Mohon tunggu...
Dinda Choerunisha
Dinda Choerunisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis saat ini sedang menempuh jenjang S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Melalui Pendekatan Multimodal di RW 10 Kelurahan Cibeunying

14 Agustus 2022   15:03 Diperbarui: 14 Agustus 2022   15:10 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi: Kantor Lurah Kel. Cibeunying

Pada tahun 2022, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia mengusung tema Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan agenda pembangunan global sebagaimana telah ditetapkan dalam sidang umum PBB pada tahun 2015. 

Pemerintah Indonesia merespon hal tersebut dengan menetapkan Peraturan Presiden No.57 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dibagi dalam empat pilar utama yaitu sosial, lingkungan, ekonomi, serta hukum dan tata kelola.

Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia mendukung penuh percepatan tujuan pembangunan nasional dengan menjadikannya sebagai tema Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2022 yaitu Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs Desa. 

Pembagian tema setiap kelompok disesuaikan dengan kondisi dari setiap daerah, geografis, sosial, lingkungan dan ekonomi. 

Kelompok 102 yang terdiri dari 27 orang Mahasiswa ini melaksanakan KKN di Kelurahan Cibeunying dengan mengusung tema “Desa Peduli Pendidikan”

Dok. Pribadi: Kantor Lurah Kel. Cibeunying
Dok. Pribadi: Kantor Lurah Kel. Cibeunying

Pelatihan Bahasa Inggris melalui Multimodal Learning

Salah satu program kerja dari Kelompok 102 adalah pelatihan Bahasa Inggris untuk anak-anak di jenjang sekolah dasar di RW 10 Kelurahan Cibeunying. 

Lantas mengapa Bahasa Inggris dan siswa sekolah dasar? Hal ini berangkat dari penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar berdasarkan Kurikulum 2013. Padahal di era globalisasi ini pendidikan bahasa Inggris pada siswa sekolah dasar sangatlah penting sebagai bekal utama untuk mempelajari bahasa Inggris di tingkat sekolah menengah. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan pemberian mata pelajaran bahasa Inggris dimulai pada jenjang SMP ini menimbulkan sebuah jarak yang sangat jauh. 

Oleh karena itu, saya yang dipercaya sebagai pemateri pada kegiatan ini memberikan materi serta menerapkan metode pembelajaran bahasa Inggris yang sesuai dengan tingkatan perkembangan kognitif dan psikologis siswa. Materi utama yang diajarkan adalah expressing feelings dan crafting yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat mencakup keempat komponen skill bahasa Inggris diantaranya listening, speaking, reading, dan writing.

Pembelajaran ini mengimplementasikan pendekatan multimodal yang berlandaskan dari sebuah teori linguistik yaitu Systemic Functional Linguistics (SFL) atau Linguistik Fungsional Sistemik (LFS) yang dikembangkan oleh Halliday (1994). 

Multimodal melihat bagaimana orang berkomunikasi dengan menggunakan moda yang berbeda, yaitu tidak hanya melalui tulisan saja namun juga melalui gerakan, visual, tatapan mata, dan lainnya (Kress and van Leeuwen, 1996). Sejalan dengan ini, LFS memandang bahwa membuat makna merupakan fungsi bahasa. Kontekstualisasi implementasinya dalam pembelajaran bahasa adalah belajar bahasa berarti belajar memaknai bahasa secara utuh. 

Kegiatan dimulai dengan belajar spelling yakni menggunakan media pembelajaran PowerPoint dan vidiografi yang menampilkan video animasi menyanyikan huruf A sampai Z dalam bahasa Inggris. Dalam kegiatan ini siswa diminta untuk bernyanyi bersama mengikuti video. 

Setelah itu, saya menjelaskan mengenai macam macam ekspresi dalam bahasa Inggris yang diikuti dengan penayangan video kedua dan siswa bernyanyi bersama sembari bermain dengan mimik muka (facial expression) dan gerak tubuh (gestures).

Dok. Pribadi: Kegiatan English Session with KKN 102
Dok. Pribadi: Kegiatan English Session with KKN 102
Dok. Pribadi: Kegiatan English Session with KKN 102
Dok. Pribadi: Kegiatan English Session with KKN 102

Untuk melihat sejauh mana peserta memahami mengenai materi yang telah diajarkan sekaligus menerapkan pengetahuannya dalam tindakan nyata, diadakan sesi games kelompok yang terbagi menjadi dua sesi. 

Dok. Pribadi: Kegiatan English Session with KKN 102
Dok. Pribadi: Kegiatan English Session with KKN 102

Dari kegiatan English Session with KKN 102 yang menggunakan pendekatan multimodal ini dapat ditemukan beberapa aspek penting. 

Diantaranya yaitu tingginya tingkat antusiasme dan motivasi peserta dalam mengikuti kegiatan ini yang berkorelasi dengan keaktifan peserta selama pembelajaran berlangsung. Didukung dengan implementasi pendekatan multimodal yang menarik sekaligus menyenangkan tersebut mampu mendorong peserta untuk antisipasi dan partisipatif dalam pembelajaran bahasa Inggris.

“Ada yang mau berbagi kenapa hari ini merasa senang?”

“Karena mau belajar bahasa Inggris sama miss Dinda.”

Dengan diterapkannya pendekatan multimodal dalam pembelajaran bahasa diyakini menjadikan peserta memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai teks yang diajarkan. Namun, merujuk pada urgensi belajar bahasa Inggris serta tingginya antusiasme peserta dalam belajar, sangat disayangkan bahwasanya mata pelajaran bahasa Inggris harus dihapuskan di tingkat Sekolah Dasar.

Penulis : Dinda Choerunisha - Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pendidika Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun