Mohon tunggu...
Dinda Hamzah
Dinda Hamzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ad astra per aspera.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Elon Musk Sukses Tanam Chip di Otak Manusia, Sempat Ditolak AS

18 Maret 2024   08:40 Diperbarui: 18 Maret 2024   08:41 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : verywellhealth.com 

Elon Musk dikenal sebagai seorang jenius yang memiliki ambisi hebat di bidang AI. Nama di balik perusahaan besar seperti Paypal, Tesla, Space X, dan OpenAI itu tidak henti-hentinya berkontribusi terhadap perkembangan teknologi. Kali ini ia bersama perusahaannya, Neuralink, berhasil uji coba menanamkan chip di otak manusia.

"Manusia pertama menerima implan dari Neuralink kemarin pulih dengan baik. Hasil awal menunjukkan deteksi lonjakan neuron yang menjanjikan," cuitnya di platform X pada Selasa (30/1/2024).

Perusahaan yang diumumkan Elon Musk pada tahun 2017, Neuralink Corporation, adalah sebuah perusahaan neuroteknologi yang mempunyai misi utama untuk membuat implan otak, yang nantinya itu akan membuat otak manusia menjadi sangat cerdas, menyembuhkan cedera otak traumatis, dan membiarkan orang lumpuh berjalan lagi.

Membantu mengatasi masalah neurologis

Source : verywellhealth.com 
Source : verywellhealth.com 

Proyek pertama dari Neuralink ini disebut Telepathy. Dengan menanamkan chip di otak dapat memungkinkan penggunanya mengendalikan komputer atau ponsel hanya dengan berpikir. Eksperimen ini akan sangat membantu permasalahan neurologis. Seperti membantu pengobatan penyakit saraf termasuk Parkinson dan epilepsi jangka pendek. Bukan hanya itu, proyek ini juga berguna bagi penderita kebutaan, kelumpuhan, dan autisme.

"Bayangkan jika Stephen Hawking bisa berkomunikasi lebih cepat daripada juru ketik atau juru lelang. Itulah tujuannya," tulis Elon Musk melalui platform X pada Rabu (30/1/2024).

Stephen Hawking, seorang fisikawan asal Inggris yang menderita ALS (Amyotrophic Lateral Scelorosis) sepanjang 47 tahun hidupnya. Amyotrophic Lateral Scelorosis adalah penyakit fatal yang menyerang sel saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Sebab inilah Hawking harus hidup dengan bantuan kursi roda yang terhubung dengan alat-alat canggih agar bisa bergerak dan berkomunikasi.

Cara kerja chip Neuralink

Source : cdn.origo.hu
Source : cdn.origo.hu

Neuralink menyebutkan bahwa implan dilakukan oleh robot ahli bedah dengan meletakkan benda seukuran koin logam di wilayah otak yang mengontrol niat untuk bergerak. Tidak sampai situ, akan dipasangkan juga komputer kecil di belakang telinga yang nantinya terhubung secara nirkabel pada chip dan juga ke internet. 

Koin tersebut dinamakan BCI (brain-computer interface). BCI berisi rangkaian chip dan elektroda yang terdiri lebih dari 1.000 konduktor super tipis dan fleksibel yang dijalin oleh robot bedah ke dalam korteks serebral. Peran elektroda di sana sebagai sensor yang akan menangkap dan mengirimkan sinyal listrik. Dengan itu nantinya akan menerjemahkan sinyal-sinyal untuk mengendalikan komputer seperti menggerakkan kursor dan menghasilkan teks hanya lewat berpikir.

Uji coba ini awalnya ditolak BPOM AS (FDA)

Source : just-food.com
Source : just-food.com

Awalnya eksperimen ini mengundang banyak kritikan dari berbagai pihak. Karena dengan menanamkan chip di otak manusia akan memungkinkan cedera pada organ vital. Menurut penjelasan karyawan Neuralink, perangkat yang hendak dimasukkan mengandung baterai lithium dan kabel kecil implan yang berpotensi untuk pindah ke bagian otak lain. Dikhawatirkan juga jaringan otak akan rusak saat melepas perangkat tersebut. Seperti inilah alasan awal BPOM AS atau FDA menolak pengajuan Neuralink.

Selama kurang lebih setahun Neuralink bekerja keras untuk mengatasi pemasalahan yang mungkin terjadi karena chip tersebut. Mereka memastikan bahwa chip sudah berfungsi dengan baik sebelum dimasukkan ke otak manusia. Hingga pada Desember 2022, Neuralink melakukan uji coba klinis dan menyetor sebagian besar bahan chip tersebut kepada BPOM AS atau FDA. Kemudian pada Mei 2023, BPOM AS akhirnya menyetujui uji klinis Neuralink.

Sepertinya dengan keberhasilan penanaman chip akan membuka harapan baru manusia kepada teknologi. Atau mungkin juga sebagian pihak masih sangsi tentang ini. Jika dengan teknologi dapat mengatasi masalah manusia sedikit demi sedikit, kenapa tidak? Bagaimana menurut kalian?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun