Mohon tunggu...
Dinda Chrstie Ratnasari
Dinda Chrstie Ratnasari Mohon Tunggu... -

Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa | Akuntansi '14 | 2014 017 042

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit terhadap siklus pengeluaran

6 April 2016   10:06 Diperbarui: 6 April 2016   10:24 2418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

KONSEP DASAR SIKLUS PENGELUARAN

Siklus pengeluaran merupakan salah satu siklus paling penting dalam sistem akuntansi suatu perusahaan, dalam siklus ini akan menunjukkan seberapa besar perusahaan membeli jasa  atau barang  sampai melakukan pembayaran atas jasa danbarang yang telah digunakan. Akun utang adalah segala macam kewajiban yang belum terbayarkan atas barang yang diterima dari kegiatan yang secara biasa dilakukan dalam bisnis seperti kewajiban saat membeli bahan baku, perlengkapan, peralatan dan berbagai jenis barang dan jasa lainnya yang diterima sebelum akhir tahun atau periode.

 

Tujuan Audit dalam Siklus Pengeluaran

Manajemen akan menetapkan asersi eksplisit atau implisit tentang transaksi dan saldo siklus pengeluaran dalam laporan keuangan perusahaan. Kebanyakan audit atas siklus pengeluaran mencakup tujuan utama tersebut, tetapi tidak dimaksudkan untuk membahas semua situasi yang dihadapi klien.

 

 Kelompok asersi : Eksistensi dan Okurensi

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi :

1.     Transaksi pembelian mencerminkan barang dan jasa yang baik yang diterima dari pemasok selam periode yang diaudit.

2.     Transaksi pengeluaran kas mencerminkan pembayaran yang dilakukan kepada pemasok selam periode yang diaudit.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi :

1.     Aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.

2.     Aktiva tetap mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.

3.     Hutang usaha yang tercatat mencerminkan jumlah kewajiban entitas yang ada pada tanggal neraca.

Kelompok asersi: Kelengkapan/Kesempurnaan

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi :

Semua transaksi mencakup pembelian dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode yang diaudit telah dicatat.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi :

1.     Hutang usaha mencakup semua jumlah yang terhutang kepada pemasok barang dan jasa pada tanggal neraca.

2.     Saldo aktiva tetap mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang diaudit.

3.     Saldo aktiva tidak berwujud mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang diaudit.

4.     Saldo aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.

 

Kelompok asersi : Hak dan Kewajiban

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi :

1.     Entitas memiliki kewajiban sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit.

2.     Entitas memiliki hak atas aktiva tetap sebagai transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit.

3.     Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit.

 

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi :

1.     Hutang usaha pada tanggal neraca mencerminkan kewajiban entitas kepada pemasok.

2.     Entitas memiliki hak atas aktiva tetap yang tercatat pada tanggal neraca.

3.     Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud yang tercatat pada tanggal neraca.

 

Kelompok asersi: Penilaian atau Alokas

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang telah dicatat dalam jurnal, diringkas, dan diposting ke dalam akun dengan  benar.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

1.     Aktiva tidak berwujud dinyatakan pada kas atau kas dikurangi dengan amortisasi.

2.     Aktiva tetap dinyatakan pada kas dikurangi akumulasi depresiasi.

3.     Hutang usaha dinyatakan dalam jumlah yang benar kewajiban entitas pada tanggal neraca.

4.     Biaya yang berkaitan dengan aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dicatat sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

Kelompok asersi: Penyajian dan Pengungkapan

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

Rincian transaksi dan pengeluaran kas mendukung penyajian akun yang berkaitan dalam laporan keuangan, baik klasifikasinya maupun pengungkapannya.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

Hutang usaha, aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud di identifikasi dan diklasifikasikan dengan semestinya dalam neraca.

Pengungkapan memadai telah berkaitan dengan hutang usaha, aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud.

 

KELOMPOK TRANSAKSI DAN AKUN YANG TERKAIT

Dalam siklus ini terdapat dua transaksi pengeluaran kas dan transaksi pembelian. Rekening yang dipengaruhi olehtransaksi pembelian dan pengeluaran kas:

1)     Kas

2)      Persediaan                                                                   

3)      Asset lain-lain                                       

4)      Persediaan bahan baku                                     

5)      Utang dagang

6)      Kembalian pembelian

7)      Biaya dibayar dimuka                                       

8)      Potongan pembelian

9)      Palnt asset                                                        

10)   Berbagai jenis biaya

 

 

Materialitas

Siklus pengeluaran merupakan proses inti bagi banyak industri dan mencerminkan jumlah serta volume transaksi dalam siklus ini dimana risiko terjadinya salah saji yang material adalah tinggi.Pengalokasian materialitas ke akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi dalam siklus ini akan bervariasi sesuai dengan pertimbangan. Pentingnya siklus pengeluaran ini juga bisa bervariasi menurut jenis usaha yang dijalankan.

 

Risiko

·        Risiko Inheren

Dalam menilai risiko inheren untuk asersisiklus pengeluaran.  Faktor-faktor penting yang dapat memotivasi manajemen untuk menyalahsajikan asersi-asersi siklus pengeluaran meliputi :

(a)   Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah hutang agar bisa membuat laporan yang menunjukkan tingkat modal kerja yang lebih tinggi pada saat perusahaan sedang menghadapi masalah liquiditastentang kelangsungan usahanya.

(b)  Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah beban agar dapat membuat laporan yang memenuhi target norma industri yang telah ditetapkan, yang dalam kenyataan tidak tercapai akibat faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global, nasional atau regional yang mempengaruhi biaya operasi, dampak perkembangan teknologi terhadap produktivitas perusahaan, atau manajemen yang tidak baik.

 

·        Risiko Prosedur Analitis

Prosedur analitis yang hanya berfokus pada pembelian dan hutang usaha akan memberikan informasi yang dapat diandalkan. Risiko prosedur analitis merupakan unsur risiko deteksi bahwa prosedur analitis tersebut akan gagal mendeteksi kekeliruan yang material. 

 

Sistem akuntansi

Pemahaman terhadap sistem akuntansi menyebabkan auditor harus mempelajari metode pengolahan data, dokumen-dokumen kunci, serta catatan yang digunakan dalam penanganan transaksi siklus pengeluaran. Untuk itu auditor harus mempelajari manual akuntansi, bagan alir sistem akuntansi, dan melakukan wawancara dengan petugas bagian akuntansi untuk mengetahui proses pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran.

Prosedur Pengendalian

Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur pengendalian dalam operasi transaksi siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut antara lain :

1)     Adanya otorisasi yang memadai.

2)     Pengecekan yang di lakukan oleh personel yang independen

3)      Adanya dokumen dan catatan akuntansi.

4)      Adanya akses kea rah pengendalian.

5)     Adanya pemisahan tugas.

Risiko Pengendalian Siklus Pengeluaran

Kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini :

a.              Transaksi pembayaran hutang.

Harus dikendalikan dengan cara penandatanganan cek melakukan penelaahan terhadap kelengkapan pendukung voucher dan persetujuannya yang kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui.

b.             Terhadap transaksi pengeluaran kas.

Cekk mungkin tidak dicatat dan dikendalikan dengan cek yang benomor urut tercetak. Auditor melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen bemomor urut tercetak.

Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan pembuatan rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak yang bebas.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun