Hoffman juga mengidentifikasi tiga komponen empati:
1. Respon Emosional: Kemampuan untuk merasakan emosi yang serupa dengan orang lain.
2. Perspektif Kognitif: Kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain.
3. Regulasi Emosi: Kemampuan untuk mengelola emosi sendiri agar dapat bertindak dengan cara yang membantu.
Relevansi Teori Hoffman
Teori empati Hoffman penting dalam memahami perkembangan moral dan perilaku prososial. Ia menunjukkan bahwa empati memainkan peran kunci dalam mendorong tindakan altruistik dan membantu individu untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Jika Anda ingin penjelasan lebih mendalamTeori empati adalah konsep psikologi yang menjelaskan kemampuan seseorang untuk memahami dan merasakan emosi orang lain. Berikut adalah beberapa teori empati yang paling berpengaruh:
Teori Empati Menurut Carl Rogers
Carl Rogers, seorang psikolog humanis, mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain tanpa menghakimi atau membedakan diri sendiri. Menurut Rogers, empati adalah salah satu komponen terapi yang paling penting.
Teori Empati Menurut Daniel Goleman
Daniel Goleman, seorang psikolog dan penulis, mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain, serta kemampuan untuk memahami perspektif orang lain. Menurut Goleman, empati adalah salah satu komponen inteligensi emosional.
Teori Empati Menurut Simon Baron-Cohen
Simon Baron-Cohen, seorang psikolog dan neurosaintis, mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain, serta kemampuan untuk memahami perspektif orang lain. Menurut Baron-Cohen, empati adalah salah satu komponen sistem emosi yang kompleks.
Teori Empati Menurut Jean Decety
Jean Decety, seorang psikolog dan neurosaintis, mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain, serta kemampuan untuk memahami perspektif orang lain. Menurut Decety, empati adalah salah satu komponen sistem emosi yang kompleks.