saat kita makan menggunakan tangan kanan dan menjadi sebuah kebiasaan dalam sehari-hari ini merupakan salah satu contoh adanya dari memori kita yang menetap tanpa harus di suruh dan diingatkan lagi. memang mengajarkan makan menggunakan tangan kanan perlu dilatih sejak anak masih usia dini yang pembiasaannya akan terus berlanjut sampai kita tua. dari kebiasaan kita saat kecilah memori kita merangsang dan mengingat barulah kemudian menjadi kebiasaan yang menjadi memori jangka panjang.
Memori merupakan suatu proses dimana kita dapat melupakan dan mengingat sesuatu yang dimiliki oleh otak pada setiap individu yang berfungsi untuk mengkode, mengingat, menyimpan adanya suatu pengalaman atau pengetahuan di setiap otak yang dimiliki oleh manusia. Secara umum sendiri momori merupakan sebuah kognisi yang melibatkan otak dalam setiap pengambilan dan penyampaian informasi.
Memori sendiri merupakan kemampuan setiap orang untuk menerima dan memasukkan serta menyimpan apa yang telah kita alami. Terdapat 3 teori sistem pendekatan yang menjelaskan tentang memori dan kerangka berfikir manusia, yaitu memori sensori, memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Lebih lanjut kita akan bahasa satu persatu serta mengkaitkan jenis-jenis lupa dari memori.
- Memori Sensori
Memori sensoro merupakan sebuah memori atau sebuah ingatan yang hanya sebentar saat menyimpan informasi tentunya ini hanya bertahan sebentar dalam ingatan seperti kilat atau gesekan. Memori sensori berkaitan juga dengan penyimpanan informasi yang diterima melalu panca indra. Memori sensori sendiri meupakan memori yang penyimpanan informasinya melalui saraf sensori yang sangat pendek.
- Encoding dalam memori sensori : ketika mata kita melihat sesuatu gambar atau objek lain melalui sistem panca indra kemudian obejek tersebut disampaikan kepada bagian penyimpanan otak yang melalui implus syaraf.
- Storage dalam memori sensori : memori sensori sendiri sebenarnya memiliki kapasitas memosri yang sangat besar pada otak akan tetapi dalam penyimpanan di dalam otak tidak bisa bertahan lama atau tersimpat secara singkat dan tidak berlangsung lama, tentunya ini akan mudah cepat hilang.
2. Memori Jangka Pendek
Memori jangka pendek merupakan memori yang menyimpan informasi saat kali pertamanya memiliki arti atau ada pemaknaan saat menerima informasi, Meskipun saat menyimpan memori panjang relatif rendah. Memori jangka pendek pada umumnya tidak memiliki representasional yang lengkap, tentunya tidak sama seperti memori sensori yang saat menyimpan representasi dapat disimpan secara menyeluruh dan mendetail. Dapat dihiting jumlah spesifik memori jangka pendek yang diterima terindentifikasi sebanyak 7 bongkahan. Bongkahan itu sendiri merupakan suatu kelompok strimulus yang berupa unit yang dalam penyimpanannya di memori jangka pendek. Sebuah bongkahan dapat berupa huruf atau angka tunggal yang seperti contohnya kita dapat mengigat nomer telefon yang kita miliki dan bahkan kita dapat menghafal nomer tersebut.
Memori jangka pendek merupakan dimana saat penyimpanan informaso dalam memori tidak bisa disimpan lama atau sementara tetapi jangkanya lebih pendek memori sensori.
- Encoding dalam memori jangka pendek : informasi yang didapatkan akan diterima oleh otak atau dapat kita sebut dengan kontrol proses. Suatu informasi yang di proses kemudian baru simpan. Kontrol proses juga yang mengatur proses masuknya informasi yang diterima serta laju kecepatan dalam menangkap informasi
- Storage dalam memori jangka pendek : dalam kapasitas memori jangka pendek memiliki kapasitas yang terbatas, sehingga juga kemunhkinannya untuk hilang
- Retrieval dalam memori jangka pendek : dalam proses mengingat dengan menggunakan memori jangka pendek tentunya terbatas tidak terlalu lama karena adanya memori yang terbatas. Oleh sebab itu untuk mengingat jangka pedek dapat menggunakan paralel seacrh atau serial search.
3. Memori jangka panjang
Informasi yang telah melewati memori jangka pendek kemudian beralih kepada memori penyimpanan tak terbatas. Peyimpanan memori jangka panjang sendiri dapat dicontohkan seperti menyimpan dalam hard drive dan didalamnya juda diberikan pengkodean, sehingga jika kita sewaktu-waktu memerlukan ingatan itu kembali kita dapat menarik informasi yang telah lalu.
Dengan adanya memori jangka panjang sebagai memori yang berbeda dengan jangka pendek, seperto orang yang mengalami kerusakan otak tertentu dan tidak bisa mengingat informasi yang baru, tetapi ingatan yang telah lama sebelum terjadi kerusakan otak maka informasi atau inagatan yang dalam masih dapat di ingat. Memori jangka panjang pada ortak memiliki komponen yaitu : perbedaan memori deklaratif dan memori prosedural. Memori deklaratif sendiri merupakan memori yang faktual, contohnya “ Dinda mengendari sepeda motor bewarna biru merek honda beat”sedangkan memori prosedural adalah memori yang dilakukan dalam kesehariannya, contohnya “ Dinda makan menggunakan tangan kanan” secara tidak langsung karena sudah menjadi kebiasaan maka akan langsung makan menggunakan tangan kanan tanpa harus di suruh dan diingatkan.
Memori deklaratif dibedakan menjadi 2 bagian yaitu, memori simantik dan episodik. Memori simantik merupakan memori yang berguna utnuk pengetahuan umum dan fakta dan juga berguna untuk adanya aturan logika untuk menjelaskan fakta lainnya. Sedangkan memori episodik menerangkan kejadian tentang waktu, tempat, atau konteks lainnya. Seperti anak ketika belajar naik sepeda gayuh lalu terjatuh dan anak ingat dengan ingatan tersebut, maka itu merupakan memori episodik.
Memori jangka panjang juga merupakan memori yang sifat ingatannya lama dan relatif permanen.
- Encoding dalam memori jangka panjang : prosesnya hampir tenjadi dengan jangka panjang setelah dilakukkanya proses semantik dan coding data untuk menganalisa lagi
- Storage dalam jangka panjang : pada saat proses encoding dilakukan dengan menyaring inti dan sebuah informasi yang telah didapat. Dengan begitu penyimpanan dalam memori akan lebih lamadan kapasitas mengingat lebih besar dalam memori sehingga dapat dikatakan bersifat permanen.
- Retrieval dalam memori jangka panjang : penyimpanan memori jangka panjang terorganisir secara tepat dan cepat dalam pengambilannya.
4. jenis-jenis lupa
Kelupaan dapat terjadi karena adanya ingatan yang tersimpan jarang timbul kembali dalam ingatan. Sehingga perlahan ingatan tersebut lama-kelamaan akan memudah dan hilang dalam memori. Konsep lupa sendiri memilik macam teori yaitu :
- Decay theory: teori ini beranggapan makin-hari memori akan semakin memudar
- Teori interfensi : teori ini menitikberatkan pada adanya interval
- Retrieval failure : beranggapan bahwa mengingat memori disebabkan oleh interfensial
- Teori motivated forgentting : teori ini cenderung melupakan suatu hal-hal yang tidak menyenangkan
- Sebab fisiologis : adanya perubahan fisik pada otak yang disebabkan karena adanya gangguan fisik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H