Bondowoso, [14 September 2024] -- Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Jember (UIJ) telah menggelar kegiatan bertema "Mendesain BATIKMATIKA" yang berkolaborasi dengan SMKs Al Akhyar Wonokusumo. Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat yang didanai oleh DRTPM tahun 2024. Dengan tujuan, untuk mengintegrasikan seni batik dalam pembelajaran matematika. Acara ini berlangsung di ruang kelas SMKs Al Akhyar, yang dihadiri oleh siswa dan guru.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika melalui pendekatan yang kreatif dan kontekstual. Dengan mengaitkan materi pelajaran dengan budaya lokal, diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep matematika dan sekaligus melestarikan warisan budaya Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman bermakna bagi siswa dalam mendesain dan menciptakan karya seni batik.
Pola dari Batikmatika ini adalah menggabungkan konsep keindahan seni batik tradisional dengan prinsip-prinsip matematika, menciptakan pola yang unik dan bermakna. Pola-pola dalam Batikmatika sering kali terinspirasi dari bentuk-bentuk geometris, simetri, yang dikenal dalam dunia matematika. Melalui pendekatan ini, siswa atau desainer dapat memahami konsep-konsep matematika, seperti rotasi, translasi, dan refleksi, sambil mengeksplorasi kreativitas dalam mendesain motif batik.Â
Pola-pola Batikmatika tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga menjadi media edukatif yang efektif untuk memperkenalkan matematika dengan cara yang lebih menyenangkan dan relevan dengan budaya lokal. Integrasi antara seni dan matematika ini menginspirasi pengembangan lebih lanjut dalam dunia pendidikan dan seni kreatif.
Melalui kegiatan ini, Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIJ ingin mendorong siswa untuk lebih menghargai dan melestarikan budaya batik. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat belajar matematika dengan cara yang lebih kontekstual dan menyenangkan. Kegiatan "Mendesain BATIKMATIKA" merupakan langkah awal dalam menjembatani pendidikan dan budaya, sehingga siswa tidak hanya belajar matematika, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam memproduksi karya seni yang bermakna matematika.
Dengan adanya dukungan dari DRTPM, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi kegiatan pengabdian masyarakat lainnya yang mengintegrasikan pendidikan dengan budaya. Para peserta berharap agar kegiatan serupa dapat dilanjutkan di masa mendatang, sehingga lebih banyak siswa yang dapat merasakan manfaat dari pembelajaran yang inovatif dan berbudaya ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H