Mohon tunggu...
Dinda Arofahtul Munawwaroh
Dinda Arofahtul Munawwaroh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serunya Belajar Multiliterasi: Menghidupkan Imajinasi dan Kreativitas Siswa di SDN 01 Ancol

15 Oktober 2024   05:30 Diperbarui: 15 Oktober 2024   08:12 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini ditulis oleh : Dinda Arofahtul Munawwaroh, S.Pd bersama Dr. Heru Subrata, M.Si.

Pada tanggal 27 Juni 2024, SDN 01 Ancol menjadi tuan rumah kegiatan yang menginspirasi dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi siswa. Dengan pendekatan pembelajaran multiliterasi, SD ini menerapkan dua strategi utama: kelas bercerita untuk siswa kelas 2 hingga 4, dan kelas menulis Pentigraf (Cerpen Tiga Paragraf) untuk siswa kelas 5 dan 6. Kegiatan ini tidak hanya mendukung pengembangan literasi, tetapi juga memperkuat kemampuan berpikir kritis dan kreatif para siswa.

Kelas Bercerita: Membangun Imajinasi dan Keterampilan Berbicara

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Kegiatan bercerita di SDN 01 Ancol melibatkan siswa kelas 2 hingga 4. Dalam sesi ini, siswa diminta untuk berbagi cerita berdasarkan pengalaman mereka, dongeng, atau imajinasi pribadi. Pendekatan ini didasarkan pada strategi pembelajaran multiliterasi yang menekankan pentingnya mengembangkan keterampilan berbicara dan mendengar sejak dini. Setiap siswa mendapat kesempatan untuk bercerita di depan kelas, melatih rasa percaya diri, dan mengasah kemampuan berkomunikasi.

"Melalui bercerita, siswa tidak hanya belajar berkomunikasi, tetapi juga belajar mendengarkan dan memahami alur cerita dari sudut pandang yang berbeda." Pendekatan ini selaras dengan model multiliterasi yang menekankan integrasi keterampilan berbahasa seperti berbicara, mendengar, membaca, dan menulis secara holistik.

Kelas Menulis Pentigraf: Mengasah Kreativitas dalam Tiga Paragraf

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Sementara itu, di kelas 5 dan 6, siswa diajak untuk menulis Pentigraf atau cerita pendek tiga paragraf. Tantangan ini menuntut siswa untuk berpikir kreatif dalam menyusun cerita yang singkat namun penuh makna. Strategi menulis Pentigraf mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, merencanakan alur cerita, dan memilih kata dengan cermat. Pentingnya pembelajaran multiliterasi dalam konteks ini adalah memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide mereka melalui tulisan, sambil mempertimbangkanpesan yang ingin disampaikan.

Dalam kegiatan ini, hasil karya siswa dikumpulkan dan dibukukan sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka. Langkah ini merupakan motivasi bagi siswa agar terus mengasah kemampuan literasi dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Melalui karya ini, para siswa dapat melihat hasil nyata dari usaha mereka, yang juga menjadi bentuk penghargaan atas kontribusi mereka dalam kegiatan belajar.

Pendekatan Multiliterasi: Mengintegrasikan Berbagai Media Pembelajaran

Pembelajaran di SDN 01 Ancol memanfaatkan strategi multiliterasi yang memadukan berbagai keterampilan dan media pembelajaran. Melalui cerita dan tulisan, siswa diajak untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran yang menyenangkan dan mendalam. Pendekatan ini mencerminkan tujuan multiliterasi, yaitu untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era globalisasi dan teknologi dengan keterampilan yang beragam, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Model multiliterasi kritis yang diterapkan di SDN 01 Ancol juga memungkinkan siswa untuk mempertanyakan informasi, menganalisis cerita, dan membuat kesimpulan sendiri, sesuai dengan esensi multiliterasi yang melibatkan proses berpikir kritis dan kreatif.

Belajar dari Unesa: Menerapkan Multiliterasi di Pendidikan Dasar

Strategi yang diterapkan di SDN 01 Ancol ini sejalan dengan apa yang saya pelajari di Perkuliahan Magister Pendidikan Dasar Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Mata Kuliah Multiliterasi Global ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya multiliterasi dalam pendidikan anak-anak. Di Unesa, kami diajarkan untuk menerapkan model multiliterasi yang integratif dan kreatif, yang bisa diadaptasi dalam berbagai situasi pembelajaran. Informasi lebih lanjut tentang program ini dapat diakses melalui https://s2dikdas.fip.unesa.ac.id/.

Kegiatan literasi di SDN 01 Ancol pada 27 Juni 2024 membuktikan bahwa pendekatan multiliterasi sangat efektif dalam meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Melalui kegiatan bercerita dan menulis Pentigraf, siswa belajar untuk berpikir kreatif, berkomunikasi dengan baik, dan mengekspresikan diri mereka secara efektif. Pembelajaran ini tidak hanya meningkatkan keterampilan literasi siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun