Pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal,
Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas, Sehingga belajar merupakan proses aktif untuk mengembangkan skema sehingga pengetahuan terkait bagaikan jaring laba-laba dan bukan sekedar tersusun secara hirarkis
Pandangan Jean Piaget Terhadap Teori Konstruktivisme
Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama yang menegaskan bahwa penekanan teori konstruktivisme pada proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan. Konstruktivisme Piaget menekankan pada proses yang dilalui siswa untuk mengetahui sesuatu dan tahapan yang dillui untuk memperoleh pengetahuan tersebut (Trianto, 2007). Piaget meyakini bahwa kecenderungan siswa berinteraksi dengan lingkungan adalah bawaan sejak lahir. Anak pada dasarnya memproses dan mengatur informasi dalam benaknya dalam bentuk skema. Skema adalah suatu struktur mental atau kognitif yang secara intelektual dapat beradaptasi dan berubah sesuai perkembangan mental anak. Skema bukanlah benda nyata yang dapat dilihat, melainkan suatu rangkaian proses dalam sistem kesadaran orang, maka tidak memiliki bentuk fisik dan tidak dapat dilihat. Skema tidak pernah berhenti berubah atau menjadi lebih rinci sehingga gambaran dalam pikiran anak menjadi semakin berkembang dan lengkap (Trianto, 2007).
Skema yang terbentuk melalui asimilasi dan akomodasi tersebut kemudian disebut dengan pengetahuan yang telah dikonstruksi atau dibangun oleh siswa (Sunanik, 2014). Melalui adaptasi siswa memperoleh pengalaman yang baru berdasarkan pengalaman yang dimiliki sebelumnya. Proses asimilasi tidak menyebabkan perubahan skema, melainkan memperkembangkan skema. Dalam perkembangan intelektual seseorang diperlukan keseimbangan antara asimilasi dengan akomodasi. Proses ini debut equilibrium, yaitu pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi (Trianto, 2007).
Pandangan Lev Vygotsky Terhadap Teori Konstruktivisme
Salah satu konsep dasar pendekatan konstruktivisme dalam belajar adalah adanya interaksi sosial individu dengan lingkungannya. Vygotsky sangat menekankan pentingnya peran interaksi sosial bagi perkembangan belajar seseorang.
Vygotsky percaya bahwa belajar dimulai ketika seorang anak dalam perkembangan zone proximal, yaitu suatu tingkat yang dicapai oleh seorang anak ketika ia melakukan perilaku sosial. Zona ini juga dapat diartikan sebagai seorang anak yang tidak dapat melakukan sesuatu sendiri tetapi memerlukan bantuan kelompok atau orang dewasa (Baharuddin, 2008). Konsep lain dalam karya Vygotsky adalah “pembicaraan batin” (inner speech).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H