Mohon tunggu...
Dinda Nazala Nurshaumi
Dinda Nazala Nurshaumi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk, Maksimalkan Pembelajaran Daring dengan Mengetahui Gaya Belajar Anak!

23 Juli 2021   11:38 Diperbarui: 23 Juli 2021   19:29 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Priyatna, A. (2013). Pahami Gaya Belajar Anak!: Memaksimalkan Potensi Anak dengan Modifikasi Gaya Belajar. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Pada masa pandemi COVID-19 ini, pembelajaran dilakukan secara daring. Hal tersebut menyebabkan siswa lebih banyak belajar di rumah bersama orang tuanya masing-masing. Namun, tak sedikit orang tua menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dialami ketika mendampingi anak belajar secara daring di rumah. Untuk mengatasi hal tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia mengirimkan mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) melalui programnya untuk berkontribusi dalam menanggulangi dampak COVID-19 dalam bidang pendidikan di berbagai daerah. Dinda Nazala Nurshaumi, seorang mahasiswi dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang juga mengikuti kegiatan KKN ini berupaya menanggulangi kesulitan yang dialami oleh orang tua dalam mendampingi anak belajar dengan mengajak orang tua untuk memaksimalkan pembelajaran daring melalui pengenalan gaya belajar anak.

Beberapa orang pasti sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan gaya belajar. Namun, ternyata masih banyak orang tua siswa yang tidak tahu sama sekali mengenai gaya belajar. Orang tua yang belum tahu apa itu gaya belajar dapat berpikir bahwa anak mereka pelupa ketika anak sering melupakan hal-hal yang ia dengar. Orang tua dapat merasa terganggu ketika anak belajar dengan suara yang nyaring karena terlalu berisik sehingga meminta anak untuk belajar tanpa suara. Bahkan, emosi orang tua juga dapat memuncak ketika melihat anaknya sulit duduk manis ketika belajar karena anak lebih suka bergerak ke sana kemari. Ternyata semua hal tersebut dapat dipengaruhi oleh gaya belajar anak.

Gaya belajar adalah cara di mana anak-anak menerima informasi baru dan proses yang akan mereka gunakan untuk belajar. Gaya belajar dapat diterjemahkan pula sebagai gaya yang dipilih seseorang untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan dalam suatu proses pembelajaran.

Seseorang pada umumnya akan sulit memproses informasi dengan cara yang tidak nyaman bagi mereka karena setiap orang memiliki kebutuhan belajar sendiri. Oleh karena kebutuhan belajar setiap orang berbeda, cara belajar serta memproses informasi pun berbeda. Terdapat 3 gaya belajar yang paling utama, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Namun, ada pula anak yang memiliki gaya belajar kombinasi dari ketiga gaya belajar utama tersebut. Berikut adalah karakteristik dari ketiga gaya belajar:

1. Gaya Belajar Visual

Pemilik gaya belajar visual akan lebih baik ketika harus melihat dan membaca secara langsung. Diperkirakan 65% dari seluruh populasi adalah pembelajar visual. Pembelajar visual merupakan individu yang lebih banyak berpikir dalam bahasa gambar. Ia cenderung mudah terganggu dan tidak sadar tentang waktu. Perkembangan pembelajar visual cenderung asynchronous (tidak merata). Ia bisa menguasai bahasa asing melalui penalaran. Pembelajar visual juga  lebih suka menggunakan istilah-istilah visual seperti, "tampaknya...", "kelihatannya...", atau "gambarannya..." ketika sedang berbicara.

2. Gaya Belajar Auditori

Pemilik gaya belajar auditori akan lebih baik ketika harus mendengar, sehingga ia akan kesulitan jika harus membaca petunjuk yang ditulis. Diperkirakan 30% dari seluruh populasi adalah pembelajar auditori. Pemilik gaya belajar ini merupakan individu yang lebih banyak berpikir dengan bahasa kata. Sehingga ia suka banyak bertanya, terkadang berbicara sendiri saat sedang belajar, dan biasanya memiliki suara yang lebih lantang daripada kawan lainnya. Pembelajar auditori juga dapat mengatur waktu dengan baik. Ia memiliki memori auditori jangka pendek yang baik dan sifatnya sangat sosial. Sehingga pembelajar auditori suka menceritakan kembali apa yang telah ia lakukan dalam kesehariannya.

3. Gaya Belajar Kinestetik

Pemilik gaya belajar kinestetik akan lebih baik ketika harus mencoba dan melakukan suatu hal secara langsung. Diperkirakan 5% dari seluruh populasi termasuk pembelajar kinestetik. Anak kinestetik dikenal banyak bergerak tak bisa diam, sehingga ia juga suka menggerakkan tangan ketika berbicara. Pembelajar kinestetik sangat menikmati kegiatan fisikal, ia jarang mau menghabiskan waktu untuk membaca. Ia juga lebih suka berbaring di lantai atau tempat tidur ketika sedang belajar, bukan duduk manis di meja belajar yang telah disediakan. Biasanya pembelajar auditori lebih menonjol dalam bidang atletik atau seni pertunjukan.

Yuk cari tahu gaya belajar yang dimiliki anak dengan mengikuti kuis pada gambar berikut:

1. Kuis Gaya Belajar Visual

Berikut adalah kuis gaya belajar untuk mengetahui gaya belajar visual. Jika menjawab "YA" untuk minimal 9 pertanyaan, maka anak memiliki kemungkinan besar pembelajar visual.

Sumber: Priyatna, A. (2013). Pahami Gaya Belajar Anak!: Memaksimalkan Potensi Anak dengan Modifikasi Gaya Belajar. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Sumber: Priyatna, A. (2013). Pahami Gaya Belajar Anak!: Memaksimalkan Potensi Anak dengan Modifikasi Gaya Belajar. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

2. Kuis Gaya Belajar Auditori

Berikut adalah kuis gaya belajar untuk mengetahui gaya belajar auditori. Jika menjawab "YA" untuk minimal 6 pertanyaan, maka anak memiliki kemungkinan besar pembelajar auditori.

Sumber: Priyatna, A. (2013). Pahami Gaya Belajar Anak!: Memaksimalkan Potensi Anak dengan Modifikasi Gaya Belajar. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Sumber: Priyatna, A. (2013). Pahami Gaya Belajar Anak!: Memaksimalkan Potensi Anak dengan Modifikasi Gaya Belajar. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

3. Kuis Gaya Belajar Kinestetik

Berikut adalah kuis gaya belajar untuk mengetahui gaya belajar kinestetik. Jika menjawab "YA" untuk minimal 6 pertanyaan, maka anak memiliki kemungkinan besar pembelajar kinestetik.

Sumber: Priyatna, A. (2013). Pahami Gaya Belajar Anak!: Memaksimalkan Potensi Anak dengan Modifikasi Gaya Belajar. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Sumber: Priyatna, A. (2013). Pahami Gaya Belajar Anak!: Memaksimalkan Potensi Anak dengan Modifikasi Gaya Belajar. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Setelah mengetahui gaya belajar yang dimiliki anak, simak beberapa tips belajar bagi setiap gaya belajar berikut:

1. Tips Belajar untuk Gaya Belajar Visual

2. Tips Belajar untuk Gaya Belajar Auditori

3. Tips Belajar untuk Gaya Belajar Kinestetik


Anak-anak memerlukan kasih sayang dan perhatian orang dewasa, khususnya orang tua mereka dalam masa-masa sulit seperti saat ini. Karena itu, berikan mereka kasih sayang, perhatian lebih, serta ajak mereka untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan menghibur agar mereka tidak merasa bosan. Mari kita lalui masa-masa sulit ini bersama.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun