Mohon tunggu...
Dinda Lindia Cahyani
Dinda Lindia Cahyani Mohon Tunggu... Pembelajar -

Bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Musim Semi Bersama Adelia

13 Maret 2018   17:06 Diperbarui: 13 Maret 2018   18:41 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Adelia, akhirnya kita bisa mengunjungi taman ini di musim semi," ucapnya lirih. "Namun mengapa hatiku terasa membeku dan hampir retak karenamu." Dari kedua matanya, Abe tak mampu lagi membendung aliran rasa duka.

"Maafkan aku, Adelia sayang. Musim semi ini terasa seperti musim dingin, dan aku sadar kesibukan telah menjauhkanku selamanya darimu."  

Abe menghapus butiran bening yang meleleh di pipinya. Lantas meraih sepeda dan pergi menjauh dari taman itu. Yang tertinggal hanya setangkai bunga mawar di bangku taman, diterpa hangatnya mentari pagi musim semi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun