Mohon tunggu...
dindapuspa
dindapuspa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

Nama saya Dinda Puspa Widyaningrum, Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta, Prrogram Studi Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Hobi saya berenang, badminton, dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sweet Delly Bakery Tingkatkan Keuntungan dengan Teknik Cerdas Pengelolaan Biaya Modern

12 Desember 2024   12:35 Diperbarui: 12 Desember 2024   12:35 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ig @sweetdellybakery

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Namun, tantangan yang dihadapi UMKM, khususnya dalam mengelola biaya produksi dan menentukan harga jual, sering kali menghambat perkembangan mereka. Metode pengelolaan biaya trasional, yang umumnya digunakan oleh UMKM, seringkali menghasilkan data yang kurang akurat. Ketidakakuratan ini berpotensi merugikan, karena harga jual produk tidak mencerminkan. Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam penerapan ABC di Sweet Delly Bakery yaitu dengan: Mengidentifikasi aktivitas utama seperti pengadukan adonan, pemanggangan, pengemasan, dan pemeliharaan mesin diidentifikasi.

Menentukan biaya dialokasikan berdasarkan pemicu biaya (cost driver) yang relevan, seperti jumlah jam kerja langsung atau unit produk. Mengelompokkan aktivitas yang sejenis dikelompokkan dalam kategori yang sama, seperti aktivitas pemeliharaan atau penggunaan listrik. Serta menghitung biaya setiap aktivitas kemudian dialokasikan ke produk berdasarkan konsumsi masing-masing.

Wawancara dengan owner Sweet Delly Bakery (Saudara Pakis)
Wawancara dengan owner Sweet Delly Bakery (Saudara Pakis)

Penerapan ABC di Sweet Delly Bakery memberikan hasil yang signifikan. Sebelumnya, metode tradisional menghasilkan biaya produksi per unit sebesar Rp 14.371 untuk Croissant dan Rp 7.747 untuk Roti Manis. Dengan metode ABC, biaya per unit turun menjadi Rp 14.320 untuk Croissant dan Rp 7.449 untuk Roti Manis.

Selain itu, total biaya overhead untuk Croissant juga menurun dari Rp 3.645.120 menjadi Rp 3.553.920. Untuk Roti Manis, penurunan lebih signifikan, yakni dari Rp 2.816.472 menjadi Rp 1.957.392. Penurunan ini menunjukkan bahwa metode ABC lebih akurat dalam mencerminkan biaya yang sebenarnya dikonsumsi oleh masing-masing produk.

Dengan hasil ini, Sweet Delly Bakery dapat menentukan harga jual yang lebih kompetitif di pasar tanpa mengorbankan Yang memiliki manfaat utama dari penerapan ABC adalah akurasi yang lebih baik dalam perhitungan biaya produksi. Dengan memahami aktivitas yang paling memengaruhi biaya, Sweet Delly Bakery dapat mengidentifikasi tidak kompetitif di pasar dan mengurangi margin keuntungan.

Untuk mengatasi masalah ini, Sweet Delly Bakery mulai menerapkan metode Activity- Based Costing (ABC). ABC adalah metode yang mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas yang dilakukan selama proses produksi. Pendekatan ini memungkinkan pemilik usaha untuk memahami secara detail bagaimana biaya dikonsumsi oleh setiap produk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun