Agar dapat memajukan perekonomian Kabupaten Lumajang diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang terpadu, terukur, dapat dilaksanakan dan berkelanjutan. Agar pembangunan ekonomi di suatu wilayah dapat berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang sesuai dengan tujuan awal yang diharapkan, maka berbagai jenis data tersebut perlu dijadikan dasar perencanaan strategis dan kebijakan. Keyakinan tentang sifat siklus pertumbuhan ekonomi tidak pernah mendahului pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu proses yang dapat diantisipasi dari proses perencanaan yang baru saja dicanangkan. Sebaliknya, pembangunan ekonomi lokal merupakan bagian dari pembangunan ekonomi nasional.
Pada data tahun 2013-2018 dari Bappenas, Kabupaten Lumajang telah mengalami kemerosotan pertumbuhan ekonomi sampai 4,62%. Dan pada 2016-2018 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lumajang sendiri masih terbilang stabil karena persentasenya diatas 5%. Walaupun memang perkembangan perekonomian di Kabupaten Lumajang bisa dibilang lebih rendah daripada wilayah lain di provinsi Jawa Timur, maka dari itu Kabupaten Lumajang tertinggal dari wilayah lainnya di provinsi Jawa Timur.
Adapun pada sektor perdagangan Pemerintahan Kabupaten Lumajang sudah berusaha untuk tetap meningkatkan keunggulannya walaupun di masa pandemi dengan mengadakan sosialisasi pelatihan pemasaran online berbasis marketplace usaha mikro kecil menengah (UMKM). Dukungan pada sektor perdagangan ini harus terus dilanjutkan dan diperhatikan guna memaksimalkan potensi Kabupaten Lumajang agar tidak hanya pada sektor pertanian saja.
Pada tahun 2020 awal pandemi Kabupaten Lumajang tetap memproduksi beberapa bahan makanan seperti jagung. Dikutip dari monitor bahwa Sudjono menyebutkan di Kabupaten Lumajang, luas panen tanaman jagung bulan Maret mencapai sampai 2.400 Ha, pada bulan April mencapai 2.200 Ha dan panen pada bulan Mei mencapai seluas 1.400 Ha. Sementara luas panen padi pada bulan Maret ini mencapai seluas 9.700 Ha, pada April 10.800 Ha dan panen pada bulan Mei mencapai 7.000 Ha.
Dinas pertanian Kabupaten Lumajang tetap berupaya untuk meningkatkan data dan statistik pertanian guna menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan untuk kebijakan dari pemerintah negara. Data dan statistik Pertanian pada Kabupaten Lumajang ini bertujuan untuk mewujudkan data dan statistik yang akurat sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan yang efektif guna kesejahteraan para petani di Kabupaten Lumajang.
Bapak bupati Thoriqul Haq mengatakan dalam wawancaranya dari website dinas pertanian bahwa memang sektor pertanian ini menjadi pondasi kuat perekonomian Kabupaten Lumajang semenjak pandemi Covid-19. Sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang tetap berdiri kokoh dan bertahan dari sekian banyaknya sektor di Kabupaten Lumajang. Keunggulan sektor pertanian di Kabupaten Lumajang sendiri memang sudah sangat menonjol dari sebelum pandemi Covid-19. Bupati menegaskan perekonomian Lumajang sangat tidak stabil selama pandemi. Ia menjelaskan, hal ini disebabkan karena perekonomian di Lumajang sedang top-down oleh sektor perekonomian yang belum bisa dibilang menjadi penyumbang utama kemakmuran negara secara keseluruhan sejak pemilu Covid-19.
"Kita punya pertanian yang unggul," ungkap Bupati, "baik padi, hasil kebutuhan pokok, pertanian tebu maupun hasil perkebunan untuk kita."
Dilansir dari wawancara Dinas Pertanian Dian Nurwisudah Kurniawan Hadi Pamujo mengatakan di Pasrujambe tentang permintaan kapulaga saat pandemi yang semakin meningkat. Harga jual rempah-rempah juga selalu fluktuatif.
"Saat ini harga kue kering sudah tembus 260 rupiah per kilogram. Namun harga ini fluktuatif selama masa Pandemi Covid, dulunya 170 rupiah, sekarang naik menjadi 260 rupiah," jelas narasumber.
Alasan dari sengketa kapulaga ini sendiri adalah untuk kesadaran masyarakat umum bahwa mengkonsumsi rempah-rempah dapat meningkatkan aktivitas tubuler siang hari dan mengurangi risiko tertular beberapa virus, termasuk corona. Disebutkan juga lebih lengkap bahwa tanaman kapulaga tumbuh di pinggiran kota di wilayah Pasrujambe. Banyak masyarakat asli daerah Pasrujambe dengan mudah menjual dan membeli rempah-rempah ini di lingkungan sekitar. maka dari itu kapulaga sempat masuk kedalam deretan tumbuhan rempah yang menonjolkan sektor pertanian pada perekonomian Kabupaten Lumajang.
Saya sebagai mahasiswa dan pemuda dari Kabupaten Lumajang berharap semoga pemerintah Kabupaten Lumajang tetap melakukan perencanaan dan pengembangan pada sektor ekonomi dan sektor lainnya, agar Kabupaten Lumajang tidak hanya menonjol pada sektor pertaniannya saja tetapi juga tetap menonjol pada sektor pariwisata, juga pariwisata. Pengoptimalan pembangunan pada sektor lainnya menjadi tugas besar pemerintahan Lumajang agar pengembangan dan perencanaan berjalan sesuai rencana. Pemerintah Kabupaten Lumajang bisa memulai pengembangan sektor pariwisata dengan promosi Wisata dan Sumber Daya Alam. Pada sektor pedagangan, Kabupaten Lumajang bisa melakukan penyuluhan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).