Mohon tunggu...
Dinda Natalia
Dinda Natalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keunggulan Pertanian Kabupaten Lumajang di Masa Pandemi

7 September 2022   21:37 Diperbarui: 7 September 2022   21:54 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Lumajang adalah satu dari tiga puluh delapan Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang memiliki julukan Oostenrijk van Java atau Austria van Java dari bahasa Jerman yang bisa diterjemahkan menjadi Kerajaan Timur karena keindahan alamnya dan berbagai macam wisata alam yang memanjakan hati. Keindahan alam pada Kabupaten Lumajang sendiri seperti Tumpak Sewu, Ranu Kumbolo, Goa Tetes, dan lain lain mampu memikat para pengunjung asing yang mampir di Kabupaten Lumajang. Adapun Kabupaten Lumajang memiliki Pura Candi Mandara Giri yang letaknya kurang lebih 25 km dari pusat kabupaten Lumajang.

Selain keindahan alamnya, Kabupaten Lumajang juga dikelilingi oleh Gunung Bromo dan Gunung Semeru yang membuat Kota ini semakin disorot oleh banyak orang. Gunung Semeru sendiri merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan puncak Mahameru 3.676 meter di atas permukaan laut yang masih aktif hingga saat ini. Gunung semeru masuk di antara dua wilayah yaiku Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Selain Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang juga mengusahakan beberapa wisata alamnya agar tetap aktif seperti yang dilansir dari website beritaLima, cak Thoriq sebagai Bupati Kabupaten Lumajang sendiri sedang mengelola potensi sektor Pariwisata seperti pada wisata alam Selokambang agar wisata tersebut terus menjadi unggulan pada Kabupaten Lumajang.

Kabupaten Lumajang sendiri merupakan kota kecil dengan sumber daya alam yang kaya, maka dari itu pemerintahan Kabupaten Lumajang terus mendorong potensi keunggulan Kabupaten Lumajang. Julukan Oostenrijk van Java atau Austria van Java sendiri memang pantas didapatkan oleh Kabupaten Lumajang mengetahui bagaimana tetap tertata dan tetap lestarinya kekayaan alam dan keindahan alamnya serta usaha dari warga dan pemerintahannya yang terus mendukung Kabupaten Lumajang menjadi lebih baik lagi.

Dilansir dari website widya mataram bahwa sektor pertanian perlu mendapat perhatian lebih dan tidak sering disalahgunakan. Sektor pertanian yang dimaksud berfungsi sebagai hubungan bagi kegiatan sehari-hari mayoritas penduduk Indonesia. Pada tahun 2020, 29,8% dari angkatan kerja kita diproyeksikan akan bekerja di sektor pertanian. Sektor manufaktur negara ini juga memproduksi barang-barang yang menjadi produk pangan kita sendiri. Jika produksi pangan terganggu, harga bisa naik, dan ini bisa menyebabkan ketidakstabilan politik jika harga pangan turun. Dan jika kita melakukan impor, negara lain akan waspada terhadap Kepemilikan pangan turun kita dan mengawasi kita di sana.

Inflasi Jawa Timur (Jatim) telah mencapai 1,44% pada tahun 2020. Dibandingkan dari tahun sebelumnya yang mencapai hingga 2,12%,. Membandingkan inflasi tahun ini dengan target dari pemerintah, inflasi tahun ini jauh lebih mahal. Penurunan ini merupakan penurunan daya masyarakat yang diakibatkan dari pandemi COVID-19. Hal ini juga tentunya berdampak pada seluruh kota di Provinsi Jawa Timur termasuk Kabupaten Lumajang sendiri.

Kabupaten Lumajang memiliki lahan usaha utama pembangkit ekonomi pada 4 sektor utama yaitu pertanian, perdagangan, dan pariwisata. Sektor pertanian menjadi sektor satu-satunya yang masih bertahan pada pandemi dan membangkitkan keterpurukan perekonomian pada Kabupaten Lumajang. Sektor Pertanian Kabupaten Lumajang memiliki tebu, manggis, padi, dan jagung yang menjadi penopang perekonomian Kabupaten Lumajang di masa pandemi.

Ada tiga sektor yang sangat tertinggal di Pemerintah Pusat, yaitu sektor administratif, pertahanan, dan juga kesejahteraan sosial, sehingga Pemerintah Kabupaten Lumajang memutuskan untuk mengembangkan (atau "mendukung") sektor lainnya. Sektor yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih pesat adalah sektor pertanian. Satu hal yang bisa diamati adalah laju pertumbuhan dari sektor-sektor potensial seperti industri pengolahan dan sektor jasa bisnis.

Kabupaten Lumajang juga memiliki potensi yang bagus pada sektor pertanian. Salah satu potensi pada pertanian dan pangan Kabupaten Lumajang adalah pisang kirana yang sekaligus menjadi icon di Kabupaten Lumajang sendiri. 4.458.300 rumpun (4.053 Ha), Tanaman Yang dibongkar : 22.275 rumpun (20,25 Ha), Penanaman Baru : 14.465 rumpun (13,15 Ha), Tanaman Belum Menghasilkan : 482.460 rumpun (438,6Ha), Tanaman Produktif Yang Menghasilkan : 3.873.100 rumpun (3.521 Ha), Produksi : 40.667,55Ton ( produksi rata-rata per tanda sebanyak 8 -- 9 sisir dengan bobot rata-rata 1,8 Kg/sisir sehingga produksi pertanda sebesar 15 Kg

Sektor pariwisata pada Kabupaten Lumajang berkontribusi terhadap pendapatan yang didapatkan oleh daerah mulai tahun 2011-2017. Pendapatan asli daerah pada ini mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, hal ini membuktikan bahwa sektor pariwisata telah menyumbang banyak pada perekonomian Kabupaten Lumajang. Namun hal ini tetap perlu perancanangan dan pengembangan agar sektor pariwisata tetap menyumbangkan kontribusinya pada perekonomian atau pendapatan asli daerah Kabupaten Lumajang.

Menurut data keadaan wilayah Kabupaten Lumajang pada website Lumajang, keadaan topografi Kabupaten Lumajang dengan kemiringan: 0-15% (65% luas wilayah) merupakan daerah yang baik dan cocok untuk pertanian tanaman satu musim, 15-25% (6% luas wilayah) merupakan daerah yang lebih baik untuk pertanian tanaman perkebunan. Jika dicermati lebih dalam, potensi hidrografi di Kabupaten Lumajang yang sangat signifikan bila dimanfaatkan untuk kebutuhan industri pertambangan, irigasi, atau pariwisata, akan menjadi semakin luas. Selain itu Kabupaten Lumajang memiliki kurang lebih 369 bendungan, 254 pompa air, 6 air terjun, dan berbagai danau, termasuk Ranu Klaka dan Ranu Pakis. Kabupaten Lumajang sendiri saat ini sudah memiliki 31 sungai yang mengalir.

Namun, potensi hidrografi juga telah memberikan peluang besar bagi proyek konstruksi terkait dengan kebutuhan udara bersih, pertumbuhan industri, dan juga pariwisata. Terdapat sebanyak 31 sungai, 369 bendungan, 254 pompa air, dan 56 air terjun di Kabupaten Lumajang. Selain itu, potensi hidrografi juga ada pada potensi danau/ranu seperti Ranu Pakis dan Ranu Klakah. Ranu-ranu tersebut di atas merupakan ciri khas Gunung Lamongan yang terletak di Kabupaten Lumajang dan biasanya diasosiasikan dengan industri pariwisata.

Agar dapat memajukan perekonomian Kabupaten Lumajang diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang terpadu, terukur, dapat dilaksanakan dan berkelanjutan. Agar pembangunan ekonomi di suatu wilayah dapat berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang sesuai dengan tujuan awal yang diharapkan, maka berbagai jenis data tersebut perlu dijadikan dasar perencanaan strategis dan kebijakan. Keyakinan tentang sifat siklus pertumbuhan ekonomi tidak pernah mendahului pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu proses yang dapat diantisipasi dari proses perencanaan yang baru saja dicanangkan. Sebaliknya, pembangunan ekonomi lokal merupakan bagian dari pembangunan ekonomi nasional.

Pada data tahun 2013-2018 dari Bappenas, Kabupaten Lumajang telah mengalami kemerosotan pertumbuhan ekonomi sampai 4,62%. Dan pada 2016-2018 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lumajang sendiri masih terbilang stabil karena persentasenya diatas 5%. Walaupun memang perkembangan perekonomian di Kabupaten Lumajang bisa dibilang lebih rendah daripada wilayah lain di provinsi Jawa Timur, maka dari itu Kabupaten Lumajang tertinggal dari wilayah lainnya di provinsi Jawa Timur.

Adapun pada sektor perdagangan Pemerintahan Kabupaten Lumajang sudah berusaha untuk tetap meningkatkan keunggulannya walaupun di masa pandemi dengan mengadakan sosialisasi pelatihan pemasaran online berbasis marketplace usaha mikro kecil menengah (UMKM). Dukungan pada sektor perdagangan ini harus terus dilanjutkan dan diperhatikan guna memaksimalkan potensi Kabupaten Lumajang agar tidak hanya pada sektor pertanian saja.

Pada tahun 2020 awal pandemi Kabupaten Lumajang tetap memproduksi beberapa bahan makanan seperti jagung. Dikutip dari monitor bahwa Sudjono menyebutkan di Kabupaten Lumajang, luas panen tanaman jagung bulan Maret mencapai sampai 2.400 Ha, pada bulan April mencapai 2.200 Ha dan panen pada bulan Mei mencapai seluas 1.400 Ha. Sementara luas panen padi pada bulan Maret ini mencapai seluas 9.700 Ha, pada April 10.800 Ha dan panen pada bulan Mei mencapai 7.000 Ha.

Dinas pertanian Kabupaten Lumajang tetap berupaya untuk meningkatkan data dan statistik pertanian guna menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan untuk kebijakan dari pemerintah negara. Data dan statistik Pertanian pada Kabupaten Lumajang ini bertujuan untuk mewujudkan data dan statistik yang akurat sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan yang efektif guna kesejahteraan para petani di Kabupaten Lumajang.

Bapak bupati Thoriqul Haq mengatakan dalam wawancaranya dari website dinas pertanian bahwa memang sektor pertanian ini menjadi pondasi kuat perekonomian Kabupaten Lumajang semenjak pandemi Covid-19. Sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang tetap berdiri kokoh dan bertahan dari sekian banyaknya sektor di Kabupaten Lumajang. Keunggulan sektor pertanian di Kabupaten Lumajang sendiri memang sudah sangat menonjol dari sebelum pandemi Covid-19. Bupati menegaskan perekonomian Lumajang sangat tidak stabil selama pandemi. Ia menjelaskan, hal ini disebabkan karena perekonomian di Lumajang sedang top-down oleh sektor perekonomian yang belum bisa dibilang menjadi penyumbang utama kemakmuran negara secara keseluruhan sejak pemilu Covid-19.

"Kita punya pertanian yang unggul," ungkap Bupati, "baik padi, hasil kebutuhan pokok, pertanian tebu maupun hasil perkebunan untuk kita."

Dilansir dari wawancara Dinas Pertanian Dian Nurwisudah Kurniawan Hadi Pamujo mengatakan di Pasrujambe tentang permintaan kapulaga saat pandemi yang semakin meningkat. Harga jual rempah-rempah juga selalu fluktuatif.

"Saat ini harga kue kering sudah tembus 260 rupiah per kilogram. Namun harga ini fluktuatif selama masa Pandemi Covid, dulunya 170 rupiah, sekarang naik menjadi 260 rupiah," jelas narasumber.

Alasan dari sengketa kapulaga ini sendiri adalah untuk kesadaran masyarakat umum bahwa mengkonsumsi rempah-rempah dapat meningkatkan aktivitas tubuler siang hari dan mengurangi risiko tertular beberapa virus, termasuk corona. Disebutkan juga lebih lengkap bahwa tanaman kapulaga tumbuh di pinggiran kota di wilayah Pasrujambe. Banyak masyarakat asli daerah Pasrujambe dengan mudah menjual dan membeli rempah-rempah ini di lingkungan sekitar. maka dari itu kapulaga sempat masuk kedalam deretan tumbuhan rempah yang menonjolkan sektor pertanian pada perekonomian Kabupaten Lumajang.

Saya sebagai mahasiswa dan pemuda dari Kabupaten Lumajang berharap semoga pemerintah Kabupaten Lumajang tetap melakukan perencanaan dan pengembangan pada sektor ekonomi dan sektor lainnya, agar Kabupaten Lumajang tidak hanya menonjol pada sektor pertaniannya saja tetapi juga tetap menonjol pada sektor pariwisata, juga pariwisata. Pengoptimalan pembangunan pada sektor lainnya menjadi tugas besar pemerintahan Lumajang agar pengembangan dan perencanaan berjalan sesuai rencana. Pemerintah Kabupaten Lumajang bisa memulai pengembangan sektor pariwisata dengan promosi Wisata dan Sumber Daya Alam. Pada sektor pedagangan, Kabupaten Lumajang bisa melakukan penyuluhan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun