Mohon tunggu...
Dinda L Qory
Dinda L Qory Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Negeri Malang

mahasiswa yang sedang berupaya menjadi manusia yang terbaik di sistem yang bobrok

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

UM bersama Desa Jatisari Bergotong Royong, Pilar Utama Pemilahan Sampah Demi Kelestarian Lingkungan

31 Juli 2024   22:30 Diperbarui: 31 Juli 2024   22:52 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dokumen pribadi

Sampah adalah suatu benda atau bahan yang sudah tidak digunakan lagi oleh manusiasehingga dibuang. Stigma masyarakat terkait sampah adalah semua sampah itu menjijikkan,kotor, dan lain-lain sehingga harus dibakar atau dibuang sebagaimana mestinya (Mulasari, 2012). Segala aktivitas masyarakat selalu menimbulkan sampah. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah akan tetapi juga dari seluruh masyarakat untuk mengolah sampah agar tidak berdampak negatif bagi lingkungan sekitar (Hardiatmi, 2011).


Permasalahan sampah meliputi 3 bagian yaitu pada bagian hilir, proses dan hulu. Pada bagian hilir, pembuangan sampah yang terus meningkat. Pada bagian proses, keterbatasaan sumber daya baik dari masyarakat maupun pemerintah. Pada bagian hulu, berupa kurang optimalnya sistem yang diterapkan pada pemrosesan akhir (Mulasari, 2016). Sebagian besar masyarakat menganggap membakar sampah merupakan bagian dari pengolahan sampah. akan tetapi, hal seperti itu bisa menyebabkan pencemaran bagi lingkungan dan mengganggu kesehatan. Sikap seperti ini ada kemungkinan dipengaruhi oleh pengetahuan dan kematangan usia (Mulasari,2012).


Membangun kesadaran masyarakat tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu  kerja sama dari semua pihak, baik masyarakat, pemerintah maupun pihak ketiga sebagai pendukung. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk membangun kesadaran itu. Diperlukan pula contoh dan teladan yang positif serta konsistensi dari pihak pengambil kebijakan di suatu wilayah tertentu. Kegiatan sosialisasi secara langsung tentang pengelolaan sampah dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam hal pengelolaan persampahan (Rizal, 2011).

Desa Jatisari merupakan salah satu desa di Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang yang termasuk desa yang sudah maju. Namun, karena adanya keterbatasan akses transportasi yang masih dalam proses pembangunan serta tempat pembuangan sementara yang dimilik oleh desa  belum di kelola dengan baik oleh pihak desa ini tentu mempengaruhi kegiatan di Desa Jatisari itu sendiri, terutama dalam hal kebersihan yaitu sulitnya pengadaan pengelolaan sampah karena terkendala alat transportasi serta truk pengangkut sampah yang tidak bisa masuk di Desa itu. 

Selain transportasi, kesadaran masyarakat juga mempengaruhi kondisi kebersihan lingkungan di desa tersebut. Kedua hal ini sangat berpengaruh terhadap perilaku membuang sampah sembarangan dan membakar sampah.


Tidak hanya di Indonesia, manajemen sampah seringkali menimbulkan masalah. Produksi sampah meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat. Masalah ini mencakup volume sampah yang besar, perubahan paradigma masyarakat terhadap pengelolaan sampah, serta kebutuhan akan regulasi yang memadai terkait manajemen sampah yang efektif. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah dapat mencemari lingkungan dan mengganggu estetika visual. Pencemaran tanah dan udara juga dapat terjadi akibat pembuangan sampah di tempat terbuka. Pembakaran sampah juga menghasilkan polusi udara tambahan yang merugikan lingkungan.


Di Indonesia, permasalahan pengelolaan sampah menjadi salah satu masalah utama. Berdasarkan laporan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dikatakan bahwa sampah yang dihasilkan berdominan sampah organik yang mencapai sekitar 60 persen dan sampah plastik yang mencapai 15 persen dari total timbulan sampah. Beberapa kekurangan terkait pengelolaan sampah di Indonesia mengacu pada ketaatan peran serta seluruh masyarakat, dalam hal ini seluruh masyarakat yaitu menyangkut pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan masyarakat sipil yang hidup disekitarnya. Kemudian perusahaan-perusahaan swasta lain, atau Lembaga apapun yang mengatur mengenai pengelolaan sampah. Peran serta masyarakat yang disebutkan sebelumnya itu dapat menjadi kunci keberhasilan dalam melakukan pengelolaan sampah.


Pengertian dari pengelolaan sampah yaitu tentang bagaimana untuk menciptakan kebersihan. Kebersihan tidak hanya dapat diartikan dengan tidak adanya keberadaan sampah, namun terkait dengan tujuan estetika pandangan mata. Adapun tiga hal yang dijadikan perhatian utama untuk dijadikan perimbangan dalam mengelola sampah, yaitu: mengetahui keadaan system pengelolaan sampah yang sudah terlaksana, mengetahui teori tentang bagaimana manajemen sampah yang baik dan bagaimana manajemen sampah yang buruk, dan juga tak kalah penting tentang pengaturan kebijaksanaan dan pembinaan. 

Dalam pengelolaan manajemen persampahan, terdapat banyak aspek-aspek yang dapat dikaji seperti aspek kelembagaan, aspek pembiayaan, dan salah satu aspek yang penting yaitu aspek peran masyarakat yang berperan sebagai komponen yang bersifat tidak subsistem, bentuk kerja dari peran masyarakat dapat seperti partisipasi dalam Pengumpulan sampah yang dihasilkan, kemudian karena masyarakat sendiri yang mengetahui bagaimana mulai nya sumber sampah tersebut, maka masyarakat juga dapat mengelola pola pikir dalam menghasilkan sampah tersebut sampai ke pembuangan akhir, dan berkontribusi pula dalam hal insentif.

 
Desa Jatisari merupakan salah satu desa di kawasan Kabupaten Malang yang dapat dikatakan sebagai desa yang menjunjung tinggi pengelolaan sampah. Desa Jatisari juga dikabarkan sudah berhasil melakukan pengelolaan sampah yang baik hingga dapat mengubahnya menjadi sumber daya yang memberikan manfaat kepada orang banyak. Dalam penelitian ini, salah satu desa di Kecamatan Tajinan yang akan diteliti terkait dengan pengelolaan sampahnya adalah Desa Jatisari. Desa Jatisari berlokasi di selatan dari Kota Malang, tepatnya di Kabupaten Malang. Desa Jatisari merupakan desa yang memiliki banyak keindahan dan kearifan lokal yang identik dengan daerahnya

Hasil Pelaksanaan dari kegiatan Penguatan Pemilahan Sampah yaitu mendorong Karang Taruna untuk semakin giat untuk memilah sampah organik dan non organik dengan berbasis aplikasi mountps ataupun tidak. Setelah kegiatan penyuluhan itu, Karang Taruna sebagai perwakilan Masyarakat menjadi tahu bagaimana memilah sampah mana sampah makanan, mana sampah plastik, mana sampah pakaian, dll. Agar mereka tahu untuk tempat pembuangan sampah secara online ataupun offline.


Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang dan Mahasiswa KKN Universitas Brawijaya, Perwakilan Karang Taruna Desa Jatisari. Kerjasama antara mahasiswa dan Pemuda Karang Taruna berjalan dengan baik. Kegiatan ini berhasil memupuk semangat gotong royong dan meningkatkan hubungan baik antara mahasiswa dan membuat publikasi berita media massa di Kompas.com secara masif.


Penjelasan cara penggunaan aplikasi pengolahan sampah MounTps:


1. Tampilan Awal

Tampilan awal atau layar utama dari aplikasi "Buangin - Solusi Buang Sampah" memiliki beberapa fitur utama untuk memudahkan pengguna dalam mengelola sampah mereka. Berikut adalah beberapa elemen yang mungkin ada pada tampilan awal aplikasi ini berdasarkan fungsi umum aplikasi pengelolaan sampah:


-Beranda
Menampilkan ringkasan informasi penting seperti jadwal pengangkutan sampah, layanan yang tersedia, dan notifikasi terbaru.


-Menu Navigasi
Menu untuk mengakses berbagai fitur aplikasi seperti pemesanan layanan, pelaporan sampah liar, informasi daur ulang, dan edukasi lingkungan.


-Jadwal Pengangkutan
Bagian yang menampilkan jadwal pengangkutan sampah di area pengguna, termasuk waktu dan tanggal.


-Tombol Pemesanan Layanan
Tombol untuk memesan layanan pengangkutan sampah atau layanan lainnya yang terkait dengan pengelolaan sampah.

-Riwayat
Tombol untuk melihat kilas balik aktivitas di dalam aplikasi


-Bantuan
Tombol untuk mencari bala bantuan berupa pertanyaan dan jawaban yang biasa ditanyakan oleh pengguna


-Profil Pengguna
Akses ke pengaturan profil pengguna, di mana pengguna bisa mengatur informasi pribadi, alamat, dan preferensi layanan.

2. Pengisian Data (Nama dan Alamat Email)
halaman pengisian data berisikan kolom nama dan alamat email sebagai data pribadi agar memudahkan admin untuk meningkatkan layanan ke pengguna.


3. Pemilihan Kategori Sampah
Halaman pengisian data berisikan kolom kategori sampah sebagai bahan informasi agar memudahkan admin untuk meningkatkan layanan pemilahan sampah yang akan diangkut.

4. Pengisian Data (Jenis tempat tinggal dan Alamat lengkap)
Halaman pengisian data berisikan kolom jenis tempat tinggal dan kolom alamat tempat tinggal (kota, kecamatan, kelurahan, dan kode pos) sebagai data pribadi agar memudahkan admin untuk meningkatkan layanan ke pengguna agar memudahkan pengangkutan sampah.

5. Pengisian Data (Asal kecamatan, kelurahan dan kode pos) 

Halaman pengisian data berisikan kolom jenis tempat tinggal dan kolom alamat tempat tinggal (kota, kecamatan,  kelurahan, dan kode pos) sebagai data pribadi agar memudahkan admin untuk meningkatkan layanan ke pengguna agar memudahkan pengangkutan sampah.

6. Finishing Pendataan Sampah
sebagai finishing, pengisian data memerlukan nomor telepon sebagai bentuk kemudahan koordinasi antara admin dan pengguna juga kolom saran sebagai masukan untuk bahan evaluasi aplikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun