Rini: "Keren sekali ubur-uburnya."
Cipung: "Bubuu..!!"
Ada pula pengenalan kata pada waktu-waktu yang tidak disengaja seperti percakapan di atas. Saat itu Rini dan Cipung sedang bersama-sama melihat ubur-ubur, lalu tanpa sadar Rini memuji ubur-ubur tersebut dan Cipung secara otodidak menyebut "ubur-ubur" secara lantang dengan penyebutan yang masih  terbatas.
Anak-anak memproduksi perkataan orang dewasa pada tahap awal pemerolehan bahasa. Ada beberapa cara penyederhanaan ketika anak-anak memproduksi kata. Penyederhanaan ini disebabkan oleh (1) kepandaian artikulasi anak yang masih terbatas; (2) memori span atau kemampuan menyimpan atau mengingat salam jangka waktu singkat yang masih terbatas, dan (3) kemampuan Berikut beberapa cara tersebut.Â
Menghilangkan konsonan akhir
Mengurangi kelompok konsonan menjadi segmen tunggal seperti putih tih, tiga ga, dan mau au
Menghilangkan silabe yang tidak diberi tekanan seperti raffi api, shark cak, dan bismillah biyyah
Duplikasi silabe yang sederhana (reduplikasi) seperti ubur-ubur bubu
Saya menyertakan contoh pada beberapa cara penyederhanaan, contoh tersebut saya ambil dari produksi kata yang sudah Cipung kenal. Setelah dikelompokan saya baru menyadari bahwa saya belum pernah menemukan cara penyederhanaan pertama yakni menghilangkan konsonan akhir pada perkembangan pemerolehan bahasa Cipung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H