Mohon tunggu...
Dinda Nabil Lutfiyah
Dinda Nabil Lutfiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pelita Harapan Angkatan 2020

ig : @dinda_nabill

Selanjutnya

Tutup

Love

Mengalah Demi Mempertahankan Sebuah Hubungan

22 Desember 2021   09:15 Diperbarui: 22 Desember 2021   09:32 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaikan memakan soto tanpa bumbu dan penyedap rasa. Itulah penggambaran menjalani hubungan dalam suatu kehidupan tanpa adanya konflik.

Menjadi suatu kewajaran dalam suatu hubungan memiliki konflik di dalamnya. Kenapa? Karena dengan adanya konflik, hubungan tersebut membuat pihak yang bersangkutan belajar memahami satu sama lain, dan ini adalah suatu proses pendewasaan dalam suatu hubungan.

Siapa di sini yang memiliki pasangan? Jika tidak ada, kalian bisa membayangkan orang-orang terdekat kalian. Kita boleh bayangkan dengan orang yang sering berinteraksi dengan kita seperti adik, kakak, ayah, ibu, sahabat, atau teman sebangku kita ketika sekolah, atau lainnya. Secara sadar atau tidak sadar konflik tersebut pastilah muncul, walaupun hanya seperti jerawat pasir atau beruntusan yang kecil-kecil.

Dalam artikel kali ini, penulis mengumpulkan beberapa orang hebat yang berhasil melewati konflik dalam suatu hubungan dengan sangat baik.

Namun, karena mereka tidak mau disebutkan namanya, jadi penulis akan masuk pada salah satu kisah yang dialami oleh salah satu narasumber yang sekiranya bisa diambil pelajaran yang ada.

Penulis akan memasukkan contoh peristiwa asli yang sekiranya mudah dipahami dalam bentuk konteks hubungan dengan pasangan, sebagai berikut :

--

Terdapat dua orang yang menjalin sebuah hubungan pacaran yang sudah berjalan sekitar dua tahun. Namun, selama menjalin hubungan si pihak wanita (kita sebut saja Rina sebagai nama samaran). Ia merupakan orang yang tidak pernah bisa cukup dengan satu laki-laki, karena dengan parasnya yang cantik. Rina merasa bahwa dirinya bisa mendapatkan lebih dari satu laki-laki hanya dengan membuat menarik perhatian laki-laki lain sebatas teman, namun tetaplah ia hanya memiliki satu kekasih laki-lakinya yakni Agung (nama samaran).

Selama hubungan tersebut berjalan, Agung mengetahui bahwa Rina memang dari sebelum pacaran sudah banyak yang menyukai dan Agung lah yang mendapatkannya. Rina sebagai wanita buaya selalu meyakinkan Agung bahwa dirinya sudah tidak ingin bermain-main dalam sebuah hubungan yang seperti sebelum-sebelumnya. Jadi, ia meyakinkan Agung dengan mulut manisnya hanya ingin berfokus pada Agung saja.

Namun, pada suatu ketika Agung mendapatkan informasi dari temannya hari Minggu kemarin Rina ke mall bersama laki-laki yang sempat dikira oleh temannya bahwa laki-laki itu adalah Agung. Namun, ternyata Agung tidak merasa bahwa Minggu kemarin pergi bersama Rina, karena ia bilang ingin membantu ibunya di rumah. Agung tidak langsung marah ke Rina, ia hanya berhenti beberapa hari merespon chat Rina hanya sewajarnya, sambil bertanya-tanya pada dirinya seperti,

"Mengapa dia tidak jujur saja, aku pun tidak akan marah"

"Dia mengapa seperti ini?"

"Apa yang yang kurang dari diriku?"

"Apa kesalahan yang aku lakukan? Bahkan aku mengalah waktu minggu kami (sebab Agung dan Rina sama-sama sibuk jadi hanya bisa bertemu pada setiap hari minggu saja, dan itu sangat jarang)"

"Aku sudah berusaha mencoba mengerti segala keinginan dan kemauannya"

Agung selalu memulai dengan introspeksi dirinya sendiri, sebab ia tidak mau terbawa emosi yang berdampak pada hubungannya tersebut.

Kemudian, Agung selalu mencoba untuk mengambil poin kesalahannya datang pada dirinya yang merasa kurang perhatian dengan Rina.

Lalu, Agung meminta waktu bertemu Rina untuk membahas hal demikian. Agung yang mencoba sabar, namun Rina selalu merasa seperti menghindar dan merasa tidak pernah melakukan kesalahan itu hingga Rina marah.

Agung semakin bingung menghadapinya, bahkan Rina pun tidak mau jujur dengannya.

Agung merasa demikian sebab, Rina jalan berdua sama laki-laki lain pun Agung tidak pernah tau sendiri dari mulut Rina sendiri, melainkan dari mulut teman-temannya yang bilang kepadanya, bahkan dengan laki-laki yang berbeda-beda.

Akhirnya, Agung membelikan makanan yang banyak, memberi perhatian penuh kepada Rina, membelikan makanan untuk keluarga Rina, dan belanja untuk Rina.

Kemudian, ketika Agung mengantar Rina ke rumah hanya bilang "Jika ada yang ingin dibicarakan, mari dibicarakan dan didiskusikan, aku tidak akan marah. Aku minta maaf jika aku membuat kesalahan, semoga diri kamu bisa lebih tenang dan terbuka padaku. Aku percaya semoga kamu tidak pernah mengkhianati kepercayaan aku ke kamu"

Setelah kejadian hari itu, Agung tidak pernah mendapatkan kabar dari temannya bahwa Rina jalan bersama laki-laki lagi.

Suatu hari Rina pun ingin bertemu Agung, hingga akhirnya Rina menceritakan semua yang ia rasakan, kesalahan yang ia lakukan, namun ia tidak ingin meminta maaf dan menyalahkan Agung yang tidak perhatian dengannya.

Kemudian, Agung yang mendengarnya sambil introspeksi dalam dirinya merasa bahwa semua keinginan Rina sudah dituruti, bahkan waktu Agung sudah diberikan kepada Rina kapanpun ia butuh, selalu memujinya, mendukungnya, dan hal lainnya. Namun, Agung berpikir bahwa mungkin yang ia lakukan masih kurang. Hingga Agung yang mengalah untuk meminta maaf lagi kepada Rina atas dirinya yang kurang perhatian kepadanya.

Kemudian, kata maaf yang diberikan kepada Rina membuat dirinya tersentuh dan ikut meminta maaf hingga mengakui bahwa semua kesalahan Rina yang kurang bersyukur dan sadar bahwa solusinya bukanlah mencari laki-laki lain yang lebih baik namun dengan menetap pada pasangan yang sama dan memperbaiki hubungan.

---

Dari peristiwa konflik tersebut kita bisa mengambil sisi baiknya, bahwa suatu konflik dalam sebuah hubungan bukanlah diselesaikan dengan sama-sama beremosi, namun dengan salah satu pihak yang mengalah akan berdampak baik pada sebuah hubungan.

Karena setiap manusia yang memiliki rasa adanya hubungan ketergantungan sama lain, pasti akan menginginkan konflik yang terjadi secepatnya selesai dan kembali lagi menjalin hubungan dengan baik. Namun, tidak jarang orang berpikir bahwa mengalah adalah solusinya.

Yaps, kuncinya adalah "mengalah".

Menurut Devito, J.  (2015) mengalah (accommodating) merupakan suatu bentuk di mana saya kalah dan kamu menang. Dengan mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan orang lain yang bertujuan untuk menciptakan harmoni serta kedamaian.

Namun, percayalah bahwa banyak orang hebat yang bisa mengatasi konflik di dalam sebuah hubungan yang terjadi dengan rela mengalah demi mempertahankan hubungannya.

Termasuk narasumber yang sudah memberikan sumber-sumber berdasarkan pengalamannya menghadapi konflik ini, mereka dikatakan hebat, karena tanpa ada ada orang-orang yang mengalah ini konflik akan semakin membesar, bahkan berujung perpisahan.

Biasanya orang yang tidak mau mengalah disebabkan karena egonya yang besar, dan merasa bahwa dirinya harus paling diagungkan.

Padahal, kita sebagai manusia sadar bahwa tidak ada gunanya memperbesar konflik jika kita masih menyayangi pihak konflik yang terlibat. Serta, percayakan bahwa penyesalan lebih dalam dan selalu datang lebih akhir dibandingkan ego yang telah kita perkuat yang datangnya lebih dahulu.

Jika anda merupakan orang yang sulit mengatasi konflik dalam sebuah hubungan, berikut tips-tips mengalah yang bisa dilakukan dalam mengatasi hubungan interpersonal menjadi lebih baik lagi :

  • Introspeksi diri

Introspeksi diri ini penting untuk menyadari terlebih dahulu kesalahan yang kita perbuat atau kesalahan pihak lain. Untuk menemukan titik poin letak kesalahan sebelum dibahas lebih lanjut, selalu lah menempatkan posisi diri kita di tempat yang salah, dengan tujuan diri kita lapang untuk memaafkan kesalahan, sekalipun yang salah ialah pihak lain. Namun, bukan berarti menyalahkan diri sendiri hingga depresi.

  • Bersabar

Bersabar merupakan kunci yang harus dipegang. Setelah kita menyadari poin kesalahan yang ada, mencoba untuk bersabar sambil memastikan bukti kesalahan yang ada.

  • Membuka komunikasi

Dalam sebuah hubungan, penting adanya untuk saling terbuka satu sama lain. Saling terbuka ini bisa dilakukan dengan membuka komunikasi dengan sangat baik. Cobalah untuk menanyakan kepada pihak lain atau pasangan di mana letak kesalahan yang ada. Cobalah untuk berdiskusi.

Ketika berdiskusi, cobalah untuk memperhatikan dan mendengarkan dengan baik lawan bicara kita, agar komunikasi yang terjalin berjalan dengan sangat baik. Sehingga, kita bisa memahami, mengingat, mengevaluasi, serta bisa memberikan respon yang tepat.

  • Tanam dalam diri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama

Dalam hal ini, jika kesalahan yang dilakukan oleh pihak lain atau pasangan, cobalah untuk menanamkan dalam diri untuk tidak mengikuti kesalahan yang dilakukannya. Seperti contoh dalam peristiwa tersebut, Agung tidak mengikuti kesalahan yang dilakukan Rina dengan berbalik selingkuh, melainkan dengan melapangkan kesabarannya dan mencoba untuk berdiskusi serta memperbaiki hubungan.

  • Belajar memaafkan, serta beri kesempatan

Ini merupakan hal yang cukup sulit, walau memang dampaknya sangatlah besar dalam memperbaiki hubungan antar pribadi. Penting dalam hal ini, untuk kita selalu berucap kata "maaf" dalam setiap konflik yang ada. Penulis dan beberapa narasumber percaya bahwa maaf yang diutarakan membuat pihak lain introspeksi atas kesalahan dirinya, dan akan ada saatnya mendapatkan balasan kata "maaf" kembali. Setidaknya memaafkan dan memberi kesempatan merupakan satu cara yang membuktikan bahwa diri kita satu langkah lebih dewasa darinya.

Kemudian, jangan lupa untuk memastikan kembali bahwa pihak lain tidak melakukan kesalahan yang sama atas kesempatan yang diberikan. Serta, menegaskan bahwa maaf dan kesempatan yang diberikan selalu terbatas, dan jangan pernah sia-siakan yang ada.

  • Membangun kepercayaan kembali

Setelah itu, bangunlah kepercayaan lagi dengan memperbaiki konflik yang ada. Serta, menanamkan dalam diri masing-masing untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Serta menjalani tips-tips yang ada sebelumnya.

--

Tips-tips tersebut tidak hanya bisa diterapkan dalam suatu hubungan asmara saja, bahkan dengan teman, sahabat, saudara, orang tua, dan pihak lainnya yang menjalin hubungan antar pribadi dengan diri anda.

Percalah bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan.

Kata "maaf" akan dibalas dengan kata "maaf" juga dengan orang-orang yang sadar dan beradab.

Pada dasarnya, semua konflik akan selalu datang di dalam sebuah hubungan. Namun, semua kembali lagi pada para pihak yang menjalankan hubungan tersebut.

Benar, bahwa mengalah bukanlah berarti kalah, namun merupakan suatu langkah setiap insan untuk membuktikan bahwa dirinya satu langkah lebih dewasa.

Nikmati proses yang ada, maka anda akan nikmati hasil yang ada.

Demikian, semoga bermanfaat.

Terima kasih.

Para pembaca bisa mendengarkan lagu yang berjudul "Lebih Dari Egoku" -- Mawar De Jongh, yang sekiranya bisa semakin mendalami artikel ini. 


Referensi :

Devito, J. (2015). Human Communication: The Basic Course, 13th ed. USA: Pearson.

Rekan-rekan narasumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun