Mohon tunggu...
Dinda A Putri
Dinda A Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Teknologi Terhadap Perkembangan Sosial dan Emosional Anak

5 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 5 Desember 2024   21:08 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan dan pembahasan 

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) jelas merupakan hasil dari semakin berkembangnya pengetahuan manusia yang dapat membawa perubahan terhadap cara hidup manusia saat ini. Teknologi Informasi (TI) mempermudah pekerjaan, komunikasi, tugas sekolah, jual beli barang, dan aktivitas lainnya, sehingga masyarakat dituntut untuk memanfaatkan TI. Teknologi komunikasi telah meningkatkan cara pandang banyak orang terhadap berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari, termasuk cara mereka mendekati pengasuhan anak. Dulu, orang tua sering membiarkan anaknya bermain permainan tradisional di luar dengan teman-teman lainnya. Namun, orang tua modern cenderung membiarkan anaknya mengganti permainan tradisional dengan teknologi sebagai media online yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja..

Kemajuan teknologi, terutama dalam informasi dan komunikasi, telah mempengaruhi kehidupan manusia dengan membuat sebuah alat yang disebut gadget atau perangkat. Gadget memiliki berbagai kegunaan seperti membantu pekerjaan, mengisi waktu luang, memberikan hiburan, bahkan menghubungkan dengan orang lain melalui aplikasi media sosial yang ada di gadget. 

Penggunaan gadget bisa memberi efek baik dan buruk, terutama untuk anak kecil jika tidak dipantau oleh orang tua atau pengasuhnya. Perkembangan anak usia dini bisa dibilang sebagai mereka yang berumur 0-6 tahun. Di waktu itu, tubuh dan pikiran sedang tumbuh dan berkembang dengan pesat. Perkembangan sosial juga memiliki efek yang besar terhadap anak usia dini.

Penggunaan gadget dapat menyebabkan efek buruk pada anak kecil, seperti terpapar konten yang tidak sesuai, masalah kesehatan fisik (masalah penglihatan, kaku, cedera punggung karena posisi duduk), ketergantungan, dan menghalangi perkembangan sosial. Selain itu dapat memengaruhi efek negatif seperti interaksi sosialnya dengan orang-orang di sekitarnya. Selain itu, dalam perkembangan mental anak, mereka mungkin menjadi lebih agresif, dan komunikasi mereka dengan orang tua atau orang lain mungkin menurun. Menurut Park (2014), anak yang sangat bergantung pada gadget memiliki lebih sedikit kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Pengertian gadget

Istilah gadget atau perangkat berasal dari bahasa Inggris yang berarti alat elektronik yang memiliki fungsi tertentu. Dalam bahasa Indonesia instrumen disebut instrumen. ditemukan oleh Widiawati, Sugiman dan Edy (2014) yang menyatakan bahwa perangkat adalah benda canggih yang dibuat dengan aplikasi berbeda yang dapat menyediakan berbagai informasi media, jejaring sosial, hobi bahkan hiburan. Pandangan lain yang dikemukakan oleh Jati dan Herawati (2014) menyatakan bahwa perangkat adalah media yang digunakan sebagai alat komunikasi modern dan memperlancar kegiatan komunikasi manusia. Gadget merupakan media yang digunakan sebagai alat komunikasi modern. Alat yang memudahkan kegiatan komunikasi manusia. Saat ini kegiatan komunikasi sudah berkembang semakin pesat dengan munculnya alat. Ini termasuk ponsel pintar seperti iPhone, Android, Blackberry dan komputer jinjing. Menurut definisi lain, gadget adalah suatu benda teknologi kecil (alat atau benda elektronik) yang memiliki fungsi tertentu, tetapi sering dihubungkan dengan suatu inovasi atau suatu benda baru, menurut Ma'ruf untuk Al-Ayyuby pada tahun 2017.

Pengertian perkembangan anak usia dini 

Perkembangan sosial merujuk pada kemampuan individu untuk bertindak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Perkembangan sosial pada anak mengacu pada bagaimana mereka beradaptasi dengan norma-norma di lingkungan mereka. Pembangunan berlangsung secara bertahap sejalan dengan berjalannya waktu. Kadang-kadang seseorang menghadapi krisis pada masa kanak-kanak dan remaja. Pembangunan adalah proses yang menuju perbaikan dan tidak bisa diulang. Proses perkembangannya berlangsung terus-menerus dan antar komponen saling terkait. Seiring bertambahnya usia seorang anak, kepribadiannya juga semakin berkembang. Perkembangan ini dipengaruhi oleh proses pematangan tubuh dan terjadi pada setiap individu normal sehingga bisa diprediksi sebelumnya. Dengan demikian, kita dapat memperkirakan pada usia berapa seseorang mulai berbicara dan pada usia berapa seseorang berhenti tumbuh kembang.

Ciri-ciri perkembangan sosial anak usia dini

Perkembangan sosial pada anak prasekolah dipengaruhi oleh kematangannya dan kesempatan belajar dari berbagai respon di lingkungannya. Pada masa ini, anak diharapkan mau belajar dan dapat beradaptasi dengan orang yang berbeda, termasuk anggota keluarga, guru, dan teman sebaya. Ada empat tahap perkembangan sosial anak:

1.     Pada tahap pertama, sejak lahir sampai usia 6 bulan, seorang anak mulai menunjukkan reaksi positif kepada orang lain, contohnya tertawa saat mendengar suara orang lain. Anak juga menanggapi tatapan orang lain dengan menoleh ke belakang dan seterusnya. 

2.     Pada tahap kedua, muncul rasa bangga dan senang yang tampak dari gerak dan ekspresi wajahnya, jika anak bisa meniru orang lain. Misalnya saja ketika seorang anak berebut barang atau mainan, jika ia senang maka ia akan menunjukkan kegembiraannya melalui gerakan dan ekspresi wajahnya. Hal ini biasanya mulai terlihat pada anak sekitar usia 2 tahun. 

3.     Tingkat ketiga, ketika anak sudah berusia 2 tahun ke atas, perasaan simpati (setuju) dan antipati (tidak setuju) terhadap orang lain mulai muncul, baik disadari maupun tidak. 

Tingkat keempat, pada akhir tahun kedua, setelah menyadari interaksinya dengan anggota keluarga, anak mengembangkan keinginan untuk ikut serta dalam gerakan dan tindakannya. 

Dampak penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial anak usia dini

Menjauhkan anak dari penggunaan gadget memang sulit dan agak tidak mungkin. Kehidupan sehari-hari seringkali melibatkan penggunaan gadget, seperti saat orang tua bekerja atau berinteraksi dengan anggota keluarga. Di sisi lain, anak-anak selalu berada di dekat orang tua mereka, sehingga menjauhkan mereka dari gadget bisa menjadi tantangan tersendiri. Dampak penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial anak usia dini memiliki dampak positif dan negatif.

1.     Beberapa dampak positif penggunaan gadget adalah sebagai berikut: 

a.      Membantu anak mengembangkan kreativitas dan kecerdasannya dapat dilakukan melalui aktivitas seperti menggunakan aplikasi mewarnai, menggambar, dan menulis. 

b.     Anak-anak tidak memerlukan buku untuk belajar karena mereka dapat menggunakan gadget yang memiliki akses internet untuk mencari berbagai informasi. 

c.      Meningkatkan pengetahuan anak melalui media sosial yang dapat memberikan informasi.

2.     Dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan antara lain : 

a.      Anak-anak cenderung meniru adegan-adegan dari video yang mereka tonton, sehingga mengurangi interaksi dengan orang lain karena mereka memprioritaskan gadgetnya.

b.      Kecanduan bermain game dan mengabaikan tanggung jawab lainnya.

Penggunaan gadget oleh anak kecil harus dibatasi dan diawasi oleh keluarga, terutama orang tua. Peran orang tua sangat penting dalam membantu anak menggunakan gadget yang bermanfaat untuk perkembangan awal mereka. Orang tua harus mendampingi dan mengawasi anak agar penggunaan gadgetnya tepat. Pada akhirnya, penggunaan gadget tidak mempengaruhi perilaku anak kecil ketika mereka dewasa, dan dapat mempengaruhi perilaku anak kecil ketika mereka dewasa, serta dapat menjadi media pembelajaran anak yang informatif dan komunikatif, yang tentunya berguna untuk kehidupan masa depan mereka.

Kesimpulan

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam cara orang tua mendidik dan mengasuh anak. Penggunaan gadget sebagai bagian dari teknologi komunikasi modern memberikan dampak yang beragam terhadap perkembangan anak usia dini. Meskipun gadget dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan kreativitas, memfasilitasi pembelajaran, dan memperluas pengetahuan, penggunaannya yang berlebihan tanpa pengawasan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti gangguan perkembangan sosial, ketergantungan, dan penurunan interaksi sosial anak dengan lingkungan sekitarnya.

Pada anak usia dini, yang berada dalam masa perkembangan fisik, mental, dan sosial yang pesat, penggunaan gadget yang tidak tepat dapat menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain dan memahami norma sosial. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengawasi dan membatasi penggunaan gadget sangat penting. Orang tua harus memastikan bahwa gadget digunakan dengan bijak dan sebagai alat yang mendukung perkembangan anak, bukan sebagai penghalang. Dengan pengawasan yang tepat, gadget dapat menjadi sarana yang bermanfaat untuk pembelajaran dan perkembangan sosial anak, yang pada akhirnya akan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun