Agus harimurti yudhoyono dan Sylviana Murni resmi diusung jadi calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah 2017 mendatang oleh empat parpol, yaitu Partai Demokrat, Partai Kebangkitan bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan. Yang terjadi saat ini cukup unik bagi masyarakat indonesia, dimana kita mengingat kembali apa yang pernah disampaikan bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) mantan presiden RI, tahun 2009 silam. SBY saat itu sempat mengingatkan para perwira lulusan akademi TNI, dan Polri untuk sebaiknya tidak bercita-cita menjadi kepala daerah, baik itu tingkat gubernur, bupati, maupun walikota.
Yang dikatakan SBY tujuh tahun silam, terdapat dalam sebuah artikel yang di postingoleh Antara pada 22 Desember 2009, dengan judul ‘Presiden; Perwira TNI-Polri jangan bercita-cita jadi Gubernur’. Saat itu SBY tengah berpidato memberikan arahan kepada taruna, pengasuh dan perwira TNI-Polri. SBY juga mengatakan, wajar apabila seorang prajurid bermimpi menjadi jenderal, laksamana, atau marsekal. “yang tidak benar kalau kalian memasuki akademi TNI Polisi lantas cita-citanya ingin menjadi bupati, walikota, gubernur, pengusaha, dan lain-lain. Tidak tepat” ujar SBY.
Namun, yang terjadi saat ini putra sulungnya yang memiliki karir cemerlang di dunia militer memutuskan untuk memilih jalannya di dunia politik, dengan maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dalam pemilihan langsung 2017 mendatang. Agus sendiri merupakan perwira menengah berpangkat mayor infanteri yang saat ini menjabat sebagai komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya kemuning.
Sebelumnya, sejumlah pihak menyesalkan langkah Agus, yang menjadi cagub DKI, sebab, Agus yang masih berpangkat mayor harus mundur dari TNI, dan apapun yang terjadi, apabila Agus kalah dari pertarungan merebut kursi DKI 1, ia tidak bisa aktif lagi di dunia ke militeran. Putra sulung mantan presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ini pada hakikatnya menyadari bahwa banyak orang yang menyayangkan, dan mempertanyakan keputusannya. Menurut Agus, itu merupakan keputusan yang tidak mudah untuknya. Namun, agus mengatakan, keputusannya maju dalam Pilkada DKI karena ingin mengabdi untuk masyarakat Jakarta.
Kombinasi seorang militer yang meraih adhi makayasa, lulusan terbaik diangkatannya, dan dipadukan dengan birokrat yang berpengalaman, dianggap sangat layak oleh koalisi cikeas untuk maju memimpin Jakarta. Dibalik semua itu, tentu ada tujuan politik yang besar menyangkut masa depan partai-partai koalisi yang bersangkutan.
Nama: Dinda Meida Putri
NIM: 07031381520129
Dosen pengampu: Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.Sc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H