Selain mewawancarai sang pemilik toko, sang penulis juga sempat mewawancarai ibu-ibu sekitar yang biasannya berbelanja di toko pakaian milik Mega Ginting. Seorang ibu yang penulis wawancarai ini bernama Jahtra, beliau mengatakan bahwasanya sering berbelanja di toko pakaian tersebut apalagi jika ada baju keluaran terbaru. Namun akibat adannya pandemi beliau mengatakan sudah jarang membeli ke toko tersebut. Udah bisa isi perut saja syukur, urusan baju mah bisa belakangan ujar beliau menambahi. Seorang masyarakat yang biasannya berbelannja di toko pakaian di Desa Aman Damai tersebut.
Memang akibat adannya pandemi membuat tingkat penjualan dari toko pakaian relatif turun. Dimana ketika pandemi datang beberapa orang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari -- hari yang utama, yaitu mengisi perut. Sehingga untuk urusan pakaian tidak terlalu diutamakan lagi. Dan hal ini tentu berakibat langsung terhadap pedagang toko pakaian di Desa Aman Damai.
Sang pemilik toko pakaian Mega Ginting mengatakan, bahwa beliau merasa dampak yang diberikan oleh pendemi, lebih besar dibandingkan dengan adanya dampak dari persaingan toko lainnya, yang berada di sekitar Desa Aman Damai tersebut. Beliau mengatakan hanya dapat berdoa, sehingga keadaan Indonesia negara yang ditinggali beliau dapat segera pulih dari ancaman virus Covid -- 19. Sehingga ekonomi masyarakat dapat segera pulih dan para pengusaha seperti beliau tidak lagi mengalami penurunan tingkat penjualan.
Pandemi memang sangat mempengaruhi dunia perdangan dimana pemasukan ekonomi yang terus menurun tentu akan membuat masyarat untuk menghemat pengeluaran yang ada, mengurangi berbelanja hal yang tidak terlalu dibutuhkan. Dimana dalam hal ini banyak masyarat tidak terlalu mementingkan pakaian bagus untuk dipakai yang penting layak pakai saja cukup. Karena urusan mengisi perut adalah hal yang lebih di utamakan.
Sekian yang dapat penulis sampaikan, kirannya dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian untuk menambah wawasan dari bacaan di atas. Jika ada kasalahan bacaan ataupun penyampaian kata, kirannya dapat dimaklumkan. Karena penulis masih dalam tahap pembelajaran.
Salam penulis
Dinda Natalisa Br. Gurusinga
Mahasiswa Universitas Negeri Medan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H