Pada tahap perkembangan kognitif anak tentunya berbeda sesuai dengan tahapan usianya. Ketika anak berusia 0-2 tahun sensorimotor anak memahami dunia melaluitindakan fisik dan nyata terhadap rangsangan dari luar dan pemiirannya secara terosganisir berskema. Kemudian untuk anak usia 2-7 tahun sudah berfikir secara pra operasional yang masih berfikir secara simbolok dn bahasa sudah muali terlihat jelas dalam menggambarkan objek dan kejadian yang dilaluinya. Akan tetapi, berfikir anak belum secara logis seperti orang dewasa.
Kognitif sangat berperan besar dalam kemampuan yang berhubungan erat dengan pengetahuan dalam berfikir tentang kejadian yang ada disekitarnya. Dari situ dapat menilai cepat tidaknya anak dalam menyelesaikan suatu masalah yang terjadi sesuai dengan kemampuan berfikir kognitifnya. Ternyata kognitif setiap individu memiliki peran yang sangat penting dan cukup besar dalam tahap perkembangan anak berikutnya.
Apa saja Kriteria ALat Permainan Edukatif (APE) yang dapat Membantu Asperk Perkembangan Kognitif Anak ?
Dalam perkembangan kognitif anak tentunya bersangkutan dengan yang namanya otak, karena dalam otak akan mengelola dan mengumpulkan menjadi informasi untuk pengetahuan dirinya. Dari kemampuan kognitif ini anak dapat mengelola perolehan belajarnya dan juga memecahkan masalah serta mengelompokkan juga berfikir secara teliti.
Karena itu kognitif dapat menjadi satu modal dasar yang berhubungan dengan pemahaman, mempertimbangkan juga mengelola informasi untuk memecahkan masalah. Proses merangsang ini perlu dikembangkan kepada setiap anak didik dalam tingkat pemahaman kognitifnya, salah satu contoh permainan yang dapat mengembangkan kognitif anak yaitu permainan puzzle.
Alat Permainan Edukatif (APE) dapat dikategorikan untuk anak yaitu :
- Alat permainan tersebut dibuat dan dirancang untuk anak usia dini
- Dapat difungsikan untuk mengembangkan berbagai perkembangan anak usia dini (6 Aspek perkembangan anak)
- Permainan tersebut dapat digunakan dengan berbagai macam cara, bentuk dan juga tujuan yang multiguna
- Permainan tersebut aman dan tidak berbahaya untuk anak saat dimainkan
- Permainan dirancang untuk mendorong anak beraktivitas dan kreativitas
- Permainan tentunya dibuat dengan memiliki nilai unsur "pendidikan"
Adapun contoh alat permainan yang mengandung nilai pendidikan yaitu : permainan puzzle, bongkar pasang, boneka jari dan boneka tangan, papan geometri, balok, dan berbagai macam mainan yang dapat mengembangkan kognitif anak. Ketika permainan tersebut memiliki nilai eduktif untuk anak, maka akan membantu anak dalam perkembangannya. Tidak hanya perkembangan kognitif saja, tetapi juga perkembangan bahasa, sosial-emosional, seni, moral dan agama, fisik motorik.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H