Glenn Fredly yang menjadi salah seorang musisi yang lagunya hampir didengarkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia juga memiliki andil yang cukup besar dalam industri permusikan di Indonesia. Â
Selain lagu yang ia ciptakan, ia juga ikut serta dalam penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan yang akhirnya dimenangkan oleh musisi.Â
Glenn juga tidak hanya bergerak di bidang permusikan saja. Ia juga turt terlibat aktif di bidang sosial. Hal tersebut ditunjukkan dari rasa solidaritasnya kepada gerakan masyarakat yang menolak reklamasi Teluk Benoa pada tahun 2013.Â
Rasa solidaritas itu dimunculkan dengan keikutsertaannya dalam sebuah konser yang diadakan di Hard Rock Cafe Bali. Tidak sampai disitu saja, Glenn Fredly juga mengikuti konser dengan tema United We Loud yang juga membawakan misi penolakan reklamasi Bali pada tahun 2017.
Selain itu, pada tahun 2007 Glenn Fredly juga mendirikan yayasan dengan nama Green Music Foundation yang telah berganti nama menjadi Yayasan Rumah Beta. Ia juga sangat peduli dengan isu-isu sosial yang terjadi di daerah Timur.Â
Hal tersebut bukan karena ia menjadi bagian dari Indonesia Timur saja, namun lebih daripada itu. Adapun terdapat statement yang diungkapkan oleh Wendi Putranto selaku Co-Founder & Program Director M Bloc.
Sebelumnya, Glenn juga mengikuti aksi solidaritas  yang diadakan oleh Narasi.tv milik Najwa Shihab. Dalam aksi solidaritas dengan tema #dirumahaja dari Musisi Indonesia, Glenn turut menyumbang lagu "Rumah Kita" untuk aksi tersebut. Aksi tersebut juga diikuti oleh beberapa musisi lainnya.Â
Kepergiannya tentu juga dirasakan oleh kelurga, teman, dan para penggemarnya. Pada hari Kamis, 9 April 2020 upacara pemakaman Glenn banyak di hadiri oleh orang-orang terdekatnya.Â
Hal tersebut terlihat juga di akun Instagram Bumi Entertainment (@bumientertainment) yang melakukan livestreaming ibadah pelepasan terakhir Glenn Fredly.Â