Mohon tunggu...
Dinda Nawang Wulan
Dinda Nawang Wulan Mohon Tunggu... Guru - guru taman kanak-kanak

guru taman kanak-kanak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

9 Desember 2022   21:22 Diperbarui: 9 Desember 2022   21:57 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama : DINDA NAWANG WULAN

NIM    : 22124299151

 

LK 3.1 Menyusun Best Practices


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

TK DHARMA WANITA DATENGAN I

Lingkup Pendidikan

Taman Kanak-kanak (TK)

Tujuan yang ingin dicapai

  • Meningkatkan rasa tanggung jawab pada anak di kelas
  • Anak mampu mengenal konsep bilangan
  • Anak mampu mengenal keaksaraan awal
  • Anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan

Penulis

DINDA NAWANG WULAN

Tanggal

  • PPL aksi ke 1 : 15 Oktober 2022
  • PPL aksi ke 2 : 26 Oktober 2022
  • PPL aksi ke 3 : 1O November 2022
  • PPL aksi ke 4 : 24 November 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

  • Siklus 1 : Rendahnya rasa tanggung jawab anak di kelas, anak terkadang tidak mau mengembalikan peralatan main pada tempatnya setelah digunakan. Belum adanya rasa tanggung jawab, sehingga anak harus dituntun setiap harinya.
  • Siklus 2 :Beberapa anak kesulitan dalam mengenal konsep bilangan, ada anak yang belum mengenal angka tertentu, sehingga perlu adanya perbaikan dalam kegiatan pembelajaran.
  • Siklus 3 : Anak belum mampu mengenal keaksaran awal, kemampuan membaca permulaan anak belum berkembang dengan baik, anak kesulitan dalam merangkai kosa kata,  dan anak belum bisa menghubungkan kata dengan gambar.
  • Siklus 4 : Anak belum mampu mengkoordinasikan mata dan tangan, anak kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran.
  • Praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan sebagai referensi bagi orang lain
  • Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai guru yang mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan media yang tepat dan model pembelajaran inovatif sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan yaitu: Berdasarkan wawancara dan kajian literatur yang telah dilaksanakan dalam identifikasi masalah dengan refleksi diri Untuk mencapai tujuan yang diharapkan pastinya terdapat tantangan yang harus dihadapi. Adapun tantangannya antara lain:

Siklus 1  : Tantangan yang saya hadapi pada siklus 1 ini adalah bagaimana cara meningkatkan rasa tanggung jawab pada anak kelompok B, dimana anak terkadang membawa kebiasaan dari rumah yang di bawa ke sekolahan. Maupun pembiasaan dari kelompok A dahulu, kemudian terbawa sampai ke kelompok B

Siklus 2 : Tantangan yang saya hadapi pada siklus kedua ini adalah, bagaimana mengenalkan konsep lambang bilangan pada anak, karena kemampuan anak yang satu dengan yang lain itu terkadang tidak sama.

Siklus 3 : pada siklus 3 ini, anak kelompok B masih kesulitan dalam merangkai kosa kata, tantangan bagi saya adalah bagaimana caranya agar anak kelompok B mampu mengenal keaksaraan awal dengan baik.

Siklus 4 : Anak belum mampu mengkoordinasikan mata dan tangan, anak kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran. Tantangan saya pada siklus ini adalah bagaimana saya bisa memfasilitasi anak, agar motorik halusnya berkembang sesuai harapan.

 

Dalam melaksanakan Praktik ini banyak pihak-pihak yang terlibat sehingga dapat berjalan lancar. Pihak- pihak yang terlibat antara lain:

Dosen Pembimbing dan Guru Pamong yang memberi arahan, motivasi, dan bimbingan mulai dari awal     hingga pelaksanaan sekarang

Kepala sekolah yang memberi izin, motivasi dan dukungan penuh serta masukan-masukan yang menjadikan lebih baik

Rekan sejawat yang selalu membantu, menilai dan mengobservasi kegiatan serta mensuport, memberi masukan, dan membantu pelaksanaan praktek ini

Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran.

Guru sebagai fasilitator.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Siklus 1

Meningkatkan rasa tanggung jawab pada anak,menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Anak tidak mau bertanggung jawab pada saat kegiatan main, anak tidak mau mengembalikan peralatan main pada tempatnya setelah digunakan. Hal ini terjadi karena kurangnya pembiasaan dari TK A, jadi ketika anak naik ke kelas TK B kebiasaan itu tetap dibawa. Untuk mengatasi masalah ini, saya membuat kegiatan project membuat jeruk peras dengan berkelompok.

Pada kegiatan ini, saya berusaha membangun tanggung jawab anak. Anak bekerja sama dan bisa membangun rasa tanggung jawab antar teman. Kemudian saya juga menggunkan media pohon jeruk yang terbuat dari kain flanel. Pohon jeruk buatan ini, dapat mengenalkan warna, dan anak juga bisa membilang dengan mengamati berapa jumlah buah yang ada pada pohon buatan tersebut.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk   menghadapi tantangan yang dihadapi antara lain:

 

Guru menyiapkan media pohon jeruk buatan untuk kegiatan apersepsi, pengenalan tentang tema "jeruk". Dimana anak dapat menghitung buah jeruk, menyebutkan warna, dan menyebutkan bagian-bagian pohon

Mengunduh video pembelajaran di youtube

Membawa pohon jeruk sungguhan

Membawa alat dan bahan untuk kegiatan project membuat jeruk peras

 

Strategi yang digunakan yaitu :

Menggunakan kegiatan project membuat jeruk peras dengan berkelompok. Agar anak mampu bertanggung jawab didalam kelas

 

 

Bagaimana prosesnya:

Proses Penggunaan media berbasis Teknologi ini yaitu :

Anak menyimak dan mendengarkan video pembelajaran dan guru menanyakan kembali tentang materi pembelajaran yang sudah ditayangkan serta anak diberikan kesempatan untuk bertanya terkait video dan gambar tersebut.

Anak berkelompok membuat jeruk peras. Anak belajar untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab.

Siapa saja yang terlibat:

Faktor keberhasilan strategi yang telah dirancang tidak dipungkiri membutuhkan keterlibatan banyak pihak baik dukungan pihak perguruan tinggi sebagai pihak yang membekali para calon guru dengan bekal ilmu yang sesuai perkembangan zaman, pihak sekolah sebagai penanggungjawab berjalannya pembelajaran inovatif dan memfasilitasi kebutuhan guru dan peseerta didik, guru sebagai ujung tombak yang terlibat langsung menghadapi peserta didik dalam proses pembelajaran dan peserta didik yang akan mengalami semua proses dalam pendidikan.

 

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini :

Media yang digunakan berupa video animasi pembelajaran

Sumber pembelajaran yang diunduh dari youtube

Laptop

Media yang dibuat oleh guru sesuai tema pembelajaran

 

Siklus 2

 Pada siklus kedu ini anak kesulitan dalam mengenal konsep bilangan. Anak TK B belum maksimal dalam menyebutkan angka 11-20. Hal ini karena media yang digunakan guru hanya berupa media 2 dimensi, seperti kertas yang ditempel angka, sehingga anak mudah bosan dan kurang mengeksplor apa yang anak inginkan. Sehingga pada kesempatan kali ini, saya membuat media kantong bilangan, dimana ada stik es krim yang bergambar juga. Sehingga anak juga tertarik dalam memainkannya. Anak mengambil stik es krim sebanyak yang mereka suka, kemudian anak menghitung stik es krim tersebut, lalu memasukkan pada kantong bilangan, sesuai dengan angka yang tertera pada kantong bilangan.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk   menghadapi tantangan yang dihadapi antara lain:

 

Guru menyiapkan media kantong bilangan, dimana anak bisa memainkan media tersebut, dengan bermain seraya belajar berhitung dan mengenal konsep bilangan

Mengunduh video pembelajaran di youtube

 

Strategi yang digunakan yaitu :

Anak bergantian bermain menggunakan media kantong bilangan, anak duduk melingkar, sembari anak yang satu bermain. Anak yang lain memperhatikan dan menunggu giliran bermain.

 

 

Bagaimana prosesnya:

Proses Penggunaan media berbasis Teknologi ini yaitu :

Anak menyimak dan mendengarkan video  pembelajaran dan guru menanyakan kembali tentang materi pembelajaran yang sudah ditayangkan serta anak diberikan kesempan untuk bertanya terkait video dan gambar tersebut.

Anak duduk melingkar sabar menunggu giliran bermain kantong bilangan

Siapa saja yang terlibat:

Faktor keberhasilan strategi yang telah dirancang tidak dipungkiri membutuhkan keterlibatan banyak pihak baik dukungan pihak perguruan tinggi sebagai pihak yang membekali para calon guru dengan bekal ilmu yang sesuai perkembangan zaman, pihak sekolah sebagai penanggungjawab berjalannya pembelajaran inovatif dan memfasilitasi kebutuhan guru dan peseerta didik, guru sebagai ujung tombak yang terlibat langsung menghadapi peserta didik dalam proses pembelajaran dan peserta didik yang akan mengalami semua proses dalam pendidikan.

 

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini :

Media yang digunakan berupa video animasi pembelajaran

Sumber pembelajaran yang diunduh dari youtube

Laptop

Media kantong bilangan yang dibuat oleh guru sesuai tema pembelajaran

Siklus 3

Pada siklus ke 3 ini, Anak belum mampu mengenal keaksaran awal, kemampuan membaca permulaan anak belum berkembang dengan baik, anak kesulitan dalam merangkai kosa kata,  dan anak belum bisa menghubungkan kata dengan gambar.

Pada kegiatan ini, saya menggunkan kotak huruf, dimana saya membuat huruf dari kain flannel, kemudia saya beri perekat agar mudah dilepas pasang saat digunakan main. Pada kegiatan ini, saya ingin mengenalkan huruf pada anak. Kemudian ada media gambar, sehingga harapan saya anak bisa menyusun huruf menjadi kata dengan melihat gambar tersebut.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk   menghadapi tantangan yang dihadapi antara lain:

 

Guru menyiapkan media kotak huruf, dimana anak bisa memainkan media tersebut, dengan bermain seraya belajar mengenal huruf dan mampu menyusunnya menjadi sebuah kata.

Mengunduh video pembelajaran di youtube

 

Strategi yang digunakan yaitu :

Anak bergantian bermain menggunakan media kotak huruf, anak duduk melingkar, sembari anak yang satu bermain. Anak yang lain memperhatikan dan menunggu giliran bermain.

 

 

Bagaimana prosesnya:

Proses Penggunaan media berbasis Teknologi ini yaitu :

Anak menyimak dan mendengarkan video  pembelajaran dan guru menanyakan kembali tentang materi pembelajaran yang sudah ditayangkan serta anak diberikan kesempan untuk bertanya terkait video dan gambar tersebut.

Anak duduk melingkar sabar menunggu giliran bermain kotak huruf

Siapa saja yang terlibat:

Faktor keberhasilan strategi yang telah dirancang tidak dipungkiri membutuhkan keterlibatan banyak pihak baik dukungan pihak perguruan tinggi sebagai pihak yang membekali para calon guru dengan bekal ilmu yang sesuai perkembangan zaman, pihak sekolah sebagai penanggungjawab berjalannya pembelajaran inovatif dan memfasilitasi kebutuhan guru dan peseerta didik, guru sebagai ujung tombak yang terlibat langsung menghadapi peserta didik dalam proses pembelajaran dan peserta didik yang akan mengalami semua proses dalam pendidikan.

 

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini :

Media yang digunakan berupa video animasi pembelajaran

Sumber pembelajaran yang diunduh dari youtube

Laptop

Media kotak huruf yang dibuat oleh guru sesuai tema pembelajaran

Siklus 4

               Pada siklus ke 4 ini, anak belum bisa mengkoordinasikan mata dan tangan dengan baik. Pada pembelajaran kali ini, saya melakukan kegiatan dengan melukis menggunkan media sedotan. Agar melatih fokus anak, dan melatih koordinasi mata dan tangan pada anak.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk   menghadapi tantangan yang dihadapi antara lain:

 

Guru menyiapkan media untuk melukis dengan seotan.

Mengunduh video pembelajaran di youtube

 

Strategi yang digunakan yaitu :

Anak berkelompok membuat tiruan gunung meletus menggunakan media kertas lipat, kemudian melukis lahar menggunakan sedotan.

 

 

Bagaimana prosesnya:

Proses Penggunaan media berbasis Teknologi ini yaitu :

Anak menyimak dan mendengarkan video  pembelajaran dan guru menanyakan kembali tentang materi pembelajaran yang sudah ditayangkan serta anak diberikan kesempan untuk bertanya terkait video dan gambar tersebut.

Anak duduk berkelompok melukis dengan sedotan membuat tiruan gunung meletus

Siapa saja yang terlibat:

Faktor keberhasilan strategi yang telah dirancang tidak dipungkiri membutuhkan keterlibatan banyak pihak baik dukungan pihak perguruan tinggi sebagai pihak yang membekali para calon guru dengan bekal ilmu yang sesuai perkembangan zaman, pihak sekolah sebagai penanggungjawab berjalannya pembelajaran inovatif dan memfasilitasi kebutuhan guru dan peseerta didik, guru sebagai ujung tombak yang terlibat langsung menghadapi peserta didik dalam proses pembelajaran dan peserta didik yang akan mengalami semua proses dalam pendidikan.

 

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini :

Media yang digunakan berupa video animasi pembelajaran

Sumber pembelajaran yang diunduh dari youtube

Laptop

Media melukis dengan sedotan

 

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi dan Langkah-langkah yang dilakukan  yaitu :

 

Guru menjadi paham mengenai teknologi serta mampu mengoperasikan teknologi sebagai media ajar

Guru mampu menerapkan pembelajaran berbasis teknologi sederhana yang menarik bagi anak

Dampak dari kegiatan yang telah dilakukan Guru dengan menerapkan media pembelajaran berbasis teknologi yang bervariasi pada proses pembelajaran menjadi lebih menarik pada setiap kegiatan pembelajaran dan memberikan kesan lebih mendalam untuk anak dan tidak mudah lupa karena dengan media IT yang bervariatif serta dikemas dengan permainan dan teknologi sederhana yang menarik sehingga anak menjadi antusias dan meningkatkan minat anak untuk belajar.

Respon positif datang dari kepala sekolah beserta orang tua anak, karena anak menunjukan perkembangan sesuai harapan dengan yang ingin dicapai.

 

 

Apakah hasilnya efektif Atau tidak efektif? Mengapa? Hasilnya     sangat     efektif,    karena     guru     sudah bisa mengoperasikan atau menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran, peserta didik juga sangat antusias selama proses pembelajaran berlangsung mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan penutup sehingga hasil yang ingin di capai sesuai dengan harapan.

 

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan:

  Respon kepala sekolah sangat positif dan mendukung penuh atas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan

  • Rekan sejawat sangat positif dan antusias, mereka ingin terus belajar berinovasi dalam menggunakan

belajar anak.

Respon positif pun datang dari semua pihak baik itu dari pengawas, orang tua anak karena anak menunjukan perkembangan sesuai yang diharapkan dan anak menjadi semangat sekolah sebab anak mendapatkan hal-hal baru yang belum mereka ketahui.

 

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :

Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat yang turut membantu mempersiapkan alat yang digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran

Sarana dan prasarana yang mendukung

Persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung.

Antusias anak dalam proses kegiatan pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi kondusif.

 

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut :

Guru lebih kreatif dan inovatif dalam membuat media dalam kegiatan pembelajaran, penggunaaan teknologi sederhana disetiap pembelajaran anak usia dini.

Guru ingin terus belajar dalam menggunakan media berbasis teknologi untuk pembelajaran anak usia dini

Peserta didik lebih fokus dan tertarik mengikuti setiap proses kegiatan yang diberikan guru.

Pembelajaran lebih bervariasi sehingga anak tidak merasa cepat bosan.

  • Pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan sesuai dengan minat dan kebutuhan perkembangan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun