Mohon tunggu...
Dinda Ayu Palupi Ramadhani
Dinda Ayu Palupi Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Film

Makna di Balik Poster Film KKN di Desa Penari

15 Juli 2022   10:11 Diperbarui: 15 Juli 2022   10:18 1685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film merupakan sebuah media komunikasi yang memang disirkan secara cepat, berurutan dengan media unsur audio visual. Secara luas sikap dan kepribadian masyaraakat di Indonesia itu disebabkan oleh pesatnya perkembangan perfilman yang ada di Indonesia sehingga film    menjadi bagian penting yang sangat berpengaruh. Film juga bisa digunakan sebagai media   massa oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada khalayak (Cangara, 2006).

Seperti saat ini menonton film sudah menjadi salah satu pilihan untuk menghibur diri menghilangkan sebuah kejenuhan salah satu nya menonton film horor. Tentunya selain isi cerita poster dalam film juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton. Poster merupakan desain grafis yang terdapat gambar dan kata-kata pada kertas yang berukuran besar, yang berisi tentang informasi dan umumnya digunakan sebagai media promosi. Dalam film selain menjadi media promosi, poster juga digunakan untuk menyampaikan jalan cerita dari film tersebut. Salah satunya pada poster film KKN di Desa Penari. poster  film KKN  di Desa Penari adalah poster film pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) yang bisa dinikmati oleh khalayak ramai, sehingga audiens bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda dari posterfilm ini.

Dalam film poster KKN di Desa Penari terdapat makna di balik kombinasi unsur-unsur visual yang mewakili jalan cerita yaitu:

1. Sosok perempuan penari.

Yang menjadi point of view pada poster ini adalah Sosok perempuan yang terlihat dari belakang menggunakan pakaian tradisional Jawa yang berdiri dengan gemulai dan kedua tangan yang   terangkat melakukan gerakan tarian. Selain itu sosok penari itu menyatu dengan potongan pohon yang berakar kuat pada bagian bawahnya dan dililit oleh seekor ular. Juga di atasnya terletak sesajen dan kepala seekor monyet.

2. Wadah pembakaran dupa atau kemenyan.

Sesajen merupakan salah satu unsur spiritual yang melekat di tanah Jawa. Sesajen dianggap  sebagai simbol yang digunakan sebagai sarana untuk negoisasi spiritual kepada hal-hal gaib. Ilustrasi visual sesajen menggambarkan bahwa dalam film KKN di Desa Penari terdapat ritual-ritual yang dilakukan untuk berinteraksi dengan hal-hal gaib.

3. Ilustrasi ular.

Ular merupakan kelompok reptilia tidak berkaki serta bertubuh panjang. Selain berbahaya  karena memiliki bisa yang dapat membunuh manusia, ular juga merupakan hewan yang dapat  menyebabkan kesialan. Ilustrasi visual  ular  pada  poster  tersebut  mengindikasikan  bahwa  ular  merupakan simbol kesialan dan bencana.

4. Kepala seekor  monyet.

Interpretasi visual kepala monyet pada poster ini menggambarkan adanya sifat licik dan  mementingkan  diri  sendiri  yang  pada akhirnya  membawa  petaka.  Selain  itu,  di dalam film  KKN di Desa Penari terdapat adegan dimana makanan yang dibungkus dan dibawa pulang berubah menjadi kepala seekor monyet.

5. Judul  film  yaitu  "KKN di  Desa  Penari". 

Makna pada headline memberikan gambaran mengenai cerita yang diangkat yaitu kisah soal   enam mahasiswa yang mengkuti KKN disuatu desa terpencil yang memiliki legenda berupa  tempat  keramat  yang tidak boleh dimasuki manusia. Terdapat tokoh sentral yang menjadi inti alur cerita yang diangkat  ialah  Badarawuhi, sosok ratu penguasa lokasi keramat yang ada di  desa KKN. Badarawuhi digambarkan sebagai sosok siluman ular yang sangat cantik dan  merupakan  penari  serta  pemilik tempat  mandi  para  penari  yang berada  di  tempat  keramat  itu. 

6. Terdapat  tulisan  "Uncut".

Penayangan film KKN di Desa Penari mempunyai dua versi yaitu versi cut dan versi uncu. keduanya memiliki perbedaan dalam hal durasi tayang.  Versi uncut lebih panjang kurang lebih  delapam menit dan masuk kategori usia 17 tahun ke atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun