Bola mataku seketika memandang dunia
Mentari tersenyum menyemangati
Angin pagi menembus jendela rumah
Tanpa izin sang tuan, dingin pagi menusuk tulang dada
Bunga melepaskan diri dari genggaman pohon
Hewan-hewan bercengkerama
Bunga merekah bersuka cita
Kolah taman kehidupan
Tak kurang satu lagi,
suara ibu berteriak nyaring
mengagungkan kata sekolah
Â
"Bangun, ini hari senin, waktunya sekolah,
kejar ilmu sampai raih gelar sarjana"
Suaranya beradu dengan wajan, spatula, dan alat dapur lainnya
Begitu lihai tangan ibu bergerak
dan bibir ibu berujar
Bergegas aku berbenah
Kujadikan pelecut mengejar mimpi
Melewati kolong langit
Melempar diri bangkit mengejar mimpi
Aku tak mau membuat ibuku marah menyala-nyala
Sudah cukup perjuangannya
yang telah memberiku ruang bersahabat dengan ilmu
Setiap pagi kudengar gerutunya
Ketika aku tenggelam di lautan malas dan putus asa
"Indonesia sudah merdeka, kamu hanya tinggal pergi ke sekolah,
menimba ilmu sebanyak-banyaknya,
dan mencapai hidup yang mulia"
Di era kiwari, aku bebas mengekspresikan diri
Memilih apa yang ingin dirasa,
memilah apa yang akan diterima
Sudah bukan hak bagi negara,
mengusik kemauan generasi bangsa
Adanya program merdeka belajar di negeriku,
memudahkan meraih cita-cita
Tak ada hafalan yang menegangkan pikiran
tak ada nilai ujian yang menjamin masa depan
lepaskan kreasi
realisasikan imajinasi
tak perlu basa-basi tentang teori,
cukup cepat tunjukkan aksi
Apa kabar Indonesia?
Kutengok kanan kiriku
Dedaunan bergumam lirih
Saat itu hanya ada ibu
Maka beliau menjawab,
"Indonesia sudah tak cacat satu hal pun, Nak"
Indonesia, negeri elok penuh pesona
Kaya seni yang tiada tandingnya
Terasa mubazir bila tak dimanfaatkan secara sempurna
Seni bisa jadi inspirasi, torehkan prestasi anak negeri
Gesitnya tari piring
Hebatnya reog ponorogo
Romansa candi prambanan
Lincahnya pencak silat
Merdunya gamelan jawa
Lahirlah anak muda berkarya
dari induk negeri sampai di negeri seberang
Apa kabar Indonesia?
Kini aku percaya, keadaaanmu semakin baik saja
Kau besarkan generasi bangsa, belajar merdeka
Kau tunjang generasi bangsa, inspirasi seni yang tiada habisnya
Karya : Dinda Dwi Rosalia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H