Mohon tunggu...
Dinda Ishma Nadhila
Dinda Ishma Nadhila Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswi Uin Malang

Man Jadda wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudahkah Tahu tentang Kesadaran Diri (Self Awareness)?

9 April 2020   20:55 Diperbarui: 23 April 2020   08:58 3237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya kita harus tahu untuk mengendalikan perilaku emosional kita harus tahu emosi apa yang kita rasakan. Self awareness adalah perhatian yang berlangsung ketika seseorang mencoba memahami pada internal dirinya. John D. Mayer mengatakan terdapat 3 hal yang di lakukan dalam menghadapi emosinya yaitu :

  1. Terbebani (Engulfed) :Tipe ini tenggelam dalam emosionalnya sendiri sehingga sulit dan susah keluar dari emosinya sendiri sehingga menyebabkan susah terkontrol.
  2. Menerima (Aceppting) :Pada tipe ini sebenarnya orang tersebut paham apa yang di rasakan tentang emosinya pada saat itu, akan tetapi orang tersebut menerima emosi yang baru muncul sehingga orang tersebut beradaptasi dengan munculnya emosi yang baru dan mengikuti tersebut.
  3. Sadar diri (Self Awareness) :Pada tipe ini orang sudah paham tentang emosi pada dirinya sendiri. Mengetahui batas-batas dan norma apa yang boleh di lakukan atau tida dan mulai berfikir untuk mengelola emosinya. Jika hal tersebut positif maka orang tersebut akan menghasilkan sebuah emosi yang senang dan gembira.

Dari uraian tersebut seudah jelas bahwa dengan pengendalian diri kita lebih mudah untuk mengontrol emosi kita dan yang dihasilkan akan menghasilkan hal yang positif untuk kedepannya. oleh sebab itu pengajaran self awareness kepada anak usia dini sangat dibutuhkan untuk mengendalikan emosinya dan membuahkan hasil yang baik. Menbangun Self Awareness 

kesadaran diri dapat di bangun dengan mengendalikan otak yang dinamakan dengan Neokorteks. ini berkaitan dengan otak yang berkaitan dengan Bahasa pada tubuh yang digerakkan melalui otak. Cara yang bias dilakukan sebagai berikut :

1. I messages (pesan "saya"....) : ini dapat diajarkan kepada anak dengan menyatakan perasaan dengan menggunakan kata "saya" seperti contohnya , saya menyukai gambar anda.

2. Menuliskan kebutuhan yang tidak terpenuhi : ini menunjukkan perasaan yang sedang dirasakan untuk menyatakan emosinya yang belum terpenuhinya , seperti contonya jika seorang anak belum menyelesaikan tugas rumahnya makan anak nantinya akan mempunyai pikiran untuk menyelesaikannya.

3. Menuliskan yang ingin dilakukan : ini sebenarnya merupakan tahapan lebih lanjut setelah self awareness setelah mengetahui tentang emosinya sendiri-sendiri. 

     Nah hal di atas sudah dijelaskan berbagai macam hal mengenai pembahasan SELF AWARENESS yang merupakan cara pengendalian diri pada diri kita mengenai emosi. pembahasan kali ini merupakan tepa lanjutan dari Sosial Emosil Learning. yuk ikuti terus pembahasan ini sampai pembagian akhir tentang SEL

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun