Mohon tunggu...
Dinda Lindia Cahyani
Dinda Lindia Cahyani Mohon Tunggu... Pembelajar -

Bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Untuk yang Baru atau Berencana Menjadi Suami

27 Februari 2018   16:48 Diperbarui: 27 Februari 2018   17:21 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wikipedia.org/marriage

Menikah merupakan gerbang menuju kehidupan yang baru. Itulah mengapa pada umumnya orang akan mengucapkan "selamat menempuh hidup baru"kepada pasangan yang baru menikah. Karena dengan menikah segala sesuatunya berubah, ada orang lain yang akan setidaknya setiap saat selalu menemani, baik fisik ataupun mental.

Bagi seorang suami, menikah adalah mengikat sebuah perjanjian dimana janji itu akan menjadi beban di pundaknya. Walau dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa dengan menikah hati akan menjadi tenang. Namun di sisi lain, pernikahan tak semudah menjalankan hubungan satu manusia dengan yang lainnya. Namun ada perjanjian yang mengikat di antara manusia dan juga Pencipta. Dan bukan berarti dengan menikah ujian akan berhenti sampai di situ. Justru ujian akan semakin bertambah. Hal tersebut dikarenakan pernikahan adalah hal yang dibenci syaithan. Karena syaithan menyukai zina daripada pernikahan yang suci. Karena itulah syetan akan berusaha merusak ikatan pernikahan dengan berbagai cara. Salah satunya menggunakan kelemahan wanita berupa perasaan, dan menggunakan kelemahan lelaki berupa emosi atau amarahnya.

Suami adalah pemimpin bagi sang istri, oleh karena itu kewajiban dan tanggungjawabnya sangat besar. Rumah tangga itu diibaratkan sebuah bahtera di tengah lautan, suami adalah nakhoda yang mengemudikan ke mana arah bahtera akan berlayar. Harus pandai dalam mengatur dan mengatasi badai ujian.

Jika suami memiliki kekuatan iman dan islam dan tidak mudah terpengaruh bisikan setan, maka setan akan mulai mempengaruhi sang istri. Membisikkan segala hal yang membuat sang istri baperbahkan hanya karena hal sepele.

Maka pelajarilah beberapa hal agar bahtera rumah tangga tetap kokoh.

1. Beda Kepala, Beda Pendapat

Hal ini sudah sangat jelas, walau menurut kisah terdahulu wanita diciptakan dari tulang rusuk lelaki, pada kenyataannya wanita tetap memiliki perbedaan. Mungkin dalam beberapa hal akan didapati kesamaan pendapat, namun tak jarang pendapat yang berbeda pun akan selalu ada.

Suami terkadang merasa superior dari istrinya, dan membuatnya merasa gengsi untuk menerima perbedaan pendapat dari istrinya. Perbedaan adalah rahmat yang harus disikapi dengan bijaksana. Jangan  bersikukuh dengan pendapat sendiri karena ego tanpa mempertimbangkan pendapat istri. Hargai sekecil apapun pendapat istri, walau misal pendapatmu lebih baik.

2. Gandakan kesabaran

Ini sangat penting, jika dulu kamu bersabar untuk mendapatkan jodoh. Maka kali ini kamu harus lebih bersabar dalam menjalani rumah tangga. Bohong kalau sabar ada batasnya. Kalau sabar ada batasnya, maka pahalanya bukan surga, tapi mungkin kulkas.

"Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS.az-Zumar:10)

"Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka." (QS.al-Furqan:75)

You see ...?

Ingat kamu menikahi manusia, bukan malaikat. Dimana manusia itu memiliki kekurangan di antara kelebihannya. Jika sebelum menikah kamu lebih sering melihat kelebihan pasanganmu, berbeda halnya setelah menikah. Kamu akan lebih banyak melihat kekurangan pasanganmu. Karena tak ada lagi yang harus ditutupi. Aurat saja yang sangat pribadi sudah tak lagi ditutupi, lantas apalagi yang harus disembunyikan? Pokoknya "All will be revealed"dalam rumah tangga. Tak perlu kaget dan akhirnya kecewa dengan kekurangan pasanganmu. Namun belajarlah menerima dan carilah kebaikan pasanganmu walau sedikit namun itulah yang akan tetap mempertahankan bahtera rumah tangga.

3. Selesaikan Hari Ini

Jika ada masalah sekecil apapun, usahakan untuk menyelesaikan pada saat itu juga. Dan jangan ditumpuk dan dikepit dalam hati. Namun tetap lihat situasi dan kondisi. Hanya saja secepat mungkin masalah tersebut harus segera terpecahkan. Misalnya, kamu tidak nyaman jika pasanganmu bercanda berlebihan, tidak suka cara bicaranya yang sedikit keras, tidak nyaman dengan ini dan itu. Belajarlah mengutarakan unek-unekdalam hati dengan cara baik. Dan berikan solusi misal kamu ingin dia begini dan begitu, namun jangan terlalu memaksa, melainkan menyarankan. Semata-mata untuk memperbaiki hubungan antara suami dan istri. Sekecil apapun masalahnya harus segera diatasi. Jangan biarkan masalah kecil bertumpuk, karena jika didiamkan terlalu lama masalah tersebut akan menggunung dan meletus pada akhirnya, malah membuat rumah tangga berantakan.

4. Mengatasi Stress

Sebenarnya wanita cenderung mudah stress dikarenakan perubahan hormon setiap bulan. Maka wajar jika wanita lebih sering stress dan sangat perasa dalam menyikapi segala sesuatu. Jika wanita sudah mengalami stress, ini akan berpengaruh pada hubungan biologis dan lainnya. Maka suami harus bisa mengatasi rasa stress sang istri.

Beban seorang istri pun tak sedikit dan tak mudah, dia harus mengurus urusan rumah tangga seperti merawat rumah, membersihkan pakaian, memasak, melayani suami, dan lain sebagainya dan lebih sering diam di rumah. Membuatnya sumpek dan itu mempengaruhi perubahan sikapnya. Maka suami jangan tergesa-gesa menilai bahwa istri tak pandai melayani suami, sering komplen dan lain sebagainya. Namun sesekali ajaklah istri berjalan-jalan walau hanya ke taman di dekat rumah. Karena itu akan mengurangi kejenuhan di dalam dirinya. Mendengarkan keluhannya dan curhatannya walau hanya masalah sepele. Hal tersebut juga akan membantu mempererat kedekatan antara suami dan istri. 

Itulah beberapa hal yang harus diketahui suami. Namun masih banyak lagi hal yang harus dipahami seorang suami yang baru menikah. Yang perlu diingat adalah suami jangan mudah menaikkan suara karena emosi di depan istri. Bukan berarti suami tak boleh marah, melainkan berpikirlah secara rasional dalam menyelesaikan masalah dan jangan membiarkan amarah membuat celah di antara suami dan istri, dimana membuat istri takut untuk berbicara dan merasa tak nyaman lagi untuk bersifat jujur pada orang terdekatnya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun