Sean John Combs Alias Puff Diddy atau biasa dikenal dengan sebutan P DIDDY terjerat kasus yang saat ini menggemparkan dunia hiburan, dari tuduhan kekerasan seksual hingga penculikan. Bermula dari laporan penyanyi Cassie Ventura yang merupakan mantan kekasih P Diddy mengajukan gugatan terhadap mantan kekasihnya tersebut.Â
Pengacara Cassie mengungkap bahwa hubungan mereka dimulai pada tahun 2005 ketika Cassie berusia 19 tahun dan Diddy, yang saat itu berusia 37 tahun, adalah salah satu tokoh paling berpengaruh di industri musik. Dalam gugatannya, Cassie menuduh Diddy membawanya ke dalam gaya hidup glamor namun berbahaya, penuh dengan pesta, narkoba, dan kontrol yang ekstrem.Â
Gugatan Cassie menyertakan deskripsi yang mencolok tentang kekerasan yang dilakukan Diddy, dengan tuduhan bahwa pria tersebut secara teratur memukul dan menendang Cassie, yang menyebabkan matanya lebam, memar, dan berdarah. Cassie juga menggambarkan sebuah pesta yang dikenal sebagai "freak off" pesta seksual berdurasi berhari-hari dibawah pengaruh narkoba.
Dalam pesta tersebut, Diddy diduga memaksa para perempuan agar turut serta dan merekamnya untuk kesenangan pribadi. Namun Diddy telah membantah semua tuduhan tersebut mengajukan pembelaan tidak bersalah dan menuduh bahwa Cassie melakukan pemerasan. Mereka berhasil menuntaskan kasus tersebut hanya sehari setelah diajukan di New York, dengan jumlah ganti rugi yang tetap dirahasiakan, Diddy menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah.
Tidak lama setelah itu, pada bulan November 2023, seorang wanita yang namanya tidak diungkapkan menggugat Diddy dan penyanyi Aaron Hall, menuduh keduanya telah melakukan pemerkosaan dan penganiayaan pada awal tahun 90-an.Â
Diddy membantah seluruh tuduhan tersebut, namun ketika CNN menayangkan rekaman CCTV yang menunjukkan Diddy menyerang Cassie di sebuah koridor hotel, dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas perilakunya. Kasus Cassie dicabut hanya sehari setelah pengaduan diajukan, tanpa penjelasan lebih lanjut, dan sejak saat itu, tidak ada perkembangan baru terkait kasus tersebut.
Namun, penyelidikan kasus ini ternyata masih berlanjut. Pada Maret 2024, pihak kepolisian AS melakukan penggerebekan di rumah Diddy yang terletak di Los Angeles dan Miami. Langkah ini merupakan bagian dari investigasi federal terkait perdagangan seks yang sedang berlangsung di New York.Â
Di sana, polisi menemukan sejumlah barang bukti yang mengarah pada tindak kriminalitas yang telah dilakukan oleh Diddy, berupa "1.000 botol baby oil dan pelumas". Selain itu, ditemukan juga ratusan mainan seks yang diduga kuat digunakan untuk melancarkan aksi pemerkosaan Diddy. Hal-hal liar tersebut diduga kuat merujuk pada pesta seks yang kerap diadakan oleh Diddy, yang disebutnya sebagai "Freak Offs".
Selain mengadakan pesta "Freak Offs", Diddy juga mengadakan sebuah pesta lain yang dikenal dengan "White Party" yang dihadiri oleh selebritas ternama. Acara ini selalu dinanti-nanti sebagai kesempatan untuk berjejaring dan berkenalan dengan tokoh-tokoh terkemuka di industri Hollywood. Dalam pesta tersebut tamu yang masih di bawah umur atau yang tidak diundang biasanya diminta untuk pulang pada jam tertentu.Â
Setelah itu, 'pesta yang sesungguhnya' dimulai, di mana narkoba dan aktivitas seksual menjadi bagian utama dari pesta tersebut. Semakin eksklusif tamu yang diundang, semakin banyak kejadian 'liar' yang bisa disaksikan di pesta-pesta Diddy. Di dalam lingkaran terdalam, kekerasan dan pelecehan seksual sering kali terjadi, di mana artis baru diharapkan untuk terlibat dalam aktivitas seksual demi mendapatkan kontrak dengan label besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H