Mohon tunggu...
Dinda Mayang Saputri
Dinda Mayang Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengulang Kisah, Membangun Asa dalam Sebuah Pojok Baca

24 Maret 2023   08:05 Diperbarui: 30 Maret 2023   07:55 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kampus Mengajar

Dalam rangka pengembangan minat baca siswa, Pojok Baca di setiap kelas memiliki manfaat. Di antaranya dapat merangsang siswa untuk lebih gemar membaca dan memiliki daya pikir yang baik, mendekatkan buku pada siswa sehingga siswa lebih tertarik membaca, membantu perpustakaan sekolah dalam membudayakan rutinitas membaca. Di saat buku yang ingin dibaca siswa tidak tersedia di perpustakaan sekolah, dapat dikatakan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran oleh guru. Baik Pojok baca, dinding baca, maupun saung baca memiliki tujuan yang sama, yakni untuk menumbuhkan minat membaca pada siswa dengan cara mendekatkan buku bacaan kepada siswa serta mengenalkan berbagai sumber bacaan untuk dimanfaatkan sebagai media, sumber belajar, memudahkan siswa untuk mencari informasi serta memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan.

Tentunya banyak sekali manfaat dari pojok baca ini diantaranya:

  1. Menstimulasi peserta didik untuk lebih sering membaca. Dengan memiliki ruang baca yang nyaman, menarik minat peserta didik. Sudut ruang baca ini bisa ditata bersama peserta didik sehingga anak merasa memilikinya.
  2. Memudahkan guru menempatkan buku bacaan. Buku bacaan tidak berserak dimana-mana. Peserta didik berlatih untuk disiplin diri setelah membaca mengembalikan lagi ke rak/tempatnya semula.
  3. Merepresentasikan perpustakaan mini di kelas. Budaya membaca seharusnya dimulai sejak kecil. Ketika dewasa peserta didik tidak canggung lagi mengunjungi perpustakaan karena sudah dibiasakan sejak kecil.

Menindaklanjuti gerakan literasi tersebut, guru harus melakukan hal-hal kreatif terkait budaya literasi. Salah satunya dengan menciptakan Pojok Baca di setiap kelas. Pojok baca tentu dibuat dengan kreativitas guru yang bersangkutan, sehingga berbeda di tiap kelas. Pojok Baca adalah sudut tempat para siswa-siswi membaca, disana disediakan buku-buku tentang pendidikan serta ilmu pengetahuan, serta karya siswa yang dapat menambah keunikan dan keartistikan. Pada jenjang SMK, guru harus berupaya semaksimal mungkin agar Pojok Baca menjadi magnet untuk menarik siswa membaca. Maka guru harus kreatif menciptakan Pojok Baca yang menarik dan artistik.

Pojok Baca dibuat bukan untuk menyaingi perpustakaan sekolah, namun justru membantu perpustakaan sekolah dalam menciptakan gemar membaca dan rutinitas membaca bagi siswa. Sehingga buku-buku yang disediakan di Pojok Baca diupayakan berbeda dengan yang tersedia di perpustakaan sekolah.  Agar Pojok Baca selalu dikunjungi dan dimanfaatkan siswa, maka harus dibuat semenarik mungkin. langkah-langkah berikut dapat menjadi acuan menciptakan Pojok Baca di setiap kelas. Guru membuat konsep Pojok Baca kemudian mulai menyiapkan segala perlengkapannya

Dokumentasi Kampus Mengajar
Dokumentasi Kampus Mengajar

Perspektif dalam Memandang Kelompok

Setelah hampir selama 3 bulan berproses dan belajar bersama dalam penyusunan proyek ini saya merasa team kurang kooperatif, dalam artian tugas yang seharusnya selesai bertahap harus dikebut dua Minggu sebelum penutupan LMS. Menurut saya, hal ini dikarenakan minimnya koordinasi dan kesadaran dari masing-masing individu. Penting menanamkan sikap bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan meskipun hal tersebut dilakukan  atas nama kelompok namun dikerjakan secara individu. 

Pada dasarnya LMS pasti akan tetap selesai sebelum dilakukan rekapitulasi dan penutupan, namun akan lebih baik jika tugas dikerjakan sesuai tenggat waktu yang seharusnya agar hasilnya lebih maksimal. Dari hal ini saya belajar pentingnya memahami peran diri sendiri dalam suatu kepentingan agar tidak ada yang merasa dirugikan. Penting menurunkan ego agar semua pekerjaan dapat selesai disaat yang tepat. Penting untuk melakukan kerja sama yang baik, hubungan yang baik, menjalin komunikasi dari berbagai arah agar apa yang menjadi tujuan dapat tersampaikan. Terlepas dari berbagai problem yang mengikat, saya merasa proyek ini sangat patut untuk direalisasikan. Pojok baca akan sangat bermanfaat bagi peserta didik apabila berfungsi sebagaimana mestinya.

Perspektif Terhadap Kualitas Hasil Kerja Kelompok

Meskipun terkesan "sistem kebut semalam" namun saya merasa hasil yang telah diberikan tidaklah buruk. Penting memberikan apresiasi kecil kepada diri sendiri dan juga penghargaan atas apa yang sudah dikerjakan oleh orang lain. Itu sebabnya kualitas hanya lah sebuah standar. Setiap orang memiliki perspektif masing-masing dalam memandang sebuah kualitas. Dan bagi saya semua teman-teman sudah melaksanakan tugas dan kewajiban mereka secara baik. Mereka mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik. Program yang dicanangkan juga baik, berupa pojok baca dengan tujuan memperbaiki kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. 

Andaikata saya diminta memilih angka satu sampai dengan 10, saya memilih angka 9 untuk team kami. Penilaian 9 untuk diri kami sendiri mungkin terkesan tinggi. Hanya saja, kami merasa hal tersebut pantas untuk kami dapatkan. Tentu nilai tersebut bukan hanya sekedar keinginan, namun nilai yang disematkan berdasarkan sebuah landasan, salah satunya adalah perubahan cara kami untuk menekan ego dan menghargai orang lain. Secara individu, kelompok kami terdiri atas 9 orang yang tentunya memiliki karakter dan pribadi yang berbeda-beda, dimana setiap orang memiliki cara pandang, ego, standar, minat, dan  kemampuan yang berbeda antara satu sama lainnya. Secara tidak langsung, melalui proyek ini kami dipaksa untuk saling bekerja sama dan mengendalikan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun