Mohon tunggu...
Dinda Melanie
Dinda Melanie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jika hidup adalah permainan main kan tapi jika hidup adalah mimpi wujudkan karna setiap langkah hidup itu menentukan nasib mu di kemudian hari

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perkembangan sosial dan kognitif

18 Januari 2025   16:32 Diperbarui: 18 Januari 2025   16:32 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Lev Vygotsky dan Jean Piaget tentang Perkembangan Sosial dan Kognitif

Perkembangan sosial dan kognitif anak adalah aspek penting dalam psikologi perkembangan. Dua tokoh besar dalam bidang ini, Lev Vygotsky dan Jean Piaget, memberikan pandangan yang sangat berpengaruh namun berbeda terkait bagaimana anak-anak belajar dan berkembang.

Teori Lev Vygotsky

Lev Vygotsky, seorang psikolog Rusia, menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif anak. Teorinya dikenal sebagai sociocultural theory, yang menyoroti peran budaya, bahasa, dan interaksi sosial dalam proses belajar.

Konsep utama dalam teori Vygotsky adalah Zone of Proximal Development (ZPD) atau Zona Perkembangan Proksimal. ZPD mengacu pada jarak antara apa yang dapat dilakukan anak secara mandiri dengan apa yang dapat dicapai dengan bantuan orang lain, seperti guru, orang tua, atau teman sebaya. Vygotsky berpendapat bahwa pembelajaran paling efektif terjadi ketika anak diberi tugas yang berada di dalam ZPD mereka, dengan dukungan dari seorang pendamping. Dukungan ini disebut sebagai scaffolding, yang melibatkan bimbingan sementara yang diberikan kepada anak sampai mereka mampu menyelesaikan tugas tersebut secara mandiri.

Bahasa juga memegang peran sentral dalam teori Vygotsky. Ia percaya bahwa bahasa adalah alat utama yang digunakan anak untuk berpikir dan belajar. Proses internalisasi, di mana interaksi sosial eksternal berubah menjadi proses internal, adalah kunci perkembangan kognitif menurut Vygotsky.

Teori Jean Piaget

Sementara itu, Jean Piaget, seorang psikolog asal Swiss, mengembangkan teori perkembangan kognitif yang berfokus pada tahapan perkembangan anak. Ia berpendapat bahwa anak-anak secara aktif membangun pemahaman mereka tentang dunia melalui pengalaman langsung dan eksplorasi.

Piaget mengidentifikasi empat tahapan perkembangan kognitif:

1. Sensorimotor (0-2 tahun): Anak belajar melalui interaksi fisik dengan lingkungannya. Konsep penting yang berkembang pada tahap ini adalah object permanence (kesadaran bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat).

2. Praoperasional (2-7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol, seperti kata-kata dan gambar, tetapi pemikirannya masih egosentris dan belum logis.

3. Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak mulai berpikir logis tentang objek nyata dan situasi konkret, seperti memahami konsep konservasi dan sebab-akibat.

4. Operasional Formal (12 tahun ke atas): Anak mampu berpikir secara abstrak, logis, dan hipotetis.

Berbeda dengan Vygotsky, Piaget menekankan bahwa perkembangan kognitif terjadi secara alami melalui interaksi anak dengan lingkungannya, tanpa terlalu banyak menyoroti peran interaksi sosial.

Perbandingan dan Implikasi Praktis

Meskipun teori Vygotsky dan Piaget memiliki pendekatan yang berbeda, keduanya sama-sama memberikan wawasan berharga tentang bagaimana anak-anak belajar. Vygotsky lebih menekankan pentingnya interaksi sosial, sementara Piaget menekankan tahapan perkembangan yang bersifat universal.

Dalam pendidikan, teori Vygotsky mendorong pembelajaran kolaboratif dan penggunaan scaffolding, sedangkan teori Piaget mendorong penggunaan aktivitas yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan mendukung perkembangan kognitif serta sosial anak.

Menurut Vygotsky, perkembangan sosial dan kognitif anak terjadi melalui proses interaksi dengan orang lain, terutama orang dewasa. Ia percaya bahwa anak-anak belajar dan berkembang melalui proses "apprenticeship" dengan orang dewasa yang lebih berpengalaman.

Menurut Piaget, perkembangan kognitif anak terjadi melalui proses konstruksi pengetahuan yang aktif. Ia percaya bahwa anak-anak belajar dan berkembang melalui proses eksperimen dan eksplorasi lingkungan sekitar.

Piaget juga menekankan peran skema dalam perkembangan kognitif anak. Ia percaya bahwa anak-anak memiliki skema yang berbeda-beda untuk memahami dunia sekitar, dan bahwa skema ini berkembang dan berubah seiring dengan pengalaman dan pengetahuan anak.

Perbandingan Teori Vygotsky dan Piaget

Meskipun keduanya memiliki teori yang unik dan berbeda, terdapat beberapa kesamaan antara teori Vygotsky dan Piaget. Keduanya percaya bahwa anak-anak belajar dan berkembang melalui proses aktif dan konstruktif.

Namun, terdapat beberapa perbedaan antara teori Vygotsky dan Piaget. Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dan bahasa dalam perkembangan sosial dan kognitif anak, sedangkan Piaget menekankan peran proses konstruksi pengetahuan yang aktif dan skema dalam perkembangan kognitif anak.

Kesimpulan

Teori Vygotsky dan Piaget tentang perkembangan sosial dan kognitif anak memiliki peran penting dalam memahami bagaimana anak-anak belajar dan berkembang. Keduanya menekankan peran proses aktif dan konstruktif dalam perkembangan anak, namun memiliki perbedaan dalam penekanan peran interaksi sosial dan bahasa, serta proses konstruksi pengetahuan yang aktif dan skema. Memahami teori-teori ini dapat membantu orang tua, pendidik, dan praktisi lainnya dalam mendukung perkembangan sosial dan kognitif anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun