Mohon tunggu...
Dinda Miralda Septia
Dinda Miralda Septia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Writing about films, communication, travel, and occasionally exploring social issues. —always curious, always learning.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengatasi Kendala Komunikasi: Pentingnya Menyesuaikan Pesan dengan Kapasitas Penerima

8 Desember 2024   11:22 Diperbarui: 8 Desember 2024   11:24 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam komunikasi antara dua individu dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, kendala penyampaian pesan sering terjadi. Kendala ini muncul ketika pesan yang disampaikan tidak disesuaikan dengan kondisi dan kapasitas penerima (komunikan). Komunikasi yang efektif sangat bergantung pada pemahaman pesan oleh penerima, yang harus disesuaikan dengan tujuan komunikasi dan kapasitas pemahaman komunikan. Jika pesan yang disampaikan terlalu kompleks atau terlalu sederhana, bisa jadi komunikasi tidak efektif, bahkan tidak mencapai tujuan yang diinginkan.

Kendala komunikasi yang umum terjadi adalah perbedaan pemahaman istilah, gaya berpikir, atau ekspektasi antara komunikator dan komunikan. Menurut David Berlo, dalam model komunikasi SMCR (Source, Message, Channel, Receiver), efektivitas komunikasi sangat bergantung pada bagaimana pesan disampaikan dan diterima oleh penerima. Berlo menyatakan bahwa pesan yang efektif harus sesuai dengan kapasitas pemahaman penerima, serta disampaikan dengan cara yang sesuai dengan latar belakang dan kondisi penerima tersebut. Sebagai contoh, seorang dokter yang menggunakan istilah medis seperti "hipertensi esensial" atau "hiperglikemia" kepada pasien tanpa latar belakang medis akan membuat pesan tersebut sulit dipahami. Dalam hal ini, informasi yang sangat penting menjadi tidak berguna bagi pasien, karena ia tidak memahami kondisi kesehatannya dengan jelas. Dengan menyederhanakan pesan, dokter dapat memastikan bahwa pasien memahami instruksi dan keadaan kesehatannya dengan baik.

Komunikasi melalui forum online atau media digital juga memiliki tantangan tersendiri. Pesan yang disampaikan melalui teks bisa disalahartikan atau dipahami secara berbeda oleh orang dengan latar belakang yang beragam. Menurut David Berlo, komunikasi yang efektif dapat tercapai jika pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh penerima, dan untuk itu, pesan harus disesuaikan dengan kapasitas penerima. Selain itu, banyaknya jargon atau istilah teknis dalam komunikasi online bisa menyebabkan miskomunikasi, apalagi jika pesan tersebut tidak disesuaikan dengan kapasitas pemahaman penerima.

Untuk mengatasi kendala ini, David Berlo juga menekankan pentingnya peran penerima pesan dalam proses komunikasi. Komunikator perlu memberi ruang bagi penerima untuk memberikan umpan balik, sehingga pesan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman mereka. Dengan adanya umpan balik, komunikasi dapat diperbaiki dan pesan yang disampaikan bisa lebih mudah dipahami, baik dalam konteks komunikasi tatap muka maupun digital.

Kesimpulannya, untuk mencapai komunikasi yang efektif, pesan harus disesuaikan dengan kapasitas pemahaman penerima. Komunikator perlu memilih bahasa yang tepat, memberikan ruang untuk umpan balik, dan memastikan bahwa pesan yang disampaikan sesuai dengan tujuan komunikasi. Dengan pendekatan ini, kendala komunikasi dapat diminimalisir, dan komunikasi yang lebih efektif dapat tercapai, baik dalam konteks profesional maupun personal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun