2. Membuat Tampungan
Setelah dilakukan irisan pada pohon sawit, lalu lakukan wadah penampungan dengan
menggunakan ember ataupun jerigen yang sudah dopodipo bagian atasnya, lalu tutup dengan menggunakan karung goni atau plastik hingga tertutup rapat agar tidak masuk pengotor ataupun air ketika datang hujan. Sehingga hasil nira kelapa sawit bersih dari zat pengotor.
3. Ambil nira yang sudah ditampug
Setelah satu hari dari masa pengirisan, nira kelapa sawit sudah siap untuk dipanen. Nira yang dihasilkan bisa mencapai sepuluh liter dalam satu hari ( satu batang pohon sawit ). Nira ini berwarna putih dan manis, ataupun sama dengan nira pada umumnya. Setelah diambil lalu dibawa pulang ke tempat pengolahan.
4. Pemanasan
Setelah nira sampai di tempat pengolahan, selanjutnya dilakukan proses pemanasan ataupun proses pemasakan. Sebelum dimasukkan dalam wadah pemanas, sebaiknya lakukan proses penyaringan nira agar produk yang dihasilkan nantinya lebih steril. Proses ini dilakukan dengan menggunakan tungku api ataupun dengan menggunakan kayu bakar. Nira tersebut dipanaskan hingga pekat, dan warnanya menjadi cokelat kemerahan.
5. Cetakan
Setelah dimasak masukkan nira yang sudah matang kedalam cetakan gula merah. Lau tinggal menunggu gula akan terbentuk dan menjadi padat. Cetakan ini biasanya terbuat dari bambu, kayu, dan tempurung. Ukuran yang dimiliki juga tidak terlalu besar ataupun kecil sehingga memudahkan pada saat pengemasan.
6. Pengemasan
Di tahap ini tentunya menjadi tahan yang terakhir. Setelah gula merah sudah terbentuk dari cetakan, maka tahap selanjutnya melakukan pengemasan. Pengemasan ini termasuk sederhana namun tetap menjaga kebersihan ataupun sterilisasi dari produk yang dihasilkan. Kemudian produk dapat dikomersilkan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H