Terpenuhinya air bersih merupakan impian bagi setiap orang karena merupakan kebutuhan vital. PDAM Way Rilau Bandar Lampung yang kini telah berubah menjadi Perumda (Perusahaan Umum Daerah) Air Minum merupakan unit usaha daerah yang bergerak dalam menyediakan air bersih bagi masyarakat. Disinilah masyarakat berlangganan untuk mendapatkan air bersih.
Perumda Way Rilau sendiri menggunakan beberapa sumber air baku seperti air permukaan, mata air, dan sumur bor. Air yang telah memenuhi standarnya dapat langsung didistribusikan ke pelanggan, sedangkan air yang belum memenuhi standar harus diolah terlebih dahulu.
Pengolahan air sendiri biasa disebut IPA (Instalasi Pengolahan Air) atau Water Treatment Plant. Perumda Way Rilau mempunyai tiga IPA. Akan tetapi, kali ini kita akan membahas pengolahan air pada IPA 2 Perumda Way Rilau.
Proses pengolahan air dimulai dari Intake, yaitu suatu bangunan (rumah pompa) atau bendungan tangkapan air untuk mendistribusikan air ke IPA.
Setelah masuk ke IPA, barulah air akan diproses. Tahap pertama yaitu koagulasi, proses penambahan atau pembubuhan koagulan PAC (Poly Aluminium Chloride). PAC akan di injeksi melalui dosing pump.
"Sistem pembubuhan nya secara injeksi melalui pompa dosing, dosing pump namanya." Jelas Hafid, Kasubag Pengendalian Kualitas Air dan Laboratorium serta PLT Kabag Produksi. (Selasa, 21 Maret 2023).
Tahap kedua flokulasi, yaitu proses pembentukan flok yang membentuk suatu gumpalan dan berfungsi untuk mengendapkan koloid. Air yang keruh diikat oleh koagulan, dibentuk flok yang berat, lalu mengendap.
"Disini dibentuk flok nya, diaduk ibaratnya." Ungkap Ibran, staf yang bertugas di IPA 2. (Selasa, 21 Maret 2023).
Tahap ketiga yaitu sedimentasi, proses pengendapan flok yang telah terbentuk agar endapan berada di bawah. Tahap sedimentasi sendiri menggunakan bangunan khusus.
"Ada bentuk bangunannya khusus, ada namanya plat settler atau tube settler untuk menghambat naiknya flok ke permukaan." Tambah Hafid.
Tahap keempat yaitu filtrasi, proses penyaringan sisa-sisa flok yang tidak mengendap dengan menggunakan sen filter. Proses penyaringan ini menggunakan media saringan berupa pasir dan krikil. Jika filter sudah kotor atau jenuh maka akan dilakukan backwash (pembersihan filter).
Tahap kelima adalah desinfeksi, yaitu pemberian desinfektan berupa gas klorin untuk membunuh bakteri mikroorganisme yang berbahaya.
"Pembersihan bakteri yang diinjeksi ke air melalui pipa yang isinya gas klor." Jelas Ibran.
Air yang telah melewati proses-proses tersebut akan masuk ke reservoir, yaitu bak tampungan air. Setelah itu air dapat diedarkan atau didistribusikan langsung ke pelanggan. Air yang diedarkan merupakan air bersih yang telah memenuhi standar Permenkes No. 492 tahun 2010.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H