Seiring kemajuan sebuah daerah yang terus mengalami percepatan dalam pembangunan, kebutuhan masyarakat terhadap properti juga samakin meningkat. Baik properti untuk tempat tinggal, bisnis, tempat perbelanjaan, dan lain sebagainya.
Pesatnya perkembangan dunia properti dapat terlihat semakin menjamurnya kawasan-kawasan baru yang dikelola oleh pengembang sehingga menjadi kota baru yang mandiri, penuh fasilitas yang dapat memanjakan konsumen.
Terlebih untuk daerah seperti Jakarta dan sekitarnya, berbagai kawasan superblok dapat dengan mudah dijumpai. Tentunya kemajuan bisnis properti bukan berati tidak menemui hambatan dalam perjalanannya.
Keterlambatan penyerahan properti pada konsumen salah satu kendala yang sering dijumpai dan terjadi pada sebagian besar pengembang di beberapa tempat. Munculnya kendala ini bisa disebabkan dari pihak internal pengembang, dan tidak sedikit pula disebabkan oleh kendala eksternal.
Namun dalam menghadapi situasi seperti ini konsumen sebaiknya tidak perlu panik, ada beberapa tips yang dapat menjadi perhatian konsumen jika menghadapi situasi keterlambatan penyerahan properti. Berikut tips yang dinilai penting diperhatikan konsumen.
Pertama, konsumen harus memastikan bahwa pengembang tempat konsumen berinvestasi tersebut adalah pengembang berskala besar, dan memiliki jejak rekam yang baik dalam pembangunan yang telah ia lakukan.
Kedua, simak alasan pengembang mengapa keterlambatan tersebut dapat terjadi. Jika disebabkan oleh faktor internal mungkin saja konsumen dapat bernegosiasi ulang, namun jika disebabkan oleh kendala eksternal sebaiknya konsumen dapat memahami dengan baik dan cenderung lebih bersabar dengan memberikan kesempatan pada pengembang untuk menyelesaikan kendala tersebut.
Ketiga, pahami letak wilayah properti yang sedang dibangun oleh pengembang. Jika berada di wilayah yang cukup strategis, sebaiknya konsumen tetap bertahan dengan memberikan kesempatan pada pengembang untuk menuntaskan keterlambatannya. Jika konsumen memilih untuk mundur, sangat terbuka peluang bagi konsumen lain untuk memiliki properti tersebut. Investasi properti di wilayah stategis akan bernilai emas dan selalu akan diburu.
Keempat, terus lakukan komunikasi secara berkala dengan pihak pengembang. Salah satu bentuk pengembang yang memiliki iktikad baik jika dalam menghadapi masalah adalah, mereka tidak menutup komunikasi dengan konsumen yang telah mempercayakan pembangunan pada mereka.
Semoga tips yang telah disampaikan tersebut dapat bermanfaat bagi konsumen di mana saja berada jika menemukan permasalahan pada pengembang mana saja yang terlambat dalam menyerahkan properti pada konsumennya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H