Mohon tunggu...
Dinda Mumtazah
Dinda Mumtazah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Student from Political Sciences of Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ini Tentang Kemanusiaan: Gaza, Pusat Konflik Terpanjang dalam Sejarah Manusia

15 Oktober 2023   13:46 Diperbarui: 15 Oktober 2023   15:11 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The events of the 1976 Palestine Land Day came after the confiscation of thousands of acres of Arab land within the boundaries of populated areas.

pada peradaban kuno, wilayah itu dulunya merupakan milik suku Kan'an yang kemudian hari dalam kitab Abrahamic (Qur'an, Taurat, Injil) menjadi tempat tinggal keturunan nabi Ibrahim atau Abraham dari putranya Ishaq. 

bangsa Yahudi lahir dari salah satu putra Ishaq yang bernama Ya'qub. Putra Ya'qub ini terus berkembang dan menurunkan suatu klan keturunan yang di sebut Yahudi di wilayah tersebut.

 pasca kedatangan pasukan Romawi pada abad ke 5 Masehi, bangsa Yahudi melakukan diaspora ke seluruh penjuru dunia karena pengusiran yang dilakukan oleh pasukan Romawi.  

setelah wilayah ini ditaklukan pada masa pemerintahan islam yaitu Khalifah Umar bin Khattab, Palestina  menjadi tempat tinggal tiga agama samawi sekaligus. yaitu Islam, Yahudi Ortodokhs yang masih tinggal disana, seta Kristen. 

ketiga umat ini hidup berdampingan dengan rukun dan makmur, sampai akhirnya Inggris datang dan membawa orang orang Yahudi Eropa, semua situasi menjadi berubah total.

Mari kita analisis konflik ini dengan melepas doktrin doktrin agama yang dikemas oleh media pada kita selama ini.

Sebagian besar orang mengasumsikan bahwa konflik ini merupakan perang antar agama samawi. sayangnya dalam kitab- kitab Abrahamic sendiri  baik Injil, Taurat, maupun Qur'an. tidak secara eksplisit menjelaskan tentang perintah unuk memperjuangkan wilayah Jerussalem. ketiganya hanya menyebut terkait Jerussaem sebagai tempat sejarah dari peradaban tiga agama besar dunia tersebut.

Dalam Yahudi sendiri, tanah yang dijanjikan yang dimaksud dalam kitab mereka merupakan wilayah yang di tempati setelah kedatangan sang Mesias. 

Sedangkan dalam islam, selama ribuan tahun wilayah palestina bukan menjadi wilayah enting yang dipertahankan dengan begitu keras oleh kerajaan islam pada masa itu, bahkan sebagian besar kerajaan islam tumbuh dan berkembang di wilayah Irak dan Damaskus dibanding Palestina. baru pada masa perang salib, perebutan atas wilayah Al-Aqsa menjadi konflik yang diperhatikan.

Bahkan beberapa komunitas Yahudi Ortodokhs sendiri menolak berdirinya negara Israel. Realitasnya tidak semua orang yahudi beragama Yahudi dan tidak semua dari mereka merupakan pendukung gerakan zionis yang sekarang dilakukan Israel.

di sisi lain, dukungan negara barat juga tidak didasari oleh motif agama seperti yang diasumsikan oleh kita selama ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun