Mohon tunggu...
Dinda Intan
Dinda Intan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Jember

Mahasiswa KKN BTV 3 Universitas Jember lakukan pendampingan inovasi dan pengembangan pemasaran dodol sari jeruk di masa pandemi Covid-19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ Kelompok 01: Inovasi dan Pengembangan Pemasaran pada UMKM Dodol Sari Jeruk

18 Agustus 2021   11:28 Diperbarui: 18 Agustus 2021   11:38 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Banyuwangi merupakan bagian wilayah Provinsi Jawa Timur, yang secara geografis terletak pada titik koordinat 7045'15" sampai dengan 8043'2"  Lintang Selatan sampai dengan 113038'10" Bujur Timur yang dikelilingi wilayah yang cukup beragam dari dataran rendah hingga pegunungan. 

Kabupaten Banyuwangi termasuk dalam kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus terluas di Pulau Jawa. Luas wilayah Kabupaten Banyuwangi yaitu mencapai 5.782,50 km. Kabupaten Banyuwangi terdiri dari 25 Kecamatan, 28 Kelurahan dan 189 Desa, 87 Lingkungan dan 751 Dusun, 2.839 Rukun Warga (RW) dan 10.569 Rukun Tetangga (RT). 

Desa Temurejo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi yang memiliki 5 dusun yaitu Dusun Temurejo, Kedungringin, Selorejo, Plaosan, dan Sumberjambe. Secara administratif, Desa Temurejo terletak di wilayah Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi yang berbatasan dengan wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Tambakrejo dan Ngadirejo. 

Di sebelah barat berbatasan dengan Desa Sambimulyo. Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Seneporejo, dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Karetan. Jarak Tempuh Desa Temurejo ke Kecamatan Bangorejo cukup jauh yaitu sekitar 7 km, yang dapat ditempuh dengan waktu 15-20 menit, sedangkan jarak tempuh ke Desa Temurejo ke Kota Banyuwangi sekitar 42 km, yang dapat ditempuh dengan waktu 50 - 60 menit.

Mata pencaharian masyarakat di Desa Temurejo sebagian besar yaitu sebagai petani. Daerah selatan Banyuwangi khusunya yaitu Desa Temurejo sebagian besar para petani menanam jeruk dengan hasil kualitas yang terbilang bagus, sehingga desa temurejo sering disebut sebagai Desa Agrowisata Petik Buah Jeruk.  

Selain dijual secara langsung oleh petani, pemerintah desa yang menangani Bumdes Temurejo memanfaatkan buah jeruk pada UMKM Bumdes Temurejo menjadi inovasi yang lebih berkembang. Inovasi yang dibuat yaitu pemberdayaan UMKM dodol dari sari buah jeruk. 

Pemberdayaan UMKM yang berada dibawah naungan unit Bumdes Temurejo ini merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat pendapatan unit Bumdes Temurejo serta meningkatkan keterampilan pengelolaan usaha. 

Pemberdayaan UMKM dodol sari jeruk yang berada dibawah naungan Bumdes Temurejo dapat dilakukan dengan melakukan berbagai pelatihan untuk menambah kemampuan dan wawasan dalam pengembangan strategis bisnis dimasa pandemic Covid-19 ini. 

Namun, sistem pemasaran produk dodol sari jeruk masih dibilang bersifat konvensional yang hanya dilakukan pemasaran dari mulut kemulut dan hanya menjangkau daerah sekitaran desa Temurejo saja. Sehingga para pengelola UMKM dodol sari jeruk ini masih belum mengenal sistem pemasaran secara online (digital marketing) seperti menggunakan whatsapp, Instagram dan juga shopee.

                                                                                        

 Salah Satu Usaha di Bumdes Temurejo (Dokpri)
 Salah Satu Usaha di Bumdes Temurejo (Dokpri)

Permasalahan terbesar kurang berkembangnya UMKM dodol sari jeruk yang berada dibawah naungan Unit Bumdes Temurejo ini yaitu sistem pemasaran yang masih bersifat konvensional dan hanya menjangkau daerah sekitaran Desa Temurejo saja, apalagi selama pandemi Covid-19 ini produksi atau penjualan menurun drastis. 

Selain karena pemasaran UMKM dodol sari jeruk ini masih bersifat konvensional, produk dodol sari jeruk ini belum mempunyai logo dan merk agar produknya mudah dikenal masyarakat luas. 

Dengan munculnya permasalahan pada UMKM dodol sari jeruk yang berada dibawah naungan Unit Bumdes ini, saya Dinda Intan Saputri Mahasiswa Universitas Jember yang saat ini melaksakanan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back To Village 3 atau biasa disebut dengan KKN pulang kampung di Desa Temurejo, tertarik untuk membantu UMKM dodol sari jeruk ini mencari solusi dari permasalahan yang terdapat pada UMKM tersebut. 

Oleh karena itu, dengan adanya program KKN Back To village di desa Temurejo ini mengajak UMKM dodol sari jeruk untuk menerapkan strategi segmentasi pasar yang dilakukan dengan membuat inovasi terbaru dari dodol sari jeruk baik dari segi kemasan dan penerapan digital marketing dengan menggunakan aplikasi seperti Whatsapp, Instagram dan Shopee.

Program Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan dengan melakukan pengabdian pada masyarakat bertujuan untuk membantu menangani permasalahan yang terjadi di Desa Temurejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi. Program Kuliah Kerja Nyata Back To Village 3 mulai dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus sampai dengan 09 September 2021. 

Program yang akan dilakukan digunakan untuk mengatasi permasalahan pada UMKM Sari Jeruk yang berada dibawah naungan Unit Bumdes Temurejo yaitu melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai inovasi produk dan juga mengenai segmentasi pasar agar dapat menarik minat konsumen serta dapat menjangkau lingkup secara meluas.

Sosialisasi dan pelatihan akan dilakukan kepada sasaran yakni Ibu PKK dan juga masyarakat yang ikut serta mengelolah UMKM. Tahapan pelaksanaanya dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu dengan mensosialisasikan pentingnya inovasi produk baik dari segi bentuk maupun kemasannya, dengan harapan agar sasaran menjadi lebih inovatif dan kreatif dalam menarik minat konsumen. 

Selain itu, dilakukan juga sosisalisasi pentingnya strategi segmentasi pasar dengan digital marketing yang cocok dimasa pandemi Covid-19 saat ini. Dengan memperkenalkan pentingnya strategi segmentasi pasar dengan menggunakan digital marketing ini diharapkan sasaran dapat memiliki gambaran tentang pemasaran produk agar dapat dikenal dan memiliki jangkauan yang lebih luas.

Dari segi inovasi kemasan, dilakukan pendampingan pada sasaran untuk mengetahui pentingnya sebuah variasi wadah, merk produk dan juga logo produk. Tujuannya yaitu agar produk mempunyai sebuah brand yang mudah diingat oleh konsumen dan menjadi ciri khas dari suatu produk tersebut. 

Ciri khas dari suatu produk tersebut baik dari segi variasi wadah atupun brand dapat bersaing dengan produk-produk lainnya. Adanya brand dari suatu produk selain menjadi ciri khas, juga dapat meningkatkan ingatan konsumen mengenai suatu produk yang hanya dapat diingat dari bentuk, nama dan juga logo.

Rencana program kerja KKN Back To Village 3 ini dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan perangkat Desa khususnya yaitu Kepala Desa untuk meminta izin melaksanakan program KKN Back To Village 3 di Desa Temurejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi. 

Setelah Kepala Desa Temurejo memberikan izin kegiatan, selanjutnya dilakukan analisis atau mengamati kondisi desa secara langsung untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada pada UMKM Bumdes Temurejo. 

Selanjutnya dilakukan wawancara (observasi) dengan ketua Bumdes Temurejo serta perangkatnya terkait permasalahan UMKM Bumdes Temurejo, kemudian juga dilakukan diskusi dengan sasaran yang mengelola UMKM Dodol Sari Jeruk (Ibu PKK dan Masyarakat) mengenai program kerja yang akan dilakukan untuk menjadi solusi dari permasalahan pada UMKM Dodol Sari Jeruk yang berada dibawah naugan unit Bumdes Temurejo.

  Identifikasi Masalah di lingkup UMKM di Masa Pandemi Covid-19 (Dokpri)
  Identifikasi Masalah di lingkup UMKM di Masa Pandemi Covid-19 (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun