Beberapa waktu lalu dunia pendidikan sangat heboh mendengar adanya pemerkosaan di sebuah pesantren di wilayan Depok dan juga di Bandung.Â
Tak tanggung-tanggung pemerkosanya adalah guru mereka sendiri. Anak-anak yang masih belia hanya bisa menanggung aib di masa depan karena pikiran sesat mereka sesaat.Â
Apakah sebagian dari kita masih berpikir pendidikan seks dini terlalu tabu untuk dibicarakan ataukah pendidikan seks masih dilarang dengan alasan moral agama? Ada beberapa pertimbangangan mengapa pendidikan seks dini pada anak perlu diperkenalkan.
Pendidikan Seks Tidak Sesempit Daun Kelor
Pendidikan seks tidak melulu mengajarkan bagian organ intim, tetapi juga tentang ilmu biologi pada umumnya. Ia berhubungan dengan tubuh manusia. Apa tubuh manusia hanya terdiri dari mata,hidung, mulut, tangan, dan kaki? Tidak!Â
Tubuh manusia termasuk organ dalam seperti ginjal, hati, jantung juga bagian intim seperti kelamin. Termasuk tubuh anak-anak yang memiliki itu semua. Lalu jika sama dengan pemahaman tentang tubuh manusia pada umumnya,Â
Hal tersebut juga ternyata diamini oleh Dr. Warih A Puspitosari, M.Sc, Sp.K.J. yang menjelaskan bahwa pemberian pendidikan seks usia dini tidak secara gamblang menjelaskan hubungan seks itu seperti apa, namun lebih pada pengenalan organ-organ yang dimiliki manusia serta fungsi yang mengikutinya. Lalu, mengapa pendidikan seks jadi begitu tabu?
Alasan yang melatarbelakanginya adalah pembicaraan mengenai organ reproduksi dianggap dan memiliki konotasi yang negatif. Pendidikan seks pada pandangan sebagian orang pendidikan yang mengajarkan tentang hubungan seksual. Padahal sejatinya tidak sesempit itu.
Pandangan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, beberapa negara maju seperti salah satunya Inggris masih menganggap percakapan tentang pendidikan seks ini sesuatu yang tabu dan tak layak dibicarakan.Â
Dalam sebuah survei yang pernah dilakukan oleh BBC tahun 2011 mengatakan bahwa sebanyak 59% tidak setuju dengan pemberian pendidikan seks pada anak. Lalu apa pentingnya membicarakan seks pada anak?
Tubuhku Ya Tubuhku Dan Ini Areaku.
Pendidikan seks pada anak bukan berarti kita mengajarkan untuk melakukan yang begituan. Kita bisa bisa mengajarkan pendidikan seks seperti tahapan saat sekolah dasar, mulai dari organ tubuh dan fungsinya, lalu bagian mana yang boleh disentuh orang lain, mana bagian tubuh yang tidak boleh disentuh, mengapa tidak boleh dan lain sebagainya.Â