Pendidikan inklusif merupakan salah satu pendekatan yang diharapkan dapat membangun masyarakat yang lebih toleran dan beragam. Dalam konteks pendidikan, inklusi berarti memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang fisik, mental, atau sosial. Hal ini sejalan dengan prinsip hak asasi manusia yang menekankan bahwa setiap individu berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tidak diskriminatif. Pendidikan inklusif tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak berkebutuhan khusus, tetapi juga bagi anak-anak lainnya, karena mereka belajar untuk menghargai perbedaan dan mengembangkan sikap saling menghormati. Melalui pendidikan inklusif, siswa diajarkan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-teman dari berbagai latar belakang. Ini menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan mendukung, di mana setiap anak dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal. Namun terkadang apa yang terjadi di lapangan tidak sepenuhnya memahami mengenai peran pendidikan inklusif sehingga masih banyak terdapat bullying, diskriminasi atau pun hal lainnya yang tidak sesuai norma. dengan demikian, topik yang kali ini di angkat menjadi salah satu topik hangat  dalam menempatkan peran pendidikan inklusif bagi masyarakat agar menciptakan suasana toleran dan saling menghargai individu yang beragam.
Pendidikan inklusif juga memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, dengan mengintegrasikan siswa dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, pendidikan inklusif menciptakan lingkungan belajar yang mendukung keragaman. Ini tidak hanya membantu siswa dengan disabilitas untuk mendapatkan pendidikan yang setara, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai empati, pengertian, dan saling menghormati di antara semua siswa. Selain itu guru memiliki peran dan tanggung jawab yang cukup besar untuk mengemban amanah dan menjadi contoh bagi siswanya, termasuk cara bagaimana saling menghargai dan menghormati suatu perbedaan, menurut Mursyidah et al., (2020) Wujud dari toleransi berupa sikap menghargai, menghormati dan memberikan kebebasan terhadap berbagai bentuk perbedaan yang dimiliki setiap individu maupun kelompok tanpa adanya diskriminasi. Berbeda dengan fakta di lapangan bahwa masih terdapat banyak diskriminasi bahkan tidak toleran terhadap perbedaan seperti yang  di kutip pada diskominfo.kaltimprov  bahwa terdapat 987 laporan kekerasan yang di alami penyandang disabilitas pada tahun 2022, selain itu di kutip juga pada wilshirelawfirm.com bahwa tidak hanya siswa yang rawan terkena diskriminasi akan tetapi masyarakat atau pekerja pun memiliki keresahan yang sama di mana mereka yang seharusnya memiliki kesempatan yang sama dengan yang lain akan tetapi justru mendapatkan perlakuan yang tidak baik, misalnya juga beberapa perusahaan menolak memperkerjakan pelamar kerja berdasarkan disabilitasnya, selain itu memecat atau menurunkan jabatan kepada karyawan berdasarkan disabilitasnya, pelecehan terhadap karyawan berdasarkan disabilitasnya contoh pelecehan verbal itu seperti mengejek, mencemooh, dan menjadikan kekurangan sebagai bahan lelucon.
Beberapa persoalan di atas membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak memahami mengenai apa itu inklusivitas, dan langkah awal untuk mengetahui dan memaknai hal tersebut adalah dengan memahami peran dari pendidikan inklusif itu sendiri, seluruh elemen masyarakat perlu menyadari bahwa setiap orang itu memiliki ciri khas dan sangat beragam, sehingga terbentuk rasa toleran antar individu dan menciptakan lingkungan yang damai dan aman bagi setiap insan yang berada pada komunitas, atau masyarakat tersebut.
Pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung penerapan pendidikan inklusif. Kebijakan yang mendukung pendidikan inklusif harus mencakup regulasi yang melindungi hak anak-anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan akses pendidikan yang setara. Selain itu, alokasi anggaran khusus diperlukan untuk memastikan ketersediaan fasilitas yang ramah bagi semua siswa, seperti ruang kelas yang dapat diakses oleh siswa dengan disabilitas fisik, alat bantu belajar, dan pelatihan bagi guru agar mampu menangani siswa dengan kebutuhan yang beragam. Sebagai contoh, pemerintah dapat mengimplementasikan program pelatihan wajib bagi pendidik untuk mengembangkan kompetensi mereka dalam mengelola kelas inklusif. Langkah ini akan memastikan bahwa guru memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya inklusivitas serta cara menerapkannya secara praktis di ruang kelas.
Selain itu, penguatan kerangka hukum seperti ratifikasi Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas (CRPD) dan penerapan undang-undang antidisriminasi dapat menjadi landasan yang kuat untuk melindungi hak semua individu dalam mendapatkan akses pendidikan. Kebijakan ini juga perlu diimbangi dengan pengawasan yang ketat serta kampanye kesadaran publik untuk menghilangkan stigma terhadap siswa dengan kebutuhan khusus, sehingga seluruh elemen masyarakat dapat mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif.
Diskriminasi di lingkungan pendidikan dan pekerjaan sering kali muncul akibat kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya inklusivitas. Salah satu strategi untuk mengatasi diskriminasi adalah melalui pendidikan kesadaran publik yang menyasar semua elemen masyarakat. Kampanye yang melibatkan tokoh masyarakat, media massa, dan lembaga pendidikan dapat membantu mengubah cara pandang terhadap disabilitas dan perbedaan lainnya. Selain itu, sekolah dan tempat kerja dapat menerapkan kebijakan toleransi nol terhadap diskriminasi. Kebijakan ini harus disertai mekanisme pelaporan yang jelas dan sanksi tegas bagi pelaku diskriminasi. Di lingkungan pendidikan, penting untuk menciptakan budaya sekolah yang inklusif dengan melibatkan semua siswa dalam kegiatan yang mendorong kerja sama dan penghargaan terhadap perbedaan. Sementara itu, di lingkungan kerja, pelatihan kesadaran bagi karyawan dan manajemen dapat membantu menciptakan tempat kerja yang lebih inklusif. Perusahaan juga perlu memprioritaskan kebijakan perekrutan dan promosi yang berbasis meritokrasi tanpa memandang latar belakang disabilitas atau perbedaan lainnya.
Pendidikan inklusif tidak hanya membawa manfaat bagi individu, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan memperkenalkan konsep inklusivitas sejak dini, generasi muda diajarkan untuk menerima dan menghormati keberagaman, yang pada akhirnya menciptakan masyarakat yang lebih toleran dan harmonis. Pendidikan inklusif juga membantu membangun kesadaran kolektif bahwa setiap individu memiliki potensi yang berharga, tanpa memandang kondisi fisik, mental, atau latar belakang sosial. Lebih jauh lagi, masyarakat yang inklusif cenderung lebih kuat dalam menghadapi tantangan global seperti konflik sosial, ketidakadilan, dan diskriminasi. Ketika individu dari berbagai latar belakang dapat berkontribusi secara penuh dalam komunitas mereka, masyarakat akan menjadi lebih produktif dan inovatif. Oleh karena itu, pendidikan inklusif bukan hanya sebuah pendekatan pendidikan, melainkan investasi strategis untuk masa depan yang lebih baik bagi semua pihak.
Referensi