f. Meningkatkan karakter anak dengan pembiasaan yang secara kontinyu seperti mengawali aktifitas pembelajaran dengan berdoa, saling memuji diantara teman, selalu memberikan kata-kata positif untuk teman sebangku/sekelas, kata terima kasih untuk bantuan/pujian dari teman, kata maaf jika melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak. Membudayakan budaya lokal untuk mentransformasikan pendidikan karakter anak.
Untuk mengimplementasikan merdeka belajar yang menghasilkan profil "Pelajar Pancasila" sudah seharusnya kita melakukan perubahan-perubahan hebat di kelas kita untuk memberikan tuntunan terbaik kepada peserta didik. Peserta didik diberi kebebasan untuk bereksplorasi, berinovasi dan mengembangkan potensi sesuai dengan kodratnya masing-masing. Tugas kita adalah memberikan tuntunan, arahan, Â bimbingan agar kemerdekaan mereka tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif yang datang. Belajar bisa dilakukan dimanapun sesuai konteksnya. Semua tempat adalah sekolah, semua rumah adalah sekolah. Untuk itu, guru harus terus mengembangkan kompetensinya agar bisa beradaptasi dengan perubahan. Guru harus terus belajar, untuk membelajarkan siswa. Kita harus memahami peserta didik sebagai individu yang unik, khas sesuai kodratnya.
Di akhir tulisan saya tentang Refleksi Pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara, Saya ingin mengajak semua pembaca untuk lebih memahami tentang Dasar Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara, sehingga kita dapat mentransformasikan perubahan ekosistem belajar yang terpusat kepada peserta didik.
Selesai- salam hangat, Dinda Mayang Saputri.
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H