Alat yang digunakan untuk pemeriksaan ini yaitu  rapid tes saliva. Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks dan terdiri dari campuran sekresi kelenjar ludah mayor dan minor, yang terdapat pada mukosa rongga mulut. Pemeriksaan narkoba dengan saliva biasanya dilakukan untuk mereka yang baru mengonsumsi narkoba. Pada umumnya sampel diambil 10 menit setelah pemakaian narkoba. Metode ini hanya dapat dilihat untuk pemeriksaan narkoba yang dihisap seperti narkoba . Kelemahan uji ini adalah bahwa hal itu tidak disetujui olehFDA atau SAMHSA untuk digunakan
UJI MELALUI RAMBUT
Analisis sampel rambut memiliki banyak keunggulan sebagai metode skrining awal untuk keberadaan narkoba. Ada beberapa kelebihan dari analisis rambut bila dibandingkan dengan uji kemih (urine test), diantaranya :
 Narkoba dan metabolisme narkoba tetap berada dalam rambut secara abadi dan mengikuti pertumbuhan rambut yang berkangsung sekitar 1 inchi per 60 hari, dibandingkan dengan dalam kemih yang segera berkurang dan menghilang dalam waktu singkat, pada umumnya antara 48-72 jam karena pengeluaran secara berkala
Uji rambut dapat mendekteksi dan menapaki (to trak) jangka waktu penggunaan melalui uji segmentasi sepanjang perjalanan pertumbuhan rambut sekitar 1,5 cm per bulan, sehingga dapat mendeteksi penyalahguna priodik atau kronis
Secara operasional pengambilan dan penyimpanan contoh rambut jauh lebih sederhana dan tidak menjijikan seperti dalam pengumpulan kemih (tes urine)
Tingkat akurasi uji jika pemakai narkoba berhenti mengkonsumsi selama satu bulan, saat diuji urine tidak akan terdeteksi. Namun, dengan uji rambut masih dapat terdeteksi, karena komponen Drugs dapat bertahan pada rambut selama 60-90 hari.
UJI MELALUI DARAH
Adapun langkah-langkahnya yaitu:
- Petugas medis akan mengikat lengan atas pasien dengan  tali kain khusus
- Petugas lalu membersihkan lokasi penyuntikkan dengan cairan antiseptik
- Petugas kemudian menyuntikkan kepembuluh darah dilipatan lengan pasien
- Petugas kemudian memmasang tabung khusus kebagian belakang jarum suntik
- Tali pengikat kemudian dilonggarkan agar darah pasien bisa keluar dengan lancar
- Darah pasien akan ditampung dalam tabung khusus
- Setelah darah yang diambil sudah cukup jarum akn dicabut
- Kemudian bekas suntikan akan ditutup dengan perban
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H