"Dia mengapa seperti ini?"
"Apa yang yang kurang dari diriku?"
"Apa kesalahan yang aku lakukan? Bahkan aku mengalah waktu minggu kami (sebab Agung dan Rina sama-sama sibuk jadi hanya bisa bertemu pada setiap hari minggu saja, dan itu sangat jarang)"
"Aku sudah berusaha mencoba mengerti segala keinginan dan kemauannya"
Agung selalu memulai dengan introspeksi dirinya sendiri, sebab ia tidak mau terbawa emosi yang berdampak pada hubungannya tersebut.
Kemudian, Agung selalu mencoba untuk mengambil poin kesalahannya datang pada dirinya yang merasa kurang perhatian dengan Rina.
Lalu, Agung meminta waktu bertemu Rina untuk membahas hal demikian. Agung yang mencoba sabar, namun Rina selalu merasa seperti menghindar dan merasa tidak pernah melakukan kesalahan itu hingga Rina marah.
Agung semakin bingung menghadapinya, bahkan Rina pun tidak mau jujur dengannya.
Agung merasa demikian sebab, Rina jalan berdua sama laki-laki lain pun Agung tidak pernah tau sendiri dari mulut Rina sendiri, melainkan dari mulut teman-temannya yang bilang kepadanya, bahkan dengan laki-laki yang berbeda-beda.
Akhirnya, Agung membelikan makanan yang banyak, memberi perhatian penuh kepada Rina, membelikan makanan untuk keluarga Rina, dan belanja untuk Rina.
Kemudian, ketika Agung mengantar Rina ke rumah hanya bilang "Jika ada yang ingin dibicarakan, mari dibicarakan dan didiskusikan, aku tidak akan marah. Aku minta maaf jika aku membuat kesalahan, semoga diri kamu bisa lebih tenang dan terbuka padaku. Aku percaya semoga kamu tidak pernah mengkhianati kepercayaan aku ke kamu"