang harus mereka sampaikan berdasarkan tuntutan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah tanpa peduli secara mendalam mengenai kepribadian siswa siswinya. Pendidikan yang seharusnya lebih mempererat rantainya lambat laun kini malah melepaskan rantainya menuju peradaban negar-negara liberalis yang dianggap lebih maju.

Masalah di Indonesia kini memang begitu kompleks, kurikulum pendidikan yang sering diperdebatkan kemudian baru-baru ini masalah mengenai kasus dugaan korupsi kementrian pendidikan dan kebudayaan mengenai masalah kurikulum 2013 yang baru saja berjalan beberapa bulan. Hal ini berkaitan dengan masalah penggelembungan harga dalam pengadaan modul untuk pelatihan guru pengawas Kurikulum 2013. Banyak pihak pihak terkait yang kurang memiliki kesadaran diri untuk mendedikasikan dirinya dan mengabdi kepada dunia pendidikan tanpa ada embel-embel harta dan kekayaan.

Dalam hal ini dunia konseling harus turut andil dalam permasalahan pendidikan. Guru Bimbingan Konseling (BK) yang sering disebut-sebut sebagai orang-orang yang menangani permasalahan siswa-siswinya harus mampu memandang lebih luas lagi mengenai permasalahan yang kompleks saat ini. Peran-peran para guru BK yang merupakan pengganti psikolog disekolah diharapkan mampu memberikan perhatian lebih kepada para siswanya tak terkecuali untuk siswa yang tidak bermasalah juga. Karena selama ini pandangan yang ditujukan untuk BK adalah bagi siswa bermasalah. Adapun mengenai pengetahuan yang harus diberikan kepada siswa mengenai pentingnya menjaga organ seksual mereka dan bahaya apa saja yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas yang dalam hal ini adalah seks bebas. Sebenarnya bukan hanya peran dari guru BK saja yang menentukan, tetapi juga peran dari semua guru yang harusnya lebih menanamkan nilai-nilai budi pekerti yang baik terhadap siswa-siswinya yang harusnya berlaku di semua instansi pendidikan. Lingkungan sekolah yang merupakan salah satu factor lingkungan yang paling mempengaruhi masa remaja harusnya di setting sebaik mungkin agar mendapatkan generasi muda yang berprestasi. Bukan hanya murid yang membutuhkan konseling, namun juga para guru yang perlu mendapatkan informasi dan pengetahuan tumbuh kembang remaja. Konseling merupakan salah satu cara yang harusnya mampu menjadikan lebih baik, karena didalamnya ada kasus dan masalah yang dapat dijadikan riset dan evalusai mengenai metode pencegahan atau penanganan yang baik terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan kemajuan teknologi. Penggunaan positif terhadap teknologi yang harusnya dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lebih cerdas dan bermartabat guna membangun pemuda-pemuda bangsa, yang mampu membanggakan para nenek moyang pejuangnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun