Mohon tunggu...
Dinda Nuraini
Dinda Nuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi - Mahasiswa UIN Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Hobi saya memasak dan membantu orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjalin Ukhuwah

1 November 2024   12:00 Diperbarui: 1 November 2024   12:37 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.liputan6.com/ 

Dinda Nuraini

Tugas artikel ini untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah studi islam dengan dosen pengampu bapak Muhammad Firdaus L.c., MA. , Ph. d

Mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

Menjalin Ukhuwah

Kata ukhuwah itu berarti persaudaraan, maksudnya perasaan empati dan simpati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki satu kondisi atau perasaan yang sama, baik suka ataupun duka, baik senang maupun susah. Jalinan perasaan persaudaraan itu menimbulkan kebersamaan dan sikap timbal balik untuk saling membantu jika mengalami kesusahan ataupun kesulitan. 

Persaudaraan sesama muslim berarti, hendaklah antara muslim yang satu dengan muslim yang lain, saling menghargai, saling membantu ataupun menolong, saling menghargai relativitas masing-masing sebagai sifat dasar kemanusiaan, seperti perbedaan pemikiran, sehingga tidak menjadi penghalang untuk saling membantu dan tolong menolong, karna di antara mereka diikat oleh satu keyakinan dan jalan hidup, yaitu Islam. 

Agama Islam memberikan petunjuk yang jelas untuk menjaga agar persaudaraan sesama muslim itu tetap terjalin dengan baik dan kokoh, dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Hujurat 10 dan 11, merupakan landasan dalam menerapkan nilai-nilai ukhuwah.

اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ اِخۡوَةٌ فَاَصۡلِحُوۡا بَيۡنَ اَخَوَيۡكُمۡوَ اتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٌ مِّنۡ قَوۡمٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُوۡنُوۡا خَيۡرًا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٌ مِّنۡ نِّسَآءٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُنَّ خَيۡرًا مِّنۡهُنَّۚ وَلَا تَلۡمِزُوۡۤا اَنۡفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُوۡا بِالۡاَلۡقَابِؕ بِئۡسَ الِاسۡمُ الۡفُسُوۡقُ بَعۡدَ الۡاِيۡمَانِ ۚ وَمَنۡ لَّمۡ يَتُبۡ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ‏

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun